1 Jun 2016

Standar Ganda Kaum “Aswaja”

Saudara-saudara kita yang menisbatkan dirinya sebagai aswaja (ahlu sunnah wal jama’ah) adalah muslim juga. Yang sepatutnya kita jadikan saudara, yang kita jadikan sebagai sekutu dalam beramar ma’ruf nahi munkar, yang pertama kita utamakan. Karena bagaimana pun juga, antara kita dan mereka adalah sama-sama muslim walau mungkin dalam beberapa hal kita tidak sepakat. Dan kita tetap meyakini kita yang benar dan mereka salah karena kejahilan.
Lalu apa jadinya jika kita harus menerima pil pahit dengan permusuhan mereka layaknya permusuhan orang-orang non muslim terhadap islam, atau sebaliknya. Tanpa mereka sadari, saudara-saudara aswaja ini mengklaim ahlu sunnah tapi jauh dari sunnah. Mereka memakai standar ganda dalam menyerang kaum muslimin yang mereka benci dan biasa mereka sebut “wahabi.” Seakan-akan wahabi adalah ancaman bagi eksistensi mereka. Mereka merasa terusik dengan dakwah wahabi yang mengecam bid’ah dan khurafat serta aktifitas-aktifitas pengagungan kuburan.
Disini saya akan menunjukan standar ganda yang mereka gunakan.
Mereka menyebut wahabi sebagai takfiri. Padahal mereka sendiri menyebut wahabi itu sesat dan telah keluar dari islam. Ada juga yang menyatakan tidak sah salat di belakang orang wahabi. Kafir tulen! Bahkan lebih parah lagi mereka memfitnah wahabi adalah antek zionis untuk menghancurkan islam. Astaghfirullah...separah ini fitnah mereka. Padahal, kaum yang mereka sebut wahabi sangat hati-hati dalam masalah takfir. Wahabi tak gampang memvonis kafir layaknya orang-orang khawarij
Mereka bilang wahabi tidak toleran dengan adanya gampang membidahkan. Padahal yang sebenarnya, merekalah yang tidak toleran. Lihat kasus di aceh dan di cirebon. Da’i-da’i yang mereka sebut wahabi itu diusir dengan hina. Pernahkah orang yang mereka sebut wahabi berlaku demikian? Tidak! Sebaliknya, pemimpin mereka mesra dengan orang kafir tulen. Lihat saja K.H Aqil siradj yang mengundang ketua perindo yang kristen dan memberikan tausyiah di hadapan santtri-santrinya. Dicium tangan segala. Mana konsep wala dan baronya?
Mereka mengejek kaum wahabi dengan istilah-istilah yang tidak pantas. Otak cingkrang lah, goblog karena manjanginn jenggot lah, dan sebagainya
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment