Berbicara ikhlas itu mudah, tapi dalam
realisasinya gampang-gampang susah. Mungkin saja seseorang telah ikhlas sebelum
melakukan satu amal, tapi ditengah-tengah amal yang dia lakukan tiba-tiba
keikhlasan itu hilang. Atau mungkin saja seseorang sudah melakukan amal hingga
tuntas dengan keikhlasan yang sempurna. Tapi tiba-tiba keikhlasan itu menguap
begitu saja.
Keikhlasan kita diuji ketika orang yang kita
tolong atau kita memberi jasa kepadanya mengecewakan kita. Awalnya ikhlas, tapi
ketika kekecewaan itu timbul tetiba hati mencoba untuk berontak dan mengungkit
semua pemberian dan kebaikan kita.
“Dasar tak tahu terimakasih.” Itulah kata yang
terlontar dari mulut kita. Hati kita panas dan kita menyesal telah membantunya.
Pada akhirnya pahala kebaikan kita itu menguap begitu saja hanya karena
kekecewaan yang telah kita terima. Padahal, amal kita adalah urusan kita dengan
Allah subhanahu wata'ala. Sementara urusan dia mengecewakan kita, pun urusan
dia dengan Allah subhanahu wata'ala sebagai Sebaik-baik Pemberi Balasan.
Oleh karena itulah, kita harus menjaga
keikhlasan di awal, di tengah dan di akhirnya. Jangan biarkan kekecewaan
mencuri pahala kebaikan kita.
No comments:
Post a Comment