12 Apr 2019

Jangan Remehkan yang Kecil dan Sedikit



Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan pepatah ‘sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit.’ Pepatah ini mengajarkan kepada kita untuk tidak menyepelekan hal-hal kecil dan hal yang kita anggap sepele. Karena bisa jadi dari sesuatu yang kita anggap kecil itu akan merugikan kita jika kita seringkali menyepelekannya.

Ambil contoh dosa. mungkin saja kita menganggap dosa yang kita lakukan hanyalah dosa kecil yang sepele. Padahal dengan menyepelekannya saja, dosa kecil itu bisa berubah menjadi dosa besar. Bukan karena besar atau kecilnya dosa, tapi karena sikap kita yang meremehkannya.

Kaidahnya, jika kita menganggap besar suatu dosa, maka dosa itu akan kecil di sisi Allah. Sedangkan jika kita menganggap kecil atau remeh suatu dosa, maka dosa itu akan dianggap besar di sisi Allah. Karena jika seseorang menganggap besar suatu dosa, maka dia akan berusaha lari darinya.

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

Sesungguhnya seorang mukmin melihat dosanya seakan-akan ia duduk di sebuah gunung dan khawatir gunung tersebut akan menimpanya. Sedangkan seorang yang fajir (yang gemar maksiat), ia akan melihat dosanya seperti seekor lalat yang lewat begitu saja di hadapan batang hidungnya.”
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

Sesungguhnya kalian mengerjakan amalan (dosa) di hadapan mata kalian tipis seperti rambut, namun kami (para sahabat) yang hidup di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menganggap dosa semacam itu seperti dosa besar.”

Bilal bin Sa’ad rahimahullah mengatakan, “Janganlah engkau melihat kecilnya suatu dosa, namun hendaklah engkau melihat siapa yang engkau durhakai.”

Pun, dosa yang kita anggap remeh dan kecil itu akan membesar dan menenggelamkan jika kita terus menerus melakukannya. Ingat pepatah yang tadi kita kutip di atas, ‘sedikit sedikit, lama-lama menjadi bukit.’

Terdapat sebuah hadits yang maknanya shahih (benar), namun didhoifkan (dilemahkan) oleh para ulama pakar hadits, “Tidak ada dosa besar jika dihapus dengan istighfar (meminta ampun pada Allah) dan tidak ada dosa kecil jika dilakukan terus menerus.”

Itu tentang dosa. sekarang mari kita berbicara tentang kebaikan. Karena seringkali orang mengabaikan suatu kebaikan hanya karena menganggapnya kecil, remeh dan sepele. Mungkin dia berpikir ‘ah, pahalanya tidak seberapa?’ siapa yang menjamin Allah subhanahu wata'ala akan memberinya pahala yang kecil? Bahkan bisa jadi Allah subhanahu wata'ala akan melipat gandakan pahalanya jika dia melaksanakannya dengan penuh ketakwaan.

Abu al-Fadl an-Naisaburi dalam Majma’ al-Amsal mengutip perkataan Muhammad bin al-Baqir ketika menasihati puteranya yang bernama Ja’far:

“Wahai anakku, sesungguhnya Allah merahasiakan tiga hal ini:
Pertama, Allah menyembunyikan keridaanNya dalam sebuah kebaikan, maka jangan kau remehkan sekecil apapun kebaikan, bisa saja dari hal-hal kecil itu, Allah akan menurunkan kasih sayangNya.
Kedua, Allah menyembunyikan murkaNya bila kau melakukan segala macam kemaksiatan, maka jangan kau anggap remeh sekecil apapun dosa atau kemaksiatan itu, bisa saja dosa kecil menjadi sumber malapetaka yang mendatangkan kemurkaannya.

Ketiga, jangan meremehkan siapapun, dan jenis makhluk apapun, karena bisa saja ia lebih mulia di hadapanNya.

Jangan pernah lelah melakukan hal kecil untuk orang lain. Terkadang, hal kecil itu mampu memberikan kebahagiaan di hati seseorang. Mungkin hal yang kita anggap kecil dan sepele itu berupa senyuman, sapaan atau bahkan sebutir permen yang kita berikan kepada anak kecil.
Maka dari itu, janganlah remehkan kebaikan sekecil apa pun ia. Begitu pun dengan keburukan yang kita anggap sepele. Karena yang kecil akan semakin besar jika dilakukan terus menerus. Kebaikan tetaplah kebaikan yang bernilai dan berpahala,terlepas sekecil apa pun ia, pun dengan keburukan.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment