Sikap dan contoh
nyata terkadang lebih mengena dibanding kata-kata. Bahkan memiliki kekuatan dan
pengaruh yang tidak dimiliki oleh untaian kata. Karena dengan contoh nyata,
seseorang akan mengambil pesan yang mendalam dengan bentuk sikap dan
keteladanan.
Saya teringat
kisah yang dibawakan oleh Syaikh Muhammad al-Arifi di dalam bukunya ‘Enjoy Your
Life’, tentang seorang Mualaf yang masuk islam hanya karena prilaku sepele
tetangga muslimnya.
Seorang pemuda muslim berangkat ke Jerman untuk melanjutkan
pendidikan. Di sana ia menempati sebuah flat yang di depannya tinggal seorang
pemuda Jerman. Tidak ada hubungan saling mengenal antara mereka berdua selain
hidup bertetangga.
Suatu kali pemuda Jerman itu pergi dalam waktu yang cukup
lama. Dan setiap hari pengedar koran meletakkan koran di depan pintu flatnya.
Melihat ada banyak koran yang berserakan di depan rumah,
pemuda muslim itu mencari tahu kemana tetangganya. Ternyata ia sedang pergi ke
luar kota.
Spontan saja ia mengumpulkan koran-koran itu dan
menyimpannya di laci khusus di dalam rumahnya. Setiap hari ia lakukan itu dan
ia rapikan.
Ketika pemuda Jerman kembali setelah lebih dua bulan berlalu
pemuda Arab itu mengucapkan selamat atas kepulangannya. Kemudian ia serahkan
koran-koran itu sambil berkata: “Saya khawatir anda mengikuti makalah tertentu
atau ikut dalam sebuah perlombaan. Karena itu saya berharap anda tidak
ketinggalan setiap momennya”.
Pemuda Jerman itu memandangi pemuda muslim itu dengan
pandangan takjub karena kepeduliannya yang begitu besar. Lalu ia bertanya,
“Apakah anda ingin mendapatkan imbalan atau upah atas bantuan ini?”
Pemuda muslim itu menjawab, “Tidak….tidak…semata-mata aku
melakukan ini karena agama kami memerintahkan untuk berbuat baik kepada
tetangga, dan anda adalah tetangga saya yang mesti mendapatkan kebaikan dari
saya.
Hari-hari selanjutnya pemuda muslim itu terus berinteraksi
dan melakukan kebaikan-kebaikan kepada tetangganya sampai akhirnya ia memeluk
Islam.
Benarlah ungkapan Khalifah Umar ibn Abdul Aziz: “Jadilah
kalian da’i yang menyeru manusia kepada Allah sedangkan kalian dalam keadaan
diam!” Orang yang mendengar bertanya: “Bagaimana caranya?” Beliau menjawab:
“Dengan akhlak kalian”
No comments:
Post a Comment