19 Nov 2018

Kemarahan Tak Akan Mengembalikan yang Hilang



Saya teringat kisah yang terjadi belasan tahun yang lalu, tepatnya ketika saya duduk di kelas 5 SD. Waktu itu, setelah makan dan shalat duhur, saya langsung membuka tas sekolah saya dan mengeluarkan sebuah novel yang paginya saya pinjam dari perpustakaan sekolah. saya langsung tenggelam dalam cerita yang saya baca.

Tiba-tiba emak saya memanggil saya, dan mau tak mau saya harus menghentikan kegiatan membaca saya. Emak menyuruh saya untuk membelikan tepung dan mentega di warung sebelah. Saya mengiyakan dan meletakan novel di teras depan.

Setelah selesai membeli apa yang ibu inginkan, saya kembali ke teras dan saya terkejut ketika mendapati novel pinjaman itu telah berada di tangan adik saya yang berusia dua tahun. Adik saya tengah asyik merobek sampul depan dan beberapa halaman dari novel tersebut.

Sontak saya berteriak dan memarahi adik saya. Tak lupa mendaratkan dua tiga pukulan di punggungnya saking kesal. Adik saya nangis dan saat itulah emak datang dan menanyakan apa yang terjadi.

Dan saya selalu ingat nasihat emak setelah saya menjelaskan apa yang terjadi,

“Apakah ketika kamu marah kertas buku itu akan kembali utuh? Apakah ketika kamu marah sampul buku itu akan kembali menempel? Kemarahan hanya akan membuat keadaan buruk semakin memburuk. Kamu mendapati bukumu rusak, dan kamu sekaligus mendapati adikmu tersakiti sekaligus membencimu.”

Ya, memang, kemarahan tidak akan pernah mengembalikan apa yang sudah hilang. Kemarahan hanya akan memperumit masalah.



Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment