1 Jun 2018

Kenapa Saya Malas? Ini Alasannya



Hampir semua orang dengan berbagai macam profesinya pernah terjangkit rasa malas, bahkan mungkin bisa jadi malas sudah menjadi penyakit akut. Baik itu pelajar dengan setumpuk tugas sekolah, ibu rumah tangga dengan rutinitas yang membosankan, hingga pekerja kantor yang kerjanya itu-itu aja. Stagnan tanpa batas.

Kenapa kita bisa terjangkit rasa malas? Untuk menjawabnya, izinkan saya mengutip perkataan Tony Robbins, ‘Orang akan berbuat lebih banyak untuk menghindari rasa sakit daripada menghadapi rasa sakit demi mendapatkan kesenangan.’

Ya, kita kebanyakan tidak ingin merasakan sakit untuk mendapatkan kesenangan. Kita ingin kesenangan instan alias hasil yang sim salabim tanpa perlu susah-susah terlebih dahulu. Padahal setiap pencapaian dan kesuksesan itu harus diawali dengan pengorbanan berupa penderitaan dan kesabaran.

Sebagaimana pantun melayu yang cukup populer, ‘Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang kemudian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.’

Rasa malas timbul karena kita tidak ingin melewati semua perjuangan dan penderitaan yang melelahkan. Akhirnya selalu mengambil jalan pintas berupa kecurangan. Mencontek dalam ujian misalnya. Ingin nilai yang tinggi tapi tak mau belajar. Tak mau belajar sama dengan memelihara kemalasan.

Selalu Fokus dan Jangan Menunda-Nunda Pekerjaan

Untuk menghilangkan rasa malas, kita membutuhkan fokus yang kuat. Kerjakan satu pekerjaan baru kemudian beralih ke pekerjaan yang lain. Walaupun mungkin ada yang merasa enjoy dengan banyak pekerjaan sekaligus, tapi bagi saya banyak mengerjakan pekerjaan dalam waktu yang sama sering mendatangkan rasa malas. Karena pekerjaan kita tidak cepat selesai tersebab waktu kita dibagi dengan beberapa pekerjaan.

Dalam menulis misalnya. Saya pernah mengerjakan tiga naskah dalam waktu yang bersamaan. Jadi, saya menggarap naskah romansa, naskah non-fiksi untuk diterbitkan dan naskah rutin untuk blog. Saya merasa kewalahan dan konsentrasi menulis saya menjadi buyar. Akhirnya, tak satupun dari tiga naskah itu bisa saya selesaikan dengan baik. Dan saya pun mencoba untuk fokus terlebih dahulu pada satu naskah saja. melakukan riset, menambah data, mengedit dan menyusun kerangka hingga saya benar-benar tidak dipusingkan dengan urusan lain selain urusan yang ada di hadapan saya.

Ketika banyak pekerjaan yang harus saya kerjakan, maka timbul banyak alasan untuk menunda lebih lama. Menunda-nunda pekerjaan dengan alasan mengecek email, notifikasi medsos dan menonton video youtube untuk refresh otak.

Akhirnya, saya selalu tekankan pada diri saya bahwa saya harus menjauhkan smartphone saya ketika saya mengerjakan suatu pekerjaan yang membutuhkan fokus yang total, dalam menulis misalnya.

Sebenarnya ada beberapa pendekatan sederhana yang bisa kita lakukan untuk menghalau rasa malas.
Sebelumnya kita harus mengetahui kenapa rasa mala situ menguasai kita. Ada beberapa sebab yang menjadi factor utama timbulnya rasa malas.

Pertama, kita tidak dikejar deadline. Dalam arti lain kita tidak memiliki target yang jelas. Kita tidak memiliki visi dan misi serta goal yang tertulis.

Kedua, kita tidak menganggap penting apa yang sedang kita kerjakan sehingga kita berani untuk menundanya. Kita kehilangan antusiasme dan merasa tidak bersalah ketika harus menundanya. Kita berpikir kita bisa mengerjakannya nanti dan tidak penting jika dikerjakan sekarang.

Jadi mulai sekarang kenali penyebab kenapa kita malas kemudian mengubah keyakinan kita terhadap proyek atau pekerjaan yang sedang kita kerjakan. Dengan cara ini, sekarang kita bisa mematahkan kebiasaan lama dan membangun kebiasaan baru yang produktif dan jauh dari rasa malas.


Menunda Berarti Egois

Jika kamu punya keputusan untuk menunda pekerjaan, berarti kamu egois. Kamu lebih mementingkan nafsu dan keinginanmu tanpa memperhatikan masa depan yang menunggu dan harapan dari orang-orang tercinta yang ada disekitarmu. Kamu juga menyepelekan harapan dan dukungan mereka. Jadi, pikirkan hal ini sebelum kamu benar-benar terjerumus dalam keadaan yang terkadang membuat candu. Ya, kemalasan dan sikap menunda-nunda sering menjadi candu alias kebiasaan.

Tetapkan Target

Tetapkan target untuk pencapaian yang maksimal dan sesuai dengan kemampuan kita. Dengan memasang target ini, kita bisa membayangkan apa yang akan kita peroleh. Kita bisa membayangkan apa kendala yang akan kita hadapi, bagaimana cara mengatasinya, apa yang harus kita lakukan dan apa yang akan kita peroleh. Target memandu kita untuk fokus pada pekerjaan. Target juga memotivasi kita untuk menuntaskan pekerjaan sesuai dengan deadline yang kita tetapkan untuk diri kita sendiri sehingga kita tidak menoleransi penundaan lebih lama.


Peringatan: jangan terlalu keras dan kejam pada diri sendiri. Ukurlah kemampuan kita dan jangan memvorsirnya dengan pekerjaan yang tanpa batas. Memiliki pekerjaan yang menenggelamkan semua waktu kita sama bahayanya dengan duduk sepanjang hari di depan televisi dan media sosial. Hal ini akan berdampak buruk pada kualitas pekerjaan kita dan kesehatan diri kita sendiri. Ingat, kesehatan adalah aset utama dalam produktifitas dan berkarya.

Rehat Sejenak

Kamu juga bisa memanjakan dirimu sehabis bekerja dengan rehat sejenak. Saya biasa berdiri dan merenggangkan badan setiap satu jam sekali di tengah-tengah pekerjaan saya yang menuntut duduk sepanjang hari di depan computer. Saya juga terkadang membuka video-video lucu di youtube untuk menghilangkan rasa penat yang memenuhi benak saya. Intinya, beri jeda sebentar dan lanjutkan pekerjaan.

Pun di setiap pekan kita bisa memberi waktu istirahat untuk diri kita. Saya biasa mengagendakan menonton film di setiap akhir pekan. Ya walaupun hanya bermodal film hasil downloadan tapi bisa membuat kita lebih segar dan terhibur. Jika tidak menonton, saya akan menenggelamkan benak saya dalam alur novel. Saya berusaha mencukupkan diri untuk membaca buku fiksi di hari libur saja.




Sumber gambar: https://static.noticiasaominuto.com.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

1 comment:


  1. Cari JobSide buat tambahan jajan .... Inf BB : 5EE. 80. AFE :)

    ReplyDelete