Saya ingin mengatakan bahwa saya seorang pria yang memiliki idealism
yang tinggi dan selalu berharap mendapatkan apa yang saya inginkan. Ketika melihat
orang lain sukses menerbitkan bukunya di usia muda, maka saya mengatakan kepada
diri saya bahwa suatu saat saya bisa menerbitkan buku saya. Ketika saya melihat
orang lain membuat vlog di youtube, maka saya mengatakan kepada diri saya bahwa
suatu saat saya akan menjadi youtuber. Ketika saya melihat orang lain
berbisnis, saya berharap saya bisa menjadi business man di masa yang akan
datang, meksi belum sempat kepikiran bisnis apa yang akan saya jalankan.
Semua mimpi dan harapan itu sejalan dengan segala sikap saya
yang terkadang menekankan kepada saya bahwa saya harus melakukan banyak hal
dalam hidup saya. Saya memiliki banyak target.
Satu pekan saya harus menamatkan 2 buku. Itu artinya dalam
sebulan saya harus menamatkan 8 buku dan setahun harus menamatkan 96 buku!
Satu hari saya harus posting satu artikel di blog
Satu hari saya harus menulis satu part cerbung saya. Yang itu
artinya selama sebulan saya menamatkan satu cerbung menjadi sebuah novel. Rata-rata
novel yang saya tulis tidak lebih dari 30 part.
Satu hari harus membaca tiga artikel berbahasa inggris untuk
meningatkan skill bahasa inggris saya
Satu hari harus review kosakata bahasa arab dan hindi saya
Saya harus mereview satu buah film dan buku dalam satu pekan.
Itu artinya saya juga harus menonton film di sela-sela waktu saya.
Saya harus mengerjakan workout di setiap sore demi kesehatan.
Well, yang sebenarnya saya memimpikan bentuk tubuh yang ideal meski belum juga
kesampaian.
Dan masih banyak daftar target harian-pekanan-bulanan yang
harus saya lakukan
Saya lelah luar biasa
Saya frustasi
Saya merasa sedih dan depresi
Ketika semua yang telah saya targetkan tidak tercapai sesuai
dengan apa yang saya harapkan.
Kemudian disitulah saya menyadari bahwa saya telah bertindak
kejam dan keterlaluan terhadap diri saya sendiri. saya telah memperlakukan diri
saya tak ubahnya layaknya mesin atau robot yang harus bekerja keras mencapai
target yang diinginkan.
Masih mending jika saya tidak memiliki pekerjaan lain yang
harus saya kerjakan selain menulis, membaca, menonton, dan mereview. Intinya mengerjakan
semua hobi saya sepanjang waktu yang saya miliki.
Tapi kenyataannya saya harus menghabiskan waktu saya di
tempat kerja yang melelahkan jiwa raga. Ditambah dengan tugas-tugas semester
akhir kuliah berupa kegiatan KKN dan skripsi yang membutuhkan banyak waktu dan energy
lebih.
Saya tidak realistis
Saya mulai menyadari bahwa saya harus mengatur ulang semua
rencana/plan yang telah saya susun di awal dan mencoba sesuatu yang lebih
realistis. Mungkin saya harus mengurangi target saya atau membuang beberapa
aktifitas yang saya anggap kurang penting sehingga saya memiliki banyak waktu
untuk mengerjakan pekerjaan yang primer. Lebih dari itu, saya tidak akan pernah
mengorbankan waktu istirahat saya.
Saya pernah mengurangi jam tidur saya demi mencapai semua
yang ingin saya lakukan. Dan hasilnya tubuh saya serasa remuk redam karena
kelelahan. Saya sakit dan pada akhirnya hal itu berimbas pada produktifitas
saya.
Saya harus berbaik hati terhadap diri saya dengan memberi
toleransi terhadap batas kemampuan yang saya miliki. Saya manusia yang memiliki
kelemahan dan terkadang lelah. Saya juga membutuhkan banyak jeda dan hiburan
untuk menguapkan rasa frustasi, stress dan lelah yang menumpuk. Saya membutuhkan
rehat sejenak.
Sekarang, saya berusaha menikmati jadwal baru
Satu pekan mungkin cukup membaca satu buku, bahkan seringkali
lebih dari satu pekan untuk bisa menamatkan sebuah buku. Saya juga tidak harus
setiap hari posting tulisan di blog. Dan semua kegiatan di awal yang pernah
saya sebutkan saya atur ulang kembali sehingga saya merasa enjoy ketika
melakukannya.
Saya memiliki deadline, tapi deadline itu tidak membuat saya
tertekan.
Nah, sayangilah dirimu, dan jangan pernah memaksakannya untuk
melakukan pekerjaan di luar kemampuannya.
No comments:
Post a Comment