(Latar adegan dimulai dengan suara samar-samar televisi yang menayangkan Indonesian Lawyer
club dengan cuplikan-cuplikan pembicara dalam acara tersebut)
Ahmad : ah, yang kayak gini kok dijadiin debat sih, padahal
jika isu LGBT ini semakin diangkat ke permukaan dan diekspos, maka semakin
banyak orang tahu apa itu LGBT. Ujung-ujungnya LGBT jadi dianggap biasa
dan menjadi hal yang nggak tabu di
masyarakat. Lha wong udah diekspos gitu.
Rizki : bener juga sih Mad, tapi mau diekspos atau nggak
diekspos LGBT tetep bakalan ada. Lagipula kan munculnya isu ini karena memang
kaum LGBT sendiri yang mengangkatnya ke permukaan. Selain itu, ada orang-orang,
khususnya kaum muslimin yang tidak setuju dan merasa LGBT tuh sebuah gerakan
yang mengancam, sehingga harus diatur dalam undang-undang.
Ahmad : Emang bener sih Ki, eh BTW, ngomongin LGBT, kamu
kira-kira setuju nggak jika LGBT dipidanakan.
Rizki : gimana ya, saya sendiri sih emang nggak setuju kalo
LGBT itu eksis, tapi kan kalo dipidanakan kasihan juga mereka. Mereka itu harus
dirangkul dan dibina bukan malah dibenci
Ahmad : yaelah, jangan salah Ki, maksud dipidanakan disini
adalah ketika LGBT menjadi sebuah gerakan kampanye yang menuntut adanya
pengakuan. Lagian siapa yang mau mengakui orang-orang menyimpang.
Rizki : tapi menurut opini yang saya baca, LGBT itu urusan
individual yang nggak boleh diganggu. Namanya juga hak asasi manusia kan
suka-suka dia.
Ahmad : Inna lillahi, kalau memang semua orang berpikiran
begitu, jadi semua hal yang menyimpang bisa ditolerir dong, dengan alasan hak
asasi manusia.
Rizki : ini bukan pendapat saya lho ya, saya cuman
menyampaikan apa yang saya baca. Ya boleh-boleh saja selama apa yang mereka
lakukan tidak mengganggu orang lain.
Ahmad : Lha emang LGBT nggak mengganggu. Sangat menggangu.
LGBT mengganggu para orang tua, mengganggu aturan agama, mengganggu norma
sosial dan kepatutan. Orang tua mana sih yang rela anaknya jadi homo atau
bencong, suami mana sih yang rela istrinya jadi lesbi, istri mana sih yang rela
suaminya jadi homo.
Rizki : hmmm…iya juga sih
Ahmad : satu lagi Ki, jika membela LGBT dengan alasan hak
asasi manusia, maka bagaimana jika seandainya ada saudara sekandung yang
menikah dengan alasan suka sama suka, Atau orang tua yang menikahi anaknya
dengan alasan tanpa ada paksaan dan kamu membelanya dengan alasan hak asasi
manusia.
Rizki: Idih.. Naudzubillah. Itu mah keterlaluan atuh.
Membayangkannya saya juga ngeri
Ahmad: Nah, kasus LGBT ini juga sama. Kenapa orang ada yang
membela perbuatan menyimpang ini? Padahal kan sudah jelas dilarang.
Khawatirnya, jika LGBT dilegalkan, nanti penyimpangan-penyimpangan yang lain
juga ikut dilegalkan. Betul nggak
Rizki: betul Mad, kamu memang pinter. Saya salut deh. Coba
kamu jadi pembicara di ILC, pada KO tuh aktifis homo dan bencong.
Ahmad : Hahah, ada-ada saja kamu mah.
Rizki : eh tapi ada LGBT yang halal
Ahmad : ah kamu mah ngaco Ki.
Rizki : beneran ciyus. LGBT aka laki ganteng bini tiga.
Ahmad : ngaco! Eh kamu inget kan, minggu kemarin terjadi
gempa di tasikmalaya sama sukabumi. Jangan-jangan ini peringatan dari Allah
subhanahu wata'ala. Soalnya pas gempa ini pas waktu MK nolak judicial review
tentang pasal zina dan LGBT
Rizki : iya juga ya. Jadi kalo gitu LGBT akronim dari
Langsung Gempa Bumi Terguncang
Ahmad : wah, kamu emang pinter soal cocokologi.
No comments:
Post a Comment