5 Jan 2018

LGBT (Langsung Gempa Bumi Terguncang)

(Latar adegan dimulai dengan suara samar-samar  televisi yang menayangkan Indonesian Lawyer club dengan cuplikan-cuplikan pembicara dalam acara tersebut)

Ahmad : ah, yang kayak gini kok dijadiin debat sih, padahal jika isu LGBT ini semakin diangkat ke permukaan dan diekspos, maka semakin banyak orang tahu apa itu LGBT. Ujung-ujungnya LGBT jadi dianggap biasa dan  menjadi hal yang nggak tabu di masyarakat. Lha wong udah diekspos gitu.

Rizki : bener juga sih Mad, tapi mau diekspos atau nggak diekspos LGBT tetep bakalan ada. Lagipula kan munculnya isu ini karena memang kaum LGBT sendiri yang mengangkatnya ke permukaan. Selain itu, ada orang-orang, khususnya kaum muslimin yang tidak setuju dan merasa LGBT tuh sebuah gerakan yang mengancam, sehingga harus diatur dalam undang-undang.

Ahmad : Emang bener sih Ki, eh BTW, ngomongin LGBT, kamu kira-kira setuju nggak jika LGBT dipidanakan.

Rizki : gimana ya, saya sendiri sih emang nggak setuju kalo LGBT itu eksis, tapi kan kalo dipidanakan kasihan juga mereka. Mereka itu harus dirangkul dan dibina bukan malah dibenci

Ahmad : yaelah, jangan salah Ki, maksud dipidanakan disini adalah ketika LGBT menjadi sebuah gerakan kampanye yang menuntut adanya pengakuan. Lagian siapa yang mau mengakui orang-orang menyimpang.

Rizki : tapi menurut opini yang saya baca, LGBT itu urusan individual yang nggak boleh diganggu. Namanya juga hak asasi manusia kan suka-suka dia.

Ahmad : Inna lillahi, kalau memang semua orang berpikiran begitu, jadi semua hal yang menyimpang bisa ditolerir dong, dengan alasan hak asasi manusia.

Rizki : ini bukan pendapat saya lho ya, saya cuman menyampaikan apa yang saya baca. Ya boleh-boleh saja selama apa yang mereka lakukan tidak mengganggu orang lain.

Ahmad : Lha emang LGBT nggak mengganggu. Sangat menggangu. LGBT mengganggu para orang tua, mengganggu aturan agama, mengganggu norma sosial dan kepatutan. Orang tua mana sih yang rela anaknya jadi homo atau bencong, suami mana sih yang rela istrinya jadi lesbi, istri mana sih yang rela suaminya jadi homo.

Rizki : hmmm…iya juga sih

Ahmad : satu lagi Ki, jika membela LGBT dengan alasan hak asasi manusia, maka bagaimana jika seandainya ada saudara sekandung yang menikah dengan alasan suka sama suka, Atau orang tua yang menikahi anaknya dengan alasan tanpa ada paksaan dan kamu membelanya dengan alasan hak asasi manusia.

Rizki: Idih.. Naudzubillah. Itu mah keterlaluan atuh. Membayangkannya saya juga ngeri
Ahmad: Nah, kasus LGBT ini juga sama. Kenapa orang ada yang membela perbuatan menyimpang ini? Padahal kan sudah jelas dilarang. Khawatirnya, jika LGBT dilegalkan, nanti penyimpangan-penyimpangan yang lain juga ikut dilegalkan. Betul nggak

Rizki: betul Mad, kamu memang pinter. Saya salut deh. Coba kamu jadi pembicara di ILC, pada KO tuh aktifis homo dan bencong.

Ahmad : Hahah, ada-ada saja kamu mah.

Rizki : eh tapi ada LGBT yang halal

Ahmad : ah kamu mah ngaco Ki.

Rizki : beneran ciyus. LGBT aka laki ganteng bini tiga.

Ahmad : ngaco! Eh kamu inget kan, minggu kemarin terjadi gempa di tasikmalaya sama sukabumi. Jangan-jangan ini peringatan dari Allah subhanahu wata'ala. Soalnya pas gempa ini pas waktu MK nolak judicial review tentang pasal zina dan LGBT

Rizki : iya juga ya. Jadi kalo gitu LGBT akronim dari Langsung Gempa  Bumi Terguncang

Ahmad : wah, kamu emang pinter soal cocokologi.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment