Saya tidak ingat kapan pastinya saya ‘jatuh cinta’ pada
sosok presiden Turki ini. Yang pasti, saya jatuh cinta dengan ketegasan beliau
dan harga diri yang dia punya di hadapan rivalnya.
Bahkan saya berani mengatakan di sini, ‘Tuan erdogan, Andai
Anda menjadi presiden kami, maka tak ada lagi yang kami khawatirkan terhadap
nasib masa depan Negara kami.’ Saya mengatakan ini karena Erdogan terbukti mampu
mengangkat Turki dari keterpurukan ekonomi dan harga diri semenjak dia menjabat
sebagai perdana Menteri.
Apa? Kau menganggapku berlebih-lebihan? Itu tak masalah bagi
saya, saya memiliki kebebasan berpendapat dan Anda juga memiliki kebebasan
untuk membantah saya. Saya tidak memungkiri bahwa ada orang-orang hebat yang
bisa memimpin indonesia tercinta dibanding presiden kita yang sekarang. Tapi setidaknya,
saya berharap kelak presiden kita memiliki karakter seperti presiden turki
tersebut.
Lihatlah, betapa ketika Negara-negara Arab memiliki hubungan
mesra dengan amerika serikat dan tidak berani membantah ‘si tuan berambut
pirang’, tapi erdogan, walaupun memiliki hubungan diplomasi tetap tegas dalam
mengkritisi dan mencela si rambut pirang yang menjijikan.
Lihatlah, betapa ada Negara-negara Arab berlidah kelu ketika
melihat pembantaian terhadap saudara-saudara arab mereka di palestina yang
dibantai kera-kera Israel. Tapi erdogan mampu bersuara lantang dan Turki selalu
bersinergi mengirimkan bantuan demi bantuan ke jalur gaza yang diblokade.
Tidak hanya Palestina, Turki secara masiv mengirimkan
bantuan kepada pengungsi rohingya dan suriah. Tanpa pernah takut terhadap
resiko, Turki menampung jutaan pengungsi Suriah di tanah mereka dengan keramah
tamahan yang luar biasa.
Untuk menampung lebih dari 3 juta pengungsi dan menghabiskan
miliaran dolar demi menjadi tuan rumah dan merawat mereka bukanlah tugas yang
mudah bagi negara mana pun. Ini menunjukkan sikap moral yang unik yang didorong
oleh belas kasih terhadap kemanusiaan.
Apa? Kau menganggap saya terlalu silau dengan Negara orang dan
mengabaikan negeri sendiri? Tidak, saya bangga dengan Indonesia. Lihatlah,
indonesia juga memiliki kepedulian yang sama dengan Turki. Tidakah kau lupa
bahwa NGO Indonesia, ACT mampu mengirimkan kapal kemanusiaan ke Palestina. PKPU
mampu mendirikan sekolah untuk etnis rohinggya, Sahabat al-Aqsho mampu secara
rutin menyantuni janda dan yatim di palestina dan suriah, dan tentunya belasan
NGO-NGO lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Bedanya, jika Indonesia unggul dari NGOnya tanpa sinergi
dari pemerintah, maka Turki unggul karena kerja sama pemerintah mereka dengan
NGO mereka dalam membuktikan kepedulian mereka terhadap saudara mereka.
Sebagai penutup sepertinya saya perlu mengutip kesan seorang
Musyid terkenal, Maher Zain ketika menyoroti sepak terjang Erdogan dalam rilis
lagu khususnya untuk Erdogan berjudul ‘Harvest Time’.
“Ketika Anda menilai seorang pemimpin, Anda menilai dia pada
keputusan yang dia buat dalam situasi yang sulit. Saya pikir Presiden Erdogan
telah menunjukkan kepemimpinan global yang luar biasa ketika berurusan dengan
beberapa tantangan kemanusiaan utama di zaman kita,” kata Maher Zain.
Semoga Allah memberkati Erdogan dan saudara-saudara Turkiye,
dan tentunya semoga Allah menganugerahkan kita pemimpin yang sehebat erdogan.
Insya Allah #2019GantiPresiden.
Sumber gambar: Pinterest
No comments:
Post a Comment