3 Jun 2018

Andai Erdogan Menjadi Presiden Kami


Saya tidak ingat kapan pastinya saya ‘jatuh cinta’ pada sosok presiden Turki ini. Yang pasti, saya jatuh cinta dengan ketegasan beliau dan harga diri yang dia punya di hadapan rivalnya.

Bahkan saya berani mengatakan di sini, ‘Tuan erdogan, Andai Anda menjadi presiden kami, maka tak ada lagi yang kami khawatirkan terhadap nasib masa depan Negara kami.’ Saya mengatakan ini karena Erdogan terbukti mampu mengangkat Turki dari keterpurukan ekonomi dan harga diri semenjak dia menjabat sebagai perdana Menteri.

Apa? Kau menganggapku berlebih-lebihan? Itu tak masalah bagi saya, saya memiliki kebebasan berpendapat dan Anda juga memiliki kebebasan untuk membantah saya. Saya tidak memungkiri bahwa ada orang-orang hebat yang bisa memimpin indonesia tercinta dibanding presiden kita yang sekarang. Tapi setidaknya, saya berharap kelak presiden kita memiliki karakter seperti presiden turki tersebut.

Lihatlah, betapa ketika Negara-negara Arab memiliki hubungan mesra dengan amerika serikat dan tidak berani membantah ‘si tuan berambut pirang’, tapi erdogan, walaupun memiliki hubungan diplomasi tetap tegas dalam mengkritisi dan mencela si rambut pirang yang menjijikan.

Lihatlah, betapa ada Negara-negara Arab berlidah kelu ketika melihat pembantaian terhadap saudara-saudara arab mereka di palestina yang dibantai kera-kera Israel. Tapi erdogan mampu bersuara lantang dan Turki selalu bersinergi mengirimkan bantuan demi bantuan ke jalur gaza yang diblokade.

Tidak hanya Palestina, Turki secara masiv mengirimkan bantuan kepada pengungsi rohingya dan suriah. Tanpa pernah takut terhadap resiko, Turki menampung jutaan pengungsi Suriah di tanah mereka dengan keramah tamahan yang luar biasa.

Untuk menampung lebih dari 3 juta pengungsi dan menghabiskan miliaran dolar demi menjadi tuan rumah dan merawat mereka bukanlah tugas yang mudah bagi negara mana pun. Ini menunjukkan sikap moral yang unik yang didorong oleh belas kasih terhadap kemanusiaan.

Apa? Kau menganggap saya terlalu silau dengan Negara orang dan mengabaikan negeri sendiri? Tidak, saya bangga dengan Indonesia. Lihatlah, indonesia juga memiliki kepedulian yang sama dengan Turki. Tidakah kau lupa bahwa NGO Indonesia, ACT mampu mengirimkan kapal kemanusiaan ke Palestina. PKPU mampu mendirikan sekolah untuk etnis rohinggya, Sahabat al-Aqsho mampu secara rutin menyantuni janda dan yatim di palestina dan suriah, dan tentunya belasan NGO-NGO lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Bedanya, jika Indonesia unggul dari NGOnya tanpa sinergi dari pemerintah, maka Turki unggul karena kerja sama pemerintah mereka dengan NGO mereka dalam membuktikan kepedulian mereka terhadap saudara mereka.

Sebagai penutup sepertinya saya perlu mengutip kesan seorang Musyid terkenal, Maher Zain ketika menyoroti sepak terjang Erdogan dalam rilis lagu khususnya untuk Erdogan berjudul ‘Harvest Time’.
“Ketika Anda menilai seorang pemimpin, Anda menilai dia pada keputusan yang dia buat dalam situasi yang sulit. Saya pikir Presiden Erdogan telah menunjukkan kepemimpinan global yang luar biasa ketika berurusan dengan beberapa tantangan kemanusiaan utama di zaman kita,” kata Maher  Zain.

Semoga Allah memberkati Erdogan dan saudara-saudara Turkiye, dan tentunya semoga Allah menganugerahkan kita pemimpin yang sehebat erdogan. Insya Allah #2019GantiPresiden.

Sumber gambar: Pinterest
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment