6 Nov 2023

Resensi Buku: Tuhan Tidak Pernah Iseng



Judul Buku: Tuhan Tidak Pernah Iseng

Penulis" Zemarey al-Bakhin

Penerbit: Madania Prima

Tahun Terbit: 2007

Tebal buku 209 halaman

Jenis buku Autobiografi

'Tuhan Tidak Pernah Iseng' adalah sebuah buku otobiografi seorang pengidap SSA (Same Sex Attraction). Same Sex Attraciton adalah istilah berupa ketertarikan secara seksual terhadap sesama jenis. Bedanya dengan gay adalah, jika pengidap SSA menyadari ada yang salah pada diri mereka dan mengakui orientasi seksual mereka adalah penyimpangan, sementara Gay merasa bangga dengan penyimpangan tersebut. Kurang lebih seperti itu yang saya pahami.

Sang penulis -Zemarey al-Bakhin- lahir dari keluarga biasa-biasa saja. Dia memiliki kecenderungan seperti wanita sejak kecil. Sampai-sampai dia berpikir jika jiwanya adalah jiwa wanita yang terjebak di dalam tubuh pria. Rey seringkali menjadi bahan ejekan oleh teman-temannya karena berperilaku kemayu layaknya perempuan. Bahkan dia dipanggil dengan sebutan 'Neng.' Rey lebih dekat dengan sosok ibunya yang lembut. Dia merasa tidak suka kepada bapak dan kedua kakak laki-lakinya karena terlampau keras dalam mendidiknya. 

Ketika berada di bangku SMA, ada Bonie, teman sekelas yang selalu membela Rey dari keusilan teman-temannya. Bonie selalu memperlakukannya dengan baik. Perlakuan Bonie ternyata menyisakan kesan yang dalam di hati Rey. Hingga pada akhirnya dia sadar bahwa perasaan itu tak ubahnya seperti perasaan seorang perempuan terhadap lelakinya. Kesadaran itu semakin menguat ketika Bonie berboncengan dengan seorang siswi SMP dari sekolah lain. Tak dinyana, Bonie menangkap kecemburuan itu ketika tanpa sengaja Rey marah melihat kemesraan Bonie dengan wanita. Mengetahui hal itu, Bonie memilih untuk meninggalkan pacarnya demi Rey, sahabatnya. Tapi persahabatannya dengan Rey justru menjadi sebab utama Bonie menyimpang. Rey kaget ketika Bonie suatu hari mengatakan dia bisa memahami Rey dan ingin mencoba menjalin hubungan special dengan Rey meski sebelumnya belum pernah. 

Kisah mereka berakhir tragis ketika mereka berdua mengalami kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan Bonie meninggal dan menyisakan Rey dalam kondisi depresi. 

Akankah Rey mampu bangkit dan menemukan jalan Tuhan? Akankah Rey mampu mencintai perempuan dan menikah? Atau perasaan tertarik terhadap sesama jenis it uterus mentap di hatinya? Temukan kisahnya di buku ini. 

Dari kisah kang Rey di buku ini, saya bisa menyimpulkan beberapa hal. 

Pertama, penyimpangan seksual itu dipengaruhi oleh beberapa sebab. Diantaranya adalah karena susunan kromosom yang salah. Barangkali kromosom dan hormon di dalam tubuhnya lebih banyak komposisi hormon perempuan sehingga bertingkah seperti perempuan. Selain itu, kecenderungan penyimpangan seksual juga dipengaruhi oleh pola asuh yang salah dari orangtua, termasuk kehilangan sosok ayah (fatherless).  Kemudian tidak bisa dipungkiri juga bahwa orientasi seksual yang salah juga dipengaruhi oleh pergaulan yang salah. Maka, hendaknya berhati-hati dalam memilih teman. 

Kedua, jika seseorang mengalami SSA karena ketimpangan kromosom dan gen di dalam tubuhnya, bukan berarti hal itu bisa menjustifikasi penyimpangan seksual. Bukan juga berarti Allah tidak adil. Sama seperti kecacatan lainnya semacam anak yang lahir karena cerebral palsy, down syndrom, kurang anggota badan dsb. Bedanya, yang cacat dari SSA dengan kelainan gen ini tidak bisa dilihat secara lahiriah, tapi bisa dilihat dari kecenderungan seksual dan tingkah laku. Sama seperti penyakit-penyakit fisik tertentu yang bisa diterapi hingga sembuh, bisa saja diantara SSA sembuh. Meski tidak menutup kemungkinan ada yang tidak bisa sembuh. 

Ketiga, Allah tidak menghukum seseorang karena kecenderungan seksual, melainkan Allah menghukum seseorang ketika kecenderungan seksual itu dilakukan dalam aksi nyata (baca; perzinaan). Seorang hetero dikatakan berdosa ketika melampiaskan hasratnya pada lawan jenis. Pun dengan seorang homoseksual yang sama berdosanya -bahkan jauh lebih berdosa- ketika melampiaskan hasratnya kepada sesama lelaki. Maka, yang menjadi point pentingya di sini adalah action, bukan pada perasaan dan kecenderungan.

Keempat, setiap manusia mendapatkan ujian di dunia ini. Ada yang diuji oleh kekurangan harta, kelebihan harta, kekurangan fisik, dan lain sebagainya. Termasuk ada segelintir orang yang diuji oleh kelainan kecenderungan seksual. Maka ini adalah ujian yang menguji sejauh mana iman dan ketakwaan dalam mengekang hasrat seksual seorang SSA. 

Karena cetakan lama, sepertinya akan sulit mendapatkan buku ini di pasaran. Kebetulan kemarin saya membacanya di  @perpusbogor

Akhir kata, selamat membaca

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment