19 Jan 2021

Kutipan Pilihan Kitab 'Hilyatul Auliya' (Bagian 1)

 MUNAFIK

Syumaith pernah ditanya, "Apakah orang munafik bisa menangis?"
Ia menjawab," Matanya mungkin menangis, tapi hatinya tidak."
(Hilyatul Auliya 3/129)

*

Wahab berkata, "Salahsatu pekerti orang munafik adalah suka dipuji dan tidak suka dicela." (4/41)

*

Al-Auza'i berkata, "Sesungguhnya orang mukmin itu sedikit bicara dan banyak bekerja. Sedangkan orang munafik banyak bicara sedikit kerja.
(Hilyatul Auliya 6/142)

PUJIAN

Sufyan ats-Tsauri berkata, "Jika kamu mengenal dirimu dengan baik, maka kamu tidak akan pernah terpengaruh dengan komentar orang tentang dirimu. (Hilyatul Auliya 6/39)


Bisyr bin Harits berkata, "Merasa tentram dengan pujian dan menerimanya dengan sepenuh jiwa lebih dahsyat daripada maksiat." (8/344)

NAFSU

Muhammad al-Kindi berkata, "Jika kamu dihadapkan pada dua hal yang kamu tidak tahu mana dari keduanya yang diridhai Allah, maka lihatlah yang paling dekat kepada nafsumu, kemudian ambillah yang berlawanan dengannya. Karena kebenaran itu berlawanan dengan hawa nafsu. (18/20)

UJUB

Abu Sulaiman ad-Darani berkata, "Bagaimana mungkin orang yang berakal bisa merasa ujub? Padahal amal termasuk bagian dari karunia Allah yang seharusnya disyukuri dan membuatnya merasa rendah hati (9/263)

🍁🍁🍁

Muthrif berlaga, "Sungguh, aku lebih suka melewatkan malam dengan tidur lalu keesokan harinya aku merasa menyesal, daripada aku melewatkan malam dengan bangun (beribadah shalat malam) lalu keesokan harinya aku merasa ujub. (2/200)

🌼🌼🌼

Hatim al-Ashom berkata, "Aku tidak tahu mana yang lebih berat bagi manusia, ujub (bangga diri) atau riya (beramal karena ingin dilihat orang lain). Ujub masuk dari dalam dirimu, sementara riya' masuk menuju dirimu.  Ilustrasinya adalah di dalam rumah ada anjing galak dan di luar rumah ada anjing lainnya. Manakah yang paling berat, anjing yang di dalam atau yang di luar (10/48)

🌺🌺🌺

Bisyr bin Harits berkata, "Ujub adalah menganggap banyak amal sendiri dan menganggap sedikit amal manusia atau amal orang lain. (8/348)

PINTAR DEBAT LUPA BERAMAL

Ibrahim al-Bakka' berkata, "Jika Allah menghendaki kebaikan pada diri seseorang, maka Dia membukakan pintu amal dan menutupkannya pintu perdebatan. Dan jika Dia menghendaki keburukan pada diri seseorang, maka Dia menutupkannya pintu amal dan membukakannya pintu perdebatan. (8/361)

ZUHUD

Sufyan at-Tsauri berkata, "Aku melihat orang paling sulit bisa bersikap zuhud terhadap kekuasaan. Kamu bisa melihat orang bersikap zuhud terhadap makanan, minuman, kekayaan dan pakaian. Tetapi bila ada pembagian kekuasaan, maka ia berebut dan bersaing untuk mendapatkannya. (7/39)

LISAN

Lisan adalah cerminan dari hati seseorang. Jika lisannya buruk, maka itulah hakikat dari hatinya. Lisan seperti mulut teko yang mengeluarkan isi teko dan kita akan tahu apa isinya setelah mulut teko mengucurkan isinya.

MUHASABAH

Semoga Allah merahmati seorang hamba, dia berhenti sejenak di saat terbetik dalam hatinya melakukan sesuatu. Jika dia melakukannya karena Allah tidak melanjutkannya, namun jika untuk selain-Nya dia meluruskannya. (Hasan al-Basri)

WAKTU

Rizki yang belum diperoleh hari ini masih dapat diharapkan akan diperoleh lebih di hari esok. Tetapi waktu yang berlalu hari ini tidak mungkin dapat diharapkan kembali esok.

IKHLAS

Mengikhlaskan satu amal lebih berat daripada memperbanyak jumlah Amal.

 my file driver, [20.01.21 14:58]
Abush Shamad bin Ma'qil berkata, "Ilmu kedokteran yang tidak sulit dipahami oleh para dokter adalah jangan memakan makanan kecuali kamu membaca basmalah di awalnya dan membaca hamdalah di akhirnya. Sedangkan ilmu fiqih yang tidak sulit dipahami oleh para ahli fiqih adalah jika kamu ditanya tentang sesuatu yang kamu ketahui, maka jawablah menurut pengetahuanmu. Dan jika tidak, maka katakanlah, 'Aku tidak tahu.' Adapun kesantunan yang tidak sulit dipahami oleh mereka yang santun adalah memperbanyak diam, kecuali ketika kamu ingin bertanya tentang sesuatu. (Hilyatul Auliya 4/35)


Hamdun bin Ahmad pernah ditanya, “Mengapa ucapan kaum salaf lebih bermanfaat daripada ucapan kita?” Ia menjawab, “Karena mereka berbicara untuk kejayaan islam, keselamatan jiwa, dan ridha Tuhan yang Maha Pengasih. Sedangkan kita berbicara untuk kejayaan diri sendiri, mencari dunia dan penerimaan makhluk. (10/231)


Ibnu Samak berkata, “Ketahuilah bahwa nasihat itu memiliki tutup, dan cara membuka tutup itu adalah dengan tafakur. (8/208)


Al-Auza’I berkata, “Apabila seseorang memberikan ceramah kepada suatu kaum tanpa diiringi dengan keinginan untuk mendapatkan ridho Allah, maka hati mereka akan meleset dari ceramah itu, sebagaimana air yang meleset dari batu yang halus. (6/141)


Apabila peringatan itu keluar dari hati, maka ia akan jatuh ke hati pula (2/351)


Malik bin Dinar berkata, “Ulama yang tidak mau mengamalkan ilmunya, ceramahnya akan meleset dari hati pendengarnya, seperti tetesan air yang meleset dari batu yang halus (6/288)


ADIL

Khalid bin Walid pernah bersitegang dengan Sa'ad bin Abi Waqqash. Kemudian ada orang yang menjelek-jelekkan Khalid di depan Sa'ad. Maka Sa'ad berkata kepadanya, "Cukup! Sesungguhnya apa yang terjadi diantara kami tidaklah sampai kepada masalah agama kami." (1/94)

RENDAH HATI


Muhammad bin Wasi' berkata, "Andaikata dosa itu memiliki bau, niscaya kalian tidak sanggup dekat denganku karena busuknya bauku (2/349)

Ibrahim berkata, "Aku pernah bertanya kepada Fudhail, 'Apa rendah hati itu?' ia menjawab, 'Tunduk dan patuh kepada kebenaran. Walaupun engkau mendengarnya dari seorang bocah, engkau harus tetap menerima kebenaran itu. Walaupun engkau mendengarnya dari orang yang paling bodoh, engkau harus menerima kebenaran itu juga."

🌼🌼🌼

Apabila Bakar bin Abdullah al-Muzani melihat orang yang lebih tua, ia berkata, "Orang ini lebih baik daripada aku. Ia telah beribadah kepada Allah sebelum aku."

Dan apabila ia melihat orang yang lebih muda, ia berkata, "Ia lebih baik daripada aku. Aku telah berbuat dosa lebih banyak daripada dia. (Hilyatul Auliya 2/226)

ITSAR

Di kota Madinah pernah ada sebuah keluarga miskin yang mempunyai satu kepala kambing. Kemudian mereka berkata, "Sebaiknya kepala kambing ini kita berikan kepada orang yang membutuhkan daripada kita." Mereka pun mengirimkannya ke tetangganya. Dan ternyata kepala itu terus berputar di kota Madinah, dari tangan ke tangan sampai akhirnya kembali lagi kepada keluarga yang memberikannya untuk pertama kali (Hilyatul Auliya 3/296)

ETIKA

Abu Sulaiman ad-Darani berkata, "Sungguh, terkadang ada seseorang yang menyampaikan hadits kepadaku padahal aku lebih tahu tentang hal itu daripada dia. Aku mendengarkannya dengan sungguh-sungguh, seolah-olah aku belum pernah mendengarnya. (9/269)

Ayyub as-Sakhtiyani berkata, "Seseorang tidak sempurna sampai di dalam dirinya terdapat dua perangai; tidak berharap mendapatkan apa yang ada di tangan orang lain dan melupakan kesalahan orang lain."

Urwah bin Zubair berkata, "Ucapkanlah kata-kata yang baik dan tampilkanlah wajah yang ceria, niscaya Anda lebih dicintai orang daripada mereka yang memberikan banyak hadiah (2/178)


Malik bin Dinar berkata, “Jika anjing dilempari emas dan perak, maka ia tidak mengenalnya. Tetapi jika ia dilempari tulang, maka ia akan menangkapnya. Begitulah perangai orang bodoh yang tidak mengenali kebenaran. (2/360)


Ali bin Abi Thalib berkata, “Sesungguhnya yang paling aku takutkan adalah mengikuti hawa nafsu dan panjang angan-angan. Mengikuti hawa nafsu bisa menolak kebenaran, sedangkan panjang angan-angan bisa melupakan akhirat.” 


“Dunia pergi meninggalkan kita, akhirat datang menghampiri kita. Mereka masing-masing punya anak. Jadilah anak-anak akhirat dan jangan menjadi anak dunia. Karena sekarang adalah waktu untuk beramal dan tidak ada hisab. Sementara di akhirat adalah waktu hisab dan tidak ada amal (1/76).


Syumaith berkata, “Setiap hari umurmu berkurang, tetapi kamu tidak bersedih. Setiap hari rezekimu terus diberikan tetapi kamu mencari sesuatu yang bisa menjadi boomerang bagimu.


Aun bin Abdillah berkata, "Alangkah jeleknya keburukan setelah keburukan, dan alangkah bagusnya kebaikan setelah keburukan. Yang lebih bagus dari itu adalah kebaikan setelah kebaikan (Hilyatul Auliya 4/249)

Bilal bin Sa'ad berkata, "Janganlah melihat kecilnya kesalahan, tetapi lihatlah siapa yang engkau durhakai (5/223)

Sa'id bin Jubair ditanya, "Siapakah orang yang paling bagus ibadahnya?" Ia menjawab, "Yaitu orang yang pernah berbuat dosa, kemudian setiap kali mengingat dosa-dosanya ia selalu memandang remeh amalnya (4/279)

Bakar bin Abdillah berkata, "Barangsiapa yang berbuat kesalahan sambil tertawa, maka ia akan masuk neraka dengan menangis (6:185)

Ibnu sirin berkata, "Sungguh, aku tahu benar apa yang membuatku dililit utang. Empat puluh tahun yang lalu aku pernah berkata kepada seseorang, "Hai orang bangkrut."

Abu Sulaiman ad-Darani menceritakan hal itu lalu berkata, "Dosa mereka sedikit sehingga mereka bisa tahu dari mana mereka diserang. Sementara dosaku dan dosamu begitu banyak, sehingga kita tidak tahu dari mana kita diserang. (2/271)


Ibnu Sammak berkata, "Makhluk itu terbagi menjadi tiga golongan. (1) Orang yang pernah berbuat dosa, namun dia bertaubat. Inilah yang baik (2) orang yang berbuat dosa, sesekali merasa menyesal dan terbetik di dalam hatinya untuk bertaubat. Ini orang yang masih ada harapan dan perlu dicemaskan. (3) orang yang berbuat dosa dan menikmati dosanya serta tidak pernah menyesal. Inilah orang terburuk (8/208

Urwah bin Zubair berkata, "Jika kamu melihat seseorang mengerjakan kebaikan, maka ketahuilah bahwa kebaikan itu mempunyai banyak saudara. Dan jika kamu melihat keburukan, maka ketahuilah bahwa keburukan itu mempunyai banyak saudara pula. Karena kebaikan itu akan menunjukan kepada saudara-saudaranya dan keburukan juga akan menunjukan saudara-saudaranya (2/177

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment