Dulu, saya pernah menganggap bahwa semua orang syiah itu sama: kejam, tidak berprikemanusiaan dan pandai membunuh. Hal itu terilhami dari ceramah-ceramah yang saya dengarkan yang intinya menjelaskan bahwa semua orang syiah itu sama. Sama-sama pengkhianat dan memusuhi ahlu sunnah. Semua orang syiah itu sama dengan Assad karena mereka pro dengan kebiadaban Assad di Suriah.'
Tapi kemudian Allah menakdirkan saya berkenalan dengan orang-orang syiah. Dan pandangan 'orang syiah yang haus darah' di benak saya hilang ketika saya mulai berinteraksi lebih dalam dengan mereka.
Saya pikir, orang-orang ekstrimisme itu ada di semua komunitas, tak peduli dia muslim atau non-muslim, tak peduli dia sunni atau syiah. Saya pernah ikut bergabung dengan komunitas syiah di facebook dan menyamar diri, berpura-pura menjadi penganut syiah.
Apa yang saya lihat? Saya melihat bahwa ternyata orang syiah sendiri terpecah belah, saling menyalahkan antara 'syiah moderat' dengan 'syiah ekstrim'. Hal yang ternyata kita juga sering menemukannya di grup-grup debat sesama sunni yang mendebatkan antara boleh atau tidak bolehnya qunut subuh. Sama ketika kita melihat orang sunni HTI dengan sunni NU beradu urat leher di forum-forum.
Orang syiah moderat itu memaki-maki syiah ekstrim yang menyinggung figure-figure sunni (para sahabat dan A'isyah radiyallahu anhum) dengan alasan, itu bisa membuat umat 'islam' terpecah belah. Sementara si syiah ekstrim nyolot bahwa syiah moderat terlalu pengecut untuk mengungkapkan 'kebenaran'
Lha itu kan taqiyah, begitulah mungkin alibimu. FYI, itu di forum2 khusus orang syiah loh. Semua membernya orang syiah. Bahkan sebelum masuk forum pun saya ditanya tentang ajaran syiah, tentang urutan imam syiah (yang saya benar-benar tidak tahu dan baru tahu setelah googling), baru setelah mengisi dengan benar, saya diperbolehkan masuk.
Sama seperti kita yang salah paham bahwa semua syiah itu kejam, Saya juga sering menemukan orang syiah ekstrim yang mengatakan bahwa semua sunni itu pembunuh seperti ISIS. Karena pikiran picik mereka berpikir bahwa ISIS itu sunni. Padahal sunni sendiri mendefinisikan ISIS sebagai khawarij.
Mungkin setelah membaca artikel ini anda akan menganggap saya menjadi korban taqiyah orang syiah. itu terserah penilaian Andaa
Mungkin setelah membaca ini kalian akan menganggap saya pro syiah.
Padahal, ini hanya sudut pandang saya sebagai manusia yang melihat sisi baik dan buruk berdasar timbangan moral. Sama halnya ketika saya tidak mungkin mengatakan semua orang yahudi itu jahat hanya karena israel menindas palestina. Toh banyak juga LSM yahudi pro Palestina seperti Bt'selem dan Rabbis for human right. Hal yang sama juga berlaku pada orang syiah. Tidak semua syiah pro asad (meski mayoritas iya). Tidak semua syiah menganggap sunni itu kafir (meski ada segelintir dari mereka yang beranggapan seperti itu). Toh kita tidak butuh klaim mereka.
Dan bagi saya, sunni tetap adalah pegangan saya. Islam yang sesungguhnya. Syiah tetap sesat di mata saya. Tapi tentu saja aku akan memperlakukan mereka dengan cara manusiawi sepanjang orang-orang syiah memperlakukan saya dengan manusiawi.
Kami pernah berbagi cerita, kami pernah bercanda, kami bahkan pernah tergelak bersama, layaknya manusia normal pada umumnya. Sungguh indah jika hidup tanpa kebencian.
Jika kita diperkenankan bermuamalah dengan orang kristen yang menganggap Allah punya anak, maka lebih layak lagi kita berteman dengan orang syiah hanya karena mereka 'salah' memahami sejarah.
Pelajaran yang bisa diambil dari hal ini adalah;
Tidak tidak pantas menghakimi orang lain sampai kita benar-benar berinteraksi dengan mereka.
Kita tidak akan tahu hakikat dari seseorang/sesuatu sampai kita benar-benar mencoba bergaul dengan mereka
Tidak layak kita memukul rata bahwa satu kelompok itu bejat hanya karena ada sebagian dari mereka yang berperilaku bejat.
NB: Konon, Taliban (sunni garis keras dalam pandangan syiah) juga memiliki hubungan yang baik dengan pemerintah Iran dengan alasan benefit.
Konon, di Arab Saudi juga banyak penganut syiahnya, dimana ada segelintir dari mereka yang berkontribusi di pemerintahan Saudi yang berpaham 'wahabi.' BTW, saudi juga hanya menindak orang syiah memberontak, bukan mengekang semua orang syiah yang ada di Saudi. Hal yang sama juga terjadi di Iran, dimana ada sunni yang bebas beribadah selama tidak memberontak kepada pemerintah.
Oh iya, saya kemarin dengar orang syiah dan sunni di India juga bersatu untuk melawan diksriminasi.
Kesimpulan, saya tidak mengajak kita membenarkan ajaran syiah. Mereka tetap beda. Mereka tidak mungkin dibenarkan. Karena ajaran yang paling benar bagi kita memang sunni. Sebagaimana orang syiah menganggap hanya islam versi mereka yang benar. Sebagaimana orang kristen bilang, hanya trinitas yang benar. Sebagaimana hindu bilang hanya agama mereka yang benar.
Kita berhak mengklaim kebenaran. Tapi kita tidak berhak menghakimi.

No comments:
Post a Comment