Akhir2 ini saya keranjingan baca buku cerita anak karena tuntutan profesi. Jadi, radio tempat saya bekerja membutuhkan naskah kisah-kisah anak islam untuk kebutuhan script rekaman rubrik kisah anak. Saya pun mengajukan pembelian buku-buku kisah anak islami kepada bos saya. Beberapa buku telah saya baca, sebagian belum. Dan perlu kalian tahu, banyak buku anak yang membuat saya kecewa. Pasalnya, label 'buku cerita anak' hanya sekedar label di cover. Sementara isi ceritanya nggak cocok buat anak-anak.
Misal:
1. Kisah-kisah tidak relevan dengan dunia dan perkembangan anak. Contohnya, kisah bidadari di surga. Helooow, anak ingusan mana paham apa kenikmatan yang diperoleh dari bidadari di surga. Kalo kita sih yang dewasa pasti semangat kalo dikasih kisah tentang bidadari. wkwk
2. Kisah-kisah heroik yang berdarah-darah sebenarnya kurang cocok untuk anak. Lebih baik dipilih kisah epik dan heroisme dari cerita-cerita yang aman. Misal, yang harus dihindari adalah kisah Hamzah yang dirobek dadanya dan dimakan jantungnya oleh Hindun. Ini kayak kisah thriller ya.
Selain dua hal itu, saya juga menangkap ada ketidakberesan dari beberapa buku anak, seperti:
Gaya bahasa yang tidak cocok untuk anak. Ada buku-buku anak yang gaya penulisannya nggak jauh beda sama buku orang dewasa. kalimatnya panjang-panjang. Banyak kosa kata yang saya sangat yakin tidak akan dipahami oleh anak-anak dengan pola pikir yang sederhana. Percuma aja kalian bikin buku full collor, warna warni, font segede gaban, ilustrasi menarik, tapi bahasanya njlimet. Percuma!
Saran, gunakan kalimat yang pendek-pendek. Pilih kosa kata yang sederhana karena anak-anak belum memiliki perbendaharaan bahasa yang kaya. Misal, alih-alih menggunakan kata 'bersimbah darah' ganti dengan 'bercucuran darah.'
No comments:
Post a Comment