Allah telah membebaskan umat manusia dari segala macam
penindasan dan perbudakan melalui syariat islam yang Dia turunkan kepada
Rasul-Nya. Semakin kita tunduk kepada syariat tersebut, maka semakin kita
menemukan kemerdekaan.
Islam tidak hanya memerdekakan jiwa, tapi juga pikiran, pola
hidup dan perilaku. Islam menghapuskan ketidakadilan, politeisme, perbudakan
dan banyak hal yang menjadi sumber penderitaan umat manusia. Kita akan
merasakan kebebasan dan terbebas dari kejahatan selama kita berupaya
memperbaiki diri kita dan berusaha menggapai ridho-Nya.
Semua umat manusia bebas secara moral, dengan kemampuan
untuk tidak bermoral, atau bermoral. Kita dilahirkan dalam keadaan tunduk
secara alami kepada Allah dengan perasaan bawaan tentang benar dan salah. Kita
harus memelihara moral kita agar dunia ini menjadi tempat yang damai, dan
tempat untuk tumbuh sebagai hamba Allah.
Ketika seseorang menghadapi penindasan dalam bentuk apa pun,
itu menghancurkan citra diri mereka dan secara alami memicu pencarian dalam
diri untuk menemukan spiritual, dan mencari kedamaian.
Islam memberi manusia motivasi untuk membebaskan diri dari
rantai semua penyakit sosial saat ini. Namun, dengan kebebasan datang tanggung
jawab dan pengabdian diperlukan untuk melanjutkan di jalan kebebasan dengan
membuat pilihan yang sehat dan benar. Jika kita malas dalam hal-hal ini, kita
akan kembali ke penjara duniawi yang kita buat untuk diri kita sendiri.
Allah memberi manusia kehendak bebas, tetapi apakah ini
berarti bebas dari hukuman?
Tidak. Kita bebas melakukan apa yang kita inginkan, tetapi
kita harus menghargai kenyataan bahwa ada konsekuensi terhadap pilihan kita.
Allah paling tak terbatas dalam kebijaksanaan-Nya. Dia memberi kita kehendak
bebas dengan diiringi oleh konsekuensi. Hikmah dari adanya konsekuensi dari
tindakan yang kita ambil adalah supaya kita berusaha menggapai ridho-Nya. Ketika
kita menjaga diri untuk tetap menggapai ridho-Nya, maka moralitas dan
keseimbangan dalam masyarakat akan tetap terjaga.
Ketika kita tahu ada konsekuensi atas tindakan kita, kita
menjadi lebih sadar akan tindakan dan pilihan kita. Kita mengetahui akan ada
konsekuensi yang harus dihadapi, kita lebih cenderung mencari pengampunan, dan
berusaha untuk menjalani kehidupan yang jujur secara moral. Ini adalah sistem
yang sempurna.
Bebas dari Rasisme
Islam memberi kita kebebasan dari rasisme 1400 tahun yang
lalu, tetapi umat manusia masih terganggu dengan penyakit sosial ini. Mengapa? Manusia
belum menerapkan ajarannya!
Allah memberi semua umat manusia persamaan, tanpa memandang
ras atau kebangsaan. Allah memberi tahu kita melalui Firman-Nya.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ
مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ
أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. [qs. 49:13]
Malcolm X, juga dikenal sebagai Al-Haji Malik El-Shabazz,
awalnya adalah rasis yang ekstrem, tetapi setelah melakukan ziarah haji, ia
menyaksikan tidak adanya rasisme di antara jutaan peziarah dari seluruh dunia.
Itu mengubah pandangannya selama ini, dan dia sekarang menjadi ikon yang
diidentifikasi sebagai anti-rasisme bagi dunia.
Dia memulai gerakan anti-rasisme di AS, dan hanya beberapa
dekade kemudian, kita melihat rasisme berkurang. Itu masih ada, tetapi kita
tahu itu tidak seperti dulu. Yang diperlukan hanyalah satu orang untuk membuat
perbedaan untuk membuat dampak pada dunia.
Bebas dari Hambatan Status Sosial
Tidak seperti agama lain yang ada saat ini, Islam tidak
terdiri dari sistem kasta berdasarkan status sosial.
Islam mempromosikan kebaikan dan saling membantu, terlepas
dari siapa mereka, atau status sosial.
Kebebasan Finansial
Islam datang dengan sistem keuangan yang memberikan keamanan
finansial bagi seluruh umat manusia. Zakat (sedekah) diperintahkan oleh Allah
bagi mereka yang memiliki kekayaan yang tidak digunakan untuk jangka waktu satu
tahun untuk membayar 2,5% dari itu kepada orang miskin.
Ini adalah keseimbangan yang sempurna, karena zakat tidak
berlaku bagi siapa pun yang tidak memiliki harta yang mencapai batas tertentu
yang mewajibkannya membayar zakat (nishab). Ia menjadi bebas dari kewajiban ini.
Inilah keseimbangan. Ada yang membayar zakat da nada yang menerima zakat. Allah tidak mengharuskan orang miskin untuk
membayar zakat, justru ia berhak menerimanya.
Dan tidak ada makhluk di bumi kecuali Allah telah memberika
rezeki-Nya, dan Dia tahu tempat tinggal dan tempat penyimpanannya. (Quran Surat
11: 6)
Kebebasan Diberikan kepada Wanita
Tahukah Anda bahwa Allah telah memberikan hak wanita melalui
islam, dimana system dan kebudayaan atau bahkan agama lain tidak memberikan
hak-hak yang cukup untuk kaum wanita.
Hak kaum perempuan
Hak kaum wanita tersebut disebutkan di dalam quran surat
an-Nisa ayat 1, yang menyatakan bahwa kaum wanita harus memiliki hak asasi
sebagaimana pria.
Hak untuk mendapatkan pendidikan
Perempuan juga diberi hak untuk mendapatkan pendidikan
sebagaimana kaum pria mendapatkannya. Nabi sholallohu 'alaihi wasallam bersabda,
"Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim
laki-laki dan muslim perempuan (Ibn-Majah)
Ada banyak riwayat yang menunjukkan bahwa perempuan akan
mengajukan pertanyaan secara langsung serta menawarkan pendapat mereka tentang
agama, ekonomi dan masalah sosial. Wanita itu juga diberikan hak untuk memilih
pasangannya, dan menjaga nama keluarganya, karena pada saat itu ketika seorang
istri menikah, ia menjadi "milik" suaminya dan wanita mengambil nama
suaminya. Wanita juga memiliki kemampuan untuk bersaksi dalam masalah hukum.
Hak Ekonomi
Seorang wanita diizinkan untuk bekerja, menyimpan penghasilan
dari pekerjaannya untuk dirinya sendiri, hak untuk memiliki properti, dan
diberi nafkah selama pernikahan, mendapatkan perlakuan baik oleh suaminya. Bahkan
hak-hak setelah perceraian dan hak nafkah dari suami ketika dia memiliki anak
setelah bercerai. Ini belum pernah terjadi hingga abad ke 19 di Eropa.
… Bagi laki-laki adalah bagian dari apa yang telah mereka
peroleh, dan bagi perempuan adalah bagian dari apa yang mereka peroleh… (4:32)
Hak sebagai Istri
Ada banyak ayat dalam Quran yang mengatakan kepada wanita
bahwa mereka harus dilindungi, didukung penuh, diperlakukan dengan baik, dan
diberi banyak hak lain dalam pernikahan yang tidak diberikan kepada wanita
sebelumnya.
Hak-Hak Politik
Dalam Al-Quran, Allah memberi tahu Nabi Muhammad bahwa
ketika para wanita beriman datang kepadanya dan bersumpah setia kepada Islam,
ia harus menerima sumpah mereka. Itu menetapkan hak perempuan untuk memilih
pemimpin bagi mereka.
Islam tidak melarang seorang wanita dari memegang posisi
penting dalam pemerintahan. Para wanita adalah konsultan selama penunjukan
Uthman ibn Affan untuk kekhalifahan.
Disadur dengan pengubahan dari Aboutislam
====
====
Berapa Banyak Kebebasan yang Kita Miliki?
Semakin kau menjadi seorang hamba Tuhan yang utuh, maka kau
semakin bebas mengecap kebebasan.
Kebebasan adalah salah satu hal paling berharga yang ada
dalam hidup kita. tapi diantara kita baru merasakan berharganya sebuah
kebebasan ketika kita kehilangannya. Kebebasan adalah hak asasi yang paling
mendasar. Dan mengekang kebebasan seorang wanita tanpa alasan yang dibenarkan
secara hukum adalah dosa yang besar.
Apakah kita lahir dalam keadaan Merdeka?
Kita semua berharap bisa berpikir dengan bebas sekaligus
bebas menentukan pilihan kita. tapi marilah kita merenung sejenak. Benarkah kita
dilahirkan untuk hidup bebas? Lalu bebas dengan cara apa? Apa arti kebebasan
untuk kita?
Kita tidak memiliki kebebasan untuk memilih orang tua atau
kakek dan nenek kita. kita tidak memiliki kebebasan untuk memilih ras dan warna
kulit. Kita tidak memiliki kebebasan untuk menentukan jenis kelamin, menentukan
masa depan kita dan semacamnya. Itu semua
kehendak Tuhan.
Ya, itu adalah hak Tuhan dalam hidup kita. tapi dalam urusan
kehidupan dan pilihan yang kita pilih, Allah memberikan kita kebebasan dengan
pilihan. Dan ini tidak memungkiri termasuk dari takdir tuhan dalam kehidupan
seseorang manusia.
Tuhan meminta kita untuk mengendalikan diri kita sendiri,
dan membuat pilihan tertentu serta bertindak dengan cara tertentu; tetapi Dia
tidak pernah memaksa kita. Kita bahkan tidak harus percaya kepada-Nya, dan kita
dapat memilih untuk mengabaikan-Nya atau tidak menaati-Nya. Jutaan orang
melakukannya.
Kita bukan robot yang diprogram. Kita tidak bereaksi dengan
cara yang sama dengan situasi yang diberikan. Sebagai contoh, ada seorang
wanita tua ingin menyebarang jalan sembari membawa tas tangan. Dia merasa takut
untuk melakukannya. Kita berada di sana. Kita memiliki pilihan untuk menolongnya
atau mengabaikannya atau bahkan mencuri tas tangannya.
Kita bisa membayangkan kondisi ini dan kita kemudian
berpikir, ‘seharusnya saya menolong wanita itu.’ itulah suara nurani.
Sekarang, jika Tuhan dapat melakukan apa pun yang Dia
inginkan, maka jelas akan sangat mungkin bagi Dia untuk mengendalikan pikiran
dan pilihan kita. Ini adalah masalah yang ada dalam kemampuan manusia itu
sendiri untuk mengontrol sikap dan pilihannya sehingga dia bisa memilih pilihan
yang tepat.
Namun, fakta bahwa Dia mengizinkan orang untuk memilih untuk
tidak percaya kepada-Nya dan tidak melakukan apa yang Dia inginkan, menunjukkan
dengan meyakinkan bahwa Tuhan tidak menyabotase pilihan seseorang. Tapi yang
jelas, setiap orang akan mempertanggung jawabkan setiap pilihan yang mereka
ambil kelak.
Setiap pilihan yang kita ambil adalah termasuk takdir Tuhan
yang berlaku dalam hidup kita. apakah kita robot? Apakah kita tidak bisa
berbuat apa-apa? Tentu saja kita bebas berkehendak. Tapi harus kita tahu bahwa
Allah memiliki sifat al-Alim (Yang Maha Mengetahui) Dia Maha mengetahui apa
yang akan terjadi. Bahkan Allah Tahu apakah penulis menjadi penghuni surga atau
neraka. Dan semua itu adalah Kehendak-Nya. Dia sudah menentukan berapa banyak
penghuni surga dan berapa banyak penghuni neraka?
Jadi, kita sudah ditentukan sejak awal dimana posisi dan
akhir kehidupan kita kelak? Ya, itu pasti.
Lalu untuk apa kita beramal?
Sekali lagi saya katakan, ‘Apakah kamu ragu bahwa Allah subhanahu
wata'ala Maha Mengetahui? Apakah kamu ragu bahwa Allah memiliki kekuasaan?
Supaya mudah, saya ingin membuat sebuah analogi. Ketika seseorang
berjalan di tengah jalur kereta, apakah dia memiliki pilihan untuk menyingkir
ketika suara kereta mendekat? Tentu saja.
Misalkan orang itu berargumen begini, “Jika tuhan
menakdirkan saya mati, maka saya akan mati. Tapi jika Dia tidak menakdirkan
saya tidak mati, saya akan tetap hidup.” Tapi dia tidak menyingkir ketika
kereta api itu datang? apa yang terjadi? Kalian bisa menebak sendiri.
Jadi, Allah menakdirkan, lalu kita diberi pilihan.
No comments:
Post a Comment