19 Jan 2018

Karena Jauh dari Allah

Abdurrahman :  Ya Allah, kenapa sih semua ini harus terjadi. Kenapa pula harus saya? (menggerutu dan mendesah dan terisak-isak)
Abdullah : (suara langkah kaki yang mendekat) bro,  kamu kenapa? Boleh saya duduk di sini?
Abdurrahman : (menghela nafas panjang dan dalam) ya, silakan.
Abdullah : kayaknya kamu lagi punya masalah serius nih. Ada apa? Mungkin bisa diceritain. Itu pun kalo nggak keberatan sih.
Abdurrahman : (kembali menghela nafas panjang-panjang) hidup memang tidak adil dul.
Abdullah : Eits! Siapa bilang hidup tidak adil? Kenapa kamu bisa mengatakan begitu?
Abdurrahman : (berbicara dengan cepat dan penuh emosi) bagaimana dikatakan hidup adil Dul, istri saya ninggal seminggu yang lalu. Dan seminggu kemudian ada belasan debt collector datang ke rumah saya. Kata mereka, mereka mau nagih hutang almarhum istri saya. Dan payahnya, sialnya, selama hidupnya istri saya nggak pernah bilang kalau dia ngutang sana-sini, kredit ini itu. Dan saya juga nggak tahu buat apa dia ngutang. Perasaan selama hidup saya sebagai suaminya, saya nggak pernah menelantarkan dia. Gaji saya lebih dari cukup untuk memberi dia nafkah. Lalu kenapa dia harus ngutang tanpa sepengetahuan saya. Dan saya menyadarinya setelah dia meninggal dan membebani saya dengan utang puluhan juta.
Abdullah : tenang man, tenang...bicara dengan tenang oke.
Abdurrahman : (kembali menghela nafas) hidupku hancur dul...
Abdullah : mengela nafas dan menepuk-nepuk bahu sahabatnya (aku turut prihatin dengan masalah yang kamu alami man.
Abdurrahman : Kamu tahu dul, setelah itu, saya ngerasa hidup saya nggak berarti, istri yang saya cintai meninggal dengan membawa banyak masalah. Belum lagi setelah itu saya di PHK dari perusahaan tanpa alasan yang jelas. Saya ngerasa hidup ini nggak adil. Banyak masalah yang datang dengan tiba-tiba. Saya nggak tahan dul. Saya ngerasa Tuhan nggak adil menimpakan banyak cobaan kepada saya.
Abdullah : Man, jika kamu mencaci maki takdir, apakah istrimu akan hidup lagi? Jika kamu menyalahkan Allah karena musibah ini, apakah para debt collector dan lintah darat itu akan merelakan utang-utang istrimu? Atau kamu dipanggil lagi ke tempat kerja dan surat PHK dicabut?
Abdurrahman : (terdiam beberapa saat dan menghela nafas pelan)
Abdullah : intinya Man, kita hidup di dunia tak lepas dari ujian. Besar kecil ujian yang kita hadapi hanya bisa disikapi dengan sikap sabar dan nrimo dengan ketentuan yang Allah berikan.
Abdurrahman : Kamu enak bisa bilang begitu karena kamu nggak ngerasain apa yang saya rasain dul. Coba kamu yang berada di posisi saya. Nggak ada yang menjamin kamu bisa sabar?
Abdullah : memang man, saya juga nggak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika saya berada di posisi kamu. Tapi saya sebagai teman kamu sangat ingin memberi pandangan. Hanya ingin membantumu dengan apa yang aku bisa.
Man, jika ujian itu terasa berat, maka yang menyebabkannya berat karena kita tidak bertawakal dan sabar ketika menghadapinya.
Abdurrahman : dul, saya hanya butuh uang dan bukan hanya sekedar solusi dan omong kosong dan_
Abdullah : man, tolong. Aku sangat ingin menolongmu, tapi saya ingin kamu mendengar saya barang sebentar.
Man, boleh jadi Allah meninggalkan kita ketika kita ditimpa musibah karena kita juga telah lama meninggalkan Allah. Boleh jadi Allah memberikan kita musibah yang begitu besar, supaya kita kembali mengingat-Nya, bukan malah menjauh. Bisa jadi Allah memberi kita musibah untuk menghapus dosa-dosa kita.
Abdurrahman: Tapi man_
Abdullah: Man, di dalam Hadits Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam pernah bilang, setiap musibah yang terjadi, sekalipun duri yang menusuk kulit, bisa menghapuskan dosa.  Allah sayang sama kamu man, Allah ingin kamu menyebut namanya ketika musibah datang. Allah ingin kamu kembali.
Abdurrahman: ( terisak-isak beberapa menit) Memang benar apa yang dikatakan kamu dul (kembali terisak-isak)
Abdullah : aku hanya ingin kamu tahu bahwa Allah selalu mengawasi kita, dekat dengan kita. Allah hanya ingin tahu apa reaksi kita ketika musibah itu datang. Apakah itu akan membuat kita dekat atau menjauh dari Allah.
Abdurrahman : (masih terisak) kamu benar dul, saya terlalu banyak melalaikan Allah. Saya pernah diberi tahu bahwa riba itu haram, tapi karena sayang dengan pekerjaan yang enak di bank, saya tak mau tahu dengan semua itu. saya juga sering melupakan shalat. Saya sering membiarkan istri saya tanpa bimbingan.
Abdullah : Nah, man, boleh jadi musibah ini adalah awal yang baik buat kamu. Bukankah di PHK dari bank berarti kamu telah lepas dari jerat penghasilan yang haram? Sabarlah Man, dan mintalah kepada Allah untuk memberi kemudahan. Tidak ada yang terlambat, jika kita bertawakal dan bertaubat, insya Allah Allah akan memberikan jalan keluar yang lapang.
Abudrrahman: (menangis haru) terimakasih Abdullah.


Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment