Menjadi penulis itu adalah pekerjaan yang mudah dan
menyenangkan. kamu tinggal duduk santai sembari memainkan jemari di tuts-tuts computer.
Tapi menulis juga tidak bisa dibilang mudah karena aktifitasnya harus menguras
pikiran untuk menuangkan ide dan gagasan yang layak. Terkadang berpikir itu
lebih melelahkan dibanding bekerja dengan memakai otot. Betul?
Tapi bagi para penulis best seller, menulis mungkin sudah
tidak lagi pekerjaan yang memusingkan. Bagi mereka, menulis adalah aktifitas
yang menggairahkan.
Nah sobat husni-magz, biar kamu semakin memiliki gairah yang
menyala untuk selalu menulis dan sabar dalam prosesnya, kali ini saya hadirkan
kiat-kiat menulis produktif dari penulis mega best seller nasional, Tere Liye
yang dikutip dari laman growingpublishing.com
Terlepas apakah kamu seorang penulis yang baru terjun ke
dunia tulis-menulis, atau penulis yang sudah menerbitkan banyak buku, sejumlah
tips ini akan sangat membantu mengembangkan karya tulis yang lebih baik.
Tulis Topik Apa Saja, Asal Sudut Pandangnya Berbeda
Hal yang pertama kali dilihat oleh penerbit dari karya
seorang penulis adalah keunikan dan kebaruan. Meskipun tema-tema sejenis sudah
atau bahkan sering diterbitkan, tapi jika kamu mengemasnya dengan apik dan
beda, maka taka da alasan bagi penerbit untuk menolak karyamu. Karyamu harus
beda dari yang lain dan memiliki nilai jual karena keunikan dan gagasannya.
Tere Liye memberi contoh tentang tema cinta yang ada tokoh
cowok dan ceweknya, kemudian ada orang ketiga, umum banget kan. tapi cobalah
mencari sudut pandang yang berbeda.
Menulis Perlu “Mengisi Kepala” Terlebih Dahulu
“Sama seperti sebuah
teko, jika teko tidak ada isinya, bagaimana cangkirnya bisa penuh? Tidak bisa!
Karena itulah teko harus ada isinya,” kata penulis best seller itu
mencontohkan.
Tere Liye memberikan tips menulis soal konten atau materi,
yang inspirasi atau idenya dapat kita ambil dengan membaca banyak buku dan
melakukan perjalanan. Bagi kamu yang hobi traveling sambil membaca, menjadi
penulis adalah cita-cita yang luar biasa.
Tere Liye juga menambahkan, bahwa dengan bertemu dan
berbincang dengan orang-orang ketika dalam perjalanan, akan menambah inspirasi
dan ide tulisan secara tak langsung. Terutama orang-orang bijak atau spesial.
Karena dengan perjalanan, kita bisa mendapat pengetahuan baru.
Menulis Kalimat Pertama Tak Harus Banyak Berpikir
Bagi penulis best-seller ini, menulis kalimat atau paragraf
pertama tak perlu banyak dipusingkan. Yang paling penting adalah
melanjutkannya, dan sebagai tambahan, hapus kalimat atau paragraf pertama yang
ditulis asal.
“Saya kalau menulis di paragraph awal itu asal-asalan saja.
Nanti kalau sudah jadi beberapa paragraf panjang, baru saya hapus kalimat
pertama tadi. Ini pernah saya lakukan dalam menulis novel Rembulan Tenggelam di
Wajahmu,” ucap Tere Liye.
Gaya Bahasa Mengikuti Kebiasaan Menulis
Bagi Tere Liye, gaya bahasa juga tak perlu banyak
dipikirkan. Selama kita rajin menulis secara konsisten, maka gaya bahasa akan
terlatih dengan sendirinya.
Terus Menulis, secara Konsisten
Sama seperti tips menulis pada umumnya, satu-satunya yang
meningkatkan keahlian dalam menulis adalah dengan terus menulis. Kunci menjadi
penulis handal adalah dengan latihan-latihan dan latihan.
Menulis itu tampak mudah dari luar. Namun dari dalam,
menulis mampu menjadi kegiatan yang menguras banyak pikiran. Terlebih bagi
penulis pemula, yang tentunya membutuhkan bantuan lebih banyak dari mereka yang
lebih berpengalaman. Semoga kiat dari bang Tere Liye ini bisa menjadi pemantik
bara semangat bagi kamu yang bercita-cita untuk mengikuti jejak para penulis
best seller.
No comments:
Post a Comment