30 Jul 2019

5 Tips Menulis Ala Tere Liye



Menjadi penulis itu adalah pekerjaan yang mudah dan menyenangkan. kamu tinggal duduk santai sembari memainkan jemari di tuts-tuts computer. Tapi menulis juga tidak bisa dibilang mudah karena aktifitasnya harus menguras pikiran untuk menuangkan ide dan gagasan yang layak. Terkadang berpikir itu lebih melelahkan dibanding bekerja dengan memakai otot. Betul?

Tapi bagi para penulis best seller, menulis mungkin sudah tidak lagi pekerjaan yang memusingkan. Bagi mereka, menulis adalah aktifitas yang menggairahkan.

Nah sobat husni-magz, biar kamu semakin memiliki gairah yang menyala untuk selalu menulis dan sabar dalam prosesnya, kali ini saya hadirkan kiat-kiat menulis produktif dari penulis mega best seller nasional, Tere Liye yang dikutip dari laman growingpublishing.com

Terlepas apakah kamu seorang penulis yang baru terjun ke dunia tulis-menulis, atau penulis yang sudah menerbitkan banyak buku, sejumlah tips ini akan sangat membantu mengembangkan karya tulis yang lebih baik.

Tulis Topik Apa Saja, Asal Sudut Pandangnya Berbeda

Hal yang pertama kali dilihat oleh penerbit dari karya seorang penulis adalah keunikan dan kebaruan. Meskipun tema-tema sejenis sudah atau bahkan sering diterbitkan, tapi jika kamu mengemasnya dengan apik dan beda, maka taka da alasan bagi penerbit untuk menolak karyamu. Karyamu harus beda dari yang lain dan memiliki nilai jual karena keunikan dan gagasannya.

Tere Liye memberi contoh tentang tema cinta yang ada tokoh cowok dan ceweknya, kemudian ada orang ketiga, umum banget kan. tapi cobalah mencari sudut pandang yang berbeda.

Menulis Perlu “Mengisi Kepala” Terlebih Dahulu

 â€śSama seperti sebuah teko, jika teko tidak ada isinya, bagaimana cangkirnya bisa penuh? Tidak bisa! Karena itulah teko harus ada isinya,” kata penulis best seller itu mencontohkan.

Tere Liye memberikan tips menulis soal konten atau materi, yang inspirasi atau idenya dapat kita ambil dengan membaca banyak buku dan melakukan perjalanan. Bagi kamu yang hobi traveling sambil membaca, menjadi penulis adalah cita-cita yang luar biasa.

Tere Liye juga menambahkan, bahwa dengan bertemu dan berbincang dengan orang-orang ketika dalam perjalanan, akan menambah inspirasi dan ide tulisan secara tak langsung. Terutama orang-orang bijak atau spesial. Karena dengan perjalanan, kita bisa mendapat pengetahuan baru.

Menulis Kalimat Pertama Tak Harus Banyak Berpikir

Bagi penulis best-seller ini, menulis kalimat atau paragraf pertama tak perlu banyak dipusingkan. Yang paling penting adalah melanjutkannya, dan sebagai tambahan, hapus kalimat atau paragraf pertama yang ditulis asal.

“Saya kalau menulis di paragraph awal itu asal-asalan saja. Nanti kalau sudah jadi beberapa paragraf panjang, baru saya hapus kalimat pertama tadi. Ini pernah saya lakukan dalam menulis novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu,” ucap Tere Liye.

Gaya Bahasa Mengikuti Kebiasaan Menulis

Bagi Tere Liye, gaya bahasa juga tak perlu banyak dipikirkan. Selama kita rajin menulis secara konsisten, maka gaya bahasa akan terlatih dengan sendirinya.

Terus Menulis, secara Konsisten

Sama seperti tips menulis pada umumnya, satu-satunya yang meningkatkan keahlian dalam menulis adalah dengan terus menulis. Kunci menjadi penulis handal adalah dengan latihan-latihan dan latihan.
Menulis itu tampak mudah dari luar. Namun dari dalam, menulis mampu menjadi kegiatan yang menguras banyak pikiran. Terlebih bagi penulis pemula, yang tentunya membutuhkan bantuan lebih banyak dari mereka yang lebih berpengalaman. Semoga kiat dari bang Tere Liye ini bisa menjadi pemantik bara semangat bagi kamu yang bercita-cita untuk mengikuti jejak para penulis best seller.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment