Pertama-tama kitalah yang membentuk kebiasaan kita kemudian kebiasaan itulah yang membentuk kita. Kalahkanlah kebiasaan buruk Anda, atau kebiasaan buruk itulah yang akan mengalahkan Anda. (Dr. Rob Gilbert)
=
Mengubah kebiasaan
buruk memang gampang-gampang susah. Seperti kata pepatah, ala bisa karena
biasa. Kita bisa melakukan sesuatu tanpa mengalami tekanan atau beban ketika
melakukannya karena memang itu sudah kebiasaan alias rutinitas. Kemudian juga
ada pepatah, kita dibentuk oleh kebiasaan yang kita lakukan. Ini berarti baik
buruknya kita tergantung dari kebiasaan yang selalu kita kerjakan. Nah, makanya
sangat penting buat kita untuk membangun kebiasaan baik atau kebiasaan positif
dan menghalau kebiasaan buruk yang terlanjur kita kerjakan.
Mengubah kebiasaan
buruk perlu tekad yang kuat. Mungkin kita akan mengalami kesulitan ketika
memulainya. Sesuatu yang telah menjadi kebiasaan akan terasa sulit untuk
dihilangkan. Tapi seiring dengan tekad yang kuat pasti semuanya bisa kita
lalui.
Kemudian
timbul pertanyaan, kenapa kita sulit mengubah kebiasaan buruk? Padahal kita
sangat ingin berubah. Sebagai contoh, saya ambil kebiasaan buruk berupa
merokok. Survei menyatakan bahwa sekitar 70 % perokok berkeinginan untuk
berhenti merokok namun hanya sedikit yang berhasil mewujudkan keinginan
tersebut. [Hellosehat.com]
Ketika Kebiasaan
Baru Terbentuk
Kita membentuk
kebiasaan baru tentunya setelah mempelajari dan menyadari satu hal yang baru. Ketika
kita merutinkan kebiasaan baru tersebut, maka hal itu akan tertanam di bagian
tertentu otak sehingga kita sebut kegiatan baru itu menjadi ‘rutinitas’ yang
berulang-ulang kita lakukan.
Kenapa kebiasaan
buruk sulit untuk diubah? Hal ini terjadi karena mengganti kebiasaan pertama
yang buruk sama halnya dengan belajar prilaku baru, namun tetap tidak menghapus
prilaku sebelumnya yang asli. Keduanya akan tetap berada di otak kita. Kemudian
kita sendirilah yang mencari cara untuk memperkuat perilaku baru dan
menghilangkan perilaku buruk sebelumnya.
Tips-Tips
Ada Beberapa
tips yang harus kita ketahui untuk mengubah kebiasaan buruk yang kadung menjadi
bagian hidup kita
Mulai dari
hal kecil
Mulai dari
yang terkecil adalah satu hal yang penting dalam membangun kebiasaan baru dan
meninggalkan kebiasaan lama. Misalkan kita ingin membangun kebiasaan
bersedekah, maka mulailah bersedekah saat ini juga. Tidak perlu dengan nominal
yang besar, kita bisa rutin memasukan beberapa ribu rupiah ke kotak amal masjid
setiap kali shalat. Ini contoh kecilnya yang tentunya mudah kita lakukan.
Konsisten
Mengubah kebiasaan
buruk itu membutuhkan konsisten. Sebagaimana disebutkan di awal, bahwa banyak
perokok yang tidak bisa berhenti merokok. Ini terjadi karena mereka tidak
memiliki keinginan yang kuat dan konsistensinya lemah.
Menikmati
proses
Mengubah kebiasaan
yang buruk itu memang membutuhkan proses. Kita tidak akan 180 derajat berubah
total. Kita bisa mengubah kebiasaan buruk kita setahap demi setahap. Misal,
kita ingin merutinkan membaca setiap hari dan mengurangi interaksi dengan
gadget, kita bisa memulainya dengan membaca satu atau dua halaman perhari, kemudian
mengurangi waktu berinteraksi dengan gadget selama dua puluh menit yang kita
alokasikan untuk membaca. Dan seterusnya. Setiap tahap tentunya harus ada
peningkatan yang signifikan. Contoh lain, ketika seseorang ingin berhenti
merokok, maka dia bisa memulai dengan mengurangi satu hari satu batang rokok
yang dikonsumsi.
Tentukan
target
Mengubah kebiasaan
yang buruk juga membutuhkan target yang
jelas. Misal kita ingin membangun kebiasaan menghafal quran, kita bisa memasang
target, berapa ayat yang kita hafal di setiap harinya, kemudian berapa jam yang
kita perlukan untuk muroja’ah atau mengulang hafalan kita.
Beri hadiah
dan apresiasi diri sendiri
Jangan pelit
untuk memberi hadiah atas keberhasilan yang kita lakukan. Kita harus
mengapresiasi pencapaian diri kita. Misalkan, saya akan mentraktir diri saya
jajan bakso atau beli Pizza jika berhasil berolahraga secara rutin selama
seminggu penuh. pasti puas rasanya.
Bergaul
dengan orang yang tepat
Sebagaimana nasihat
sebagian ulama, ‘jika engkau ingin melihat bagaimana kepribadian seseorang,
maka lihatlah dengan siapa dia bergaul. Karena sahabat menentukan baik dan
buruknya akhlak seseorang.’
Maka, sangat
mustahil seseorang yang ingin berubah menjadi lebih baik, tapi tidak
meninggalkan teman-teman buruknya. Misal, seseorang ingin berhenti merokok,
tapi dia masih asyik bergaul dengan komunitas perokok ya sama saja bohong. Apakah
bisa kita berhenti tanpa terpengaruh lingkungan kita? Ya bisa saja. ini
sebagaimana ilmu ikan. Walaupun ikan di laut hidup di air asin, tapi dirinya
tidak ikut asin. Pun kita bisa saja berada di lingkungan yang buruk tapi tidak
terbawa kebiasaan buruk. Lebih ideal lagi, bukan kita yang terwarnai oleh
lingkungan, tapi lingkungan yang dirawnai oleh diri kita. Tapi idealnya sih
seseorang bisa berada di lingkungan yang baik untuk menunjang perubahan yang
positif.
Mengambil
teladan atau contoh
Teladan atau
role mode itu penting banget dalam mengubah kebiasaan yang buruk. Tentunya role
mode yang memang menginspirasi kita untuk berubah. Misal, saya termotivasi oleh
pengalaman penulis best seller Asma Nadia yang pernah belasan kali mengajukan
naskah, tapi selalu ditolak oleh penerbit. Dan beliau tidak menyerah hingga
pada akhirnya draft naskahnya dilamar oleh satu penerbit. Dan ini memotivasi
saya untuk tidak berhenti dalam mengembangkan kebiasaan menulis saya.
Game Online... GabunG : ke F4n583771nG Pendaftaran Free ^o^
ReplyDelete