Dahulu, saya mengenal ungkapan ‘you are what you eat.’ Ini berarti
terkait dengan kesehatan dan kebugaran kita. Istilah ini mengindikasikan
pentingnya diet yang sehat. Kemudian masa di mana media sosial telah menjadi
bagian kehidupan manusia, muncul istilah baru berbunyi ‘you are what you tweet’.
Hal ini berhubungan dengan apa yang kita ucapkan atau kita posting di media
sosial. Hal ini juga bisa mencerminkan siapa kita dan siapa diri kita dalam
dunia maya.
Tapi bagi para pegiat literasi dan akademisi tanpaknya lebih
akrab dengan istilah ‘you are what you read.’ Dan untuk kali ini saya akan
mencoba mengulik kutipan tersebut.
‘You are what you read’ menunjukan pengaruh bacaan terhadap
kehidupan seseorang. Kita adalah target dari buku yang kit abaca sehingga kita
harus jeli dalam memilih bahan bacaan. Ada orang yang mungkin masa bodoh dengan
bacaannya, dia mengakses banyak buku bacaan dalam genre dan disiplin ilmu yang
berbeda. Ini tentu bukan masalah, karena memang memiliki multi talent dan serba
tahu itu satu hal yang terpuji.
Tapi yang saya maksud di sini adalah kehati-hatian kita dalam
menyerap semua informasi dan meyakininya tanpa ada penyaringan. Kita harus
memiliki sikap kritis terhadap apa yang kita baca. Kita juga harus menyaring
mana yang benar, mana yang salah. Mana yang keliru, dan mana yang benar-benar
fakta.
Kita sering mendengar istilah cuci otak bukan? Nah, selain
dengan ceramah, cuci otak juga bisa dilakukan dengan memberikan buku kepada
seseorang sehingga buku tersebut mempengaruhi pola pikir, cara pandang dan
ideologinya. Lebih mending jika ‘cuci otak’ yang dimaksud adalah ‘cuci otak’
dalam hal positif. Bagaimana jika seseorang dicuci otaknya untuk mengikuti
aliran sesat atau murtad dari agama islam yang hanif dengan jalan disodorkan
buku-buku yang menyesatkan? Tentunya ini fatal.
Oleh karena itulah, disinilah posisi pentingnya memilih buku
yang akan kita baca. Karena bacaan kita mencerminkan siapa diri kita. You are
what you read.
Buku yang kit abaca akan membentuk pola pikir dan menentukan
bagaimana cara kita menanggapi satu hal. Selain itu, apa yang kit abaca akan mempengaruhi
prinsip hidup kita. Dan dari prinsip itulah berubah menjadi keputusan untuk
memberikan reaksi terhadap satu hal atau situasi tertentu. Semua itu berawal
dari apa yang kit abaca. You are what you read.
Dalam kitab Tafsir al-Fiqh al Islamiy, Yufuf Qardawi berkata, “Akhbirni madza qara’ta, saukhbiruka man anta.’ Yang artinya, beri tahu saya buku apa yang kamu baca, saya akan memberitahumu siapa kamu.’
Nah, dari ungkapan Syaikh Yusuf Qardawi ini, kita bisa
menyimpulkan bahwa siapa dan bagaimana kita, dapat dilihat dari bahan bacaan
yang kita baca. Dari apa yang kita baca bisa diketahui apa ideologi dan
pandangan hidup kita. Dari apa yang kita baca kita bisa diketahui bagaimana
karakter kita.
Sekali lagi, pilihlah apa yang akan kamu masukan ke dalam
benakmu, jangan remehkan pengaruh buku dalam hidup kita. Karena buku adalah
awal mula dari perubahan dan menentukan pola pikir yang baik atau buruk. Keputusan
ada di tangan kita. You are what you read!
Sumber gambar: https://i.pinimg.com/
No comments:
Post a Comment