Seringkali kita mengeluh karena kita tidak
menikmati aktifitas yang kita lakukan. Kita merasa benci dengan segala aktifitas yang mau tidak mau harus
kita lakukan. Lebih parah lagi sebagian besar waktu kita dihabiskan untuk
melakukannya.
Apa misalkan? Misalkan seorang pelajar yang
benci dengan aktifitas belajarnya atau seorang karyawan yang membenci
pekerjaannya.
Apa yang harus dilakukan?
Yang harus kita lakukan adalah mencoba untuk
mencintai aktifitas yang kita benci. Setelah kita mencintainya maka kita akan
menikmatinya.
Cobalah kita pikir bagaimana kita bisa
menikmati waktu kita dengan berinteraksi dengan beragam sosial media seperti
facebook, twitter, instagram? Itu karena kita menyukainya.
Apa yang mendasari kita begitu rela duduk
beberapa jam untuk menonton video youtube? Pertama kali mungkin kita hanya
berniat menonton satu video, akan tetapi entah kenapa kita tertarik dengan
video-video yang lainnya? Itu karena ketertarikan.
Kamu harus mencintai kegiatan belajarmu atau
pekerjaanmu sebagaimana rasa suka dan cintamu pada sosial media atau menonton
video lucu di youtube.
Sudah pasti, apa yang menjadi bagian pekerjaan
kita dan apa yang kita pelajari memiliki nilai besar dalam hidup kita, tapi
tidak dengan media sosial dan dengan video-video sampah yang kita tonton dengan
waktu yang tidak sedikit.
Otak kita
adalah komponen di dalam tubuh yang bisa dilatih dengan perasaan cinta.
Mungkin pertama kali kita akan tersiksa ketika harus mencoba menerima dengan
ikhlas semua itu. Kita merasa tersiksa ketika harus mencoba menyukai pekerjaan
yang kita benci atau pelajaran yang tidak kita sukai. Ya, pertama kita akan
tersiksa, tapi seiring berjalannya waktu, pemaksaan itu akan menjadi kebiasaan
yang membuat kita merasa nyaman secara perlahan.
Kita tidak pernah berpikir tentang waktu
ketika kita berinteraksi dengan media sosial dan dengan video-video youtube
yang kita tonton. Pernahkah kita melihat jam dan bertanya pada diri sendiri,
‘sudah berapa lama aku menghabiskan waktu dengan melihat video dan foto di
instagram?’
Kita tidak bertanya karena kita menikmatinya.
Waktu yang panjang itu kita nikmati dan kita tidak merasakannya.
Tapi cobalah kita pikir, berapa kali kita
menggerutu ketika bekerja karena waktu terasa berjalan dengan lamban. Mungkin
kita masuk kantor kesiangan dan pulang paling awal. Itu karena kita tidak
menikmati waktu bekerja kita. Cobalah untuk menikmati proses bekerja kita sebagaimana
kita menikmati berinteraksi dengan media sosial tanpa pernah mau tahu dengan
waktu yang kita habiskan.
Rasa nyaman dan senang kita itu terbatas. Kita
hanya menikmati kesenangan ketika kita menonton video di youtube. Setelah kita
selesai dengan itu, rasa senang itu hilang dengan sendirinya. Begitu juga
dengan media sosial. Sehingga untuk memenuhi rasa senang itu kita akan terus
membuka video baru atau menscroll beranda facebook atau instagram demi
memperoleh hal-hal baru yang harus diketahui untuk memenuhi rasa senang.
hal-hal baru yang bagi saya pribadi adalah tidak penting dan membuang waktu
kita begitu saja.
Sementara ketika kita belajar atau bekerja,
kita menghabiskan waktu dalam produktifitas, dan kita harus menikmatinya.
Dari sini kita bisa menyadari tiga hal
Pertama, kebahagiaan itu sementara sehingga
kita tidak perlu menghabiskan waktu dalam kegiatan tak bermanfaat tersebut demi
mencari kebahagiaan.
Kedua, kita harus bekerja keras untuk
memperoleh apa yang kita inginkan dengan belajar dan bekerja dengan keras dan
disiplin. Karena kesuksesan tidak bisa diperoleh dengan kemudahan dan dengan
gratis.
Ketiga,kita harus mengontrol diri kita. Kita
harus memiliki tekad untuk menghentikan kegiatan yang tidak mendatangkan
manfaat untuk hidup kita dan kita harus menghentikannya.
Sekarang saatnya anda untuk menghentikan
kebiasaan yang tidak produktif dengan menghabiskan banyak waktu di media
sosial. Kemudian mengbahnya dengan hal-hal yang produktif. Dan tentu saja
mencoba untuk menikmati pekerjaan anda atau menikmati proses belajar.
Cobalah. Kita hanya perlu mencintai, setelah
itu kita akan menikmati.
Sumber gambar: google
No comments:
Post a Comment