20 Nov 2015

JADILAH MUJAHID PENA

Jadilah mujahid pena
Medan jihad itu sangatlah luas dan fleksibel. Jihad tidak melulu harus berada di medan qital dan bergabung dengan laskar syuhada. Walaupun memang medan qital adalah lebih utama berkali-kali lipat dibanding istilah jihad lainnya. Tapi terlepas dari semua itu, tak ada salahnya kita mencoba selama kita belum bisa merealisasikan jihad qital itu sendiri.
Menginfakan harta di jalan allah adalah bagian dari jihad. Berdakwah mengajak kepada kebaikan juga jihad yang sangat besar keutamaannya, dan hal ini sangat sering kita temukan di hadits-hadits sahih. Baik tentang dakwah itu sendiri maupun keutamaan yang allah berikan kepada para pengemban dakwah.
Dakwah juga tidak melulu harus berada di atas mimbar atau podium. Juga bukan hanya di depan layar kamera ataupun rekaman. Bahkan kita bisa berdakwah dengan pena alias menulis. Baiklah, kita sebut saja orang yang berdakwah lewat pena sebagai mujahid pena.
Sejarah telah mencatat mujahid-mujahid pena yang dengan sabar dan gigih menjadi agen perubahan ummat manusia. Mereka mengajak kepada kalimat tauhid dan berusaha menginspirasi manusia kepada kebajikan dengan goresan penanya yang tajam, bernas dan mengena.
Kita pernah mengenal sayyid qutb yang terkenal dengan karya master piecenya, tafsir fi dzilalil qur’an. Selain kitab tafsir, sayyid qutb juga telah menulis buku pergerakan berjudul ma’alim fith-thariq. Konon karyanya itu mampu menginspirasi ummat muslim mesir untuk menyadari betapa pentingnya menegakan aturan-aturan islam yang terkandung dalam al-qur’an. Endingnya, rezim pemerintah kala itu melarang keras buku ajaibnya itu beredar di mesir. Sayyid qutb sendiri syahid di tiang gantungan penguasa dzalim. Semoga allah membalasnya dengan kebajikan dan keutamaan yang berlipat.
Kita juga mengenal para mujahid pena dari nusantara. Siapa yang tidak kenal dengan haji abdul malik karim amrullah atauh lebih familiar disebut dengan julukan hamka. Beliau adalah seorang ulama sekaligus sastrawan dan pejuang kemerdekaan yang multi talent. Karya besarnya tak jauh beda dengan syahid sayyid qutb, kitab tafsir alqur’an yang masih bisa kita nikmaati karyanya hingga sekarang.
Pada era 90-an sejarah kesusastraan islam mulai menggeliat dengan hadirnya para aktifis forum lingkar pena (FLP) yang pada perkembangannya mempunyai kader dan cabang di berbagai wilayah nusantara bahkan luar negeri. Mereka telah menghasilkan karya sastra yang menginspirasi dan mampu membendung karya sastra yang sarat dengan nilai hedonisme dan materialisme.
Karya-karya para kader FLP mampu memerikan warna baru bagi dunia sastra nusantara. Hal itu diawali “ketika mas gagah pergi” karya helvi tiana rossa. Kabarnya, novel (yang awalnya berbrntuk cerpen) ini mampu menginspirasi banyak muslimah untuk memakai hijab. Asal tahu saja, novel ketika mas gagah pergi ini akan diadaptasi ke dalam bentuk film dalam waktu dekat ini.
Pada awal tahun 2014 habiburrahman el shirazy mengguncang dunia sastra indonesia dengan novel romannya, ayat-ayat cinta. Novel berlatar mesir ini mampu meraup untung besar dan (sama seperti karya-karya sebelumnya) sangat menginspirasi. Novel AAC sarat dengan nilai-nilai keislaman yang begitu kental.

Jadi tunggu apalagi, jika kamu merasa mampu untuk menjadi mujahid pena, maka mulailah dari sekarang juga.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment