26 May 2015

TERSENYUMLAH DAN TAMPIL APA ADANYA

banyak diantara muda-mudi kita yang merasa minder dalam bergaul dan mengalami krisis dalam hal kepercayaan diri. Ketika bergaul selalu terbebani dengan perasaan sungkan dan seakan-akan tersisihkan dalam berinteraksi di kehidupan sosial. Lalu bagaimana supaya kepercayaan diri kita ter-upgrade? Bagaimana supaya kecanggungan dalam bergaul itu hilang?
Sebenarnya cukup mudah, kita harus mengamalkan apa yang telah dianjurkan oleh rasulullah tercinta.
Dalam sabdanya beliau telah bersabda" sebarkanlah salam. Niscaya alan muncul rasa kasih sayang diantara kalian."
Biasaya (bukan berarti selalu) orang yang minder dalam bergaul dan berinteraksi akan sulit tersenyum. Lebih-lebih kepada orang yang belum dikenal atau baru kenal. Rasa canggung, kagok, segan dan malu yang ada di dalam dirinya menahan senyum itu bertengger di bibirnya.
Alih-alih mendongakan kepala dan say hello, tipe pemalu biasanya selalu menundukkan pandangan (ini beda kasusnya dengan gundul bashor antara ikhwan dan akhwat yang bukan muhrim ya). Lagi-lagi penyebabnya rasa canggung itu sendiri. Bahkan bingung mau bilang apa. Mau bilang ini takut salah, mau bilang itu juga takut salah.
Nah, berdasarkan pemaparan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa rasa canggung, kagok dan malu itu bermuara pada ketidak percayaan diri kita. Dan ketidak PeDean kita itu sangat berpengaruh pada interaksi sosial kita.
Untuk itulah, kita harus benar-benar mengamalkan anjuran rasulullah untuk selalu tersenyum kepada semua orang kita temui sembari mengucapkan salam keselamatan. Buang jauh-jauh rasa canggung dan kagok ketika bertemu dengan orang yang belum terlalu akrab dengan kita. Jangan pernah mau diperbudak oleh rasa malu itu sendiri. Angkat kepala kita dan mulailah menghiasi bibir kita dengan senyum tulus yang membawa pada ketentraman dan rasa dihargai dari orang-orang sekitar kita.
Saya yakin, jika seseorang sudah mendongakan kepalanya ia akan terbebas dari belenggu rasa segan. Ketika seseorang mengucapkan salam maka ia terbebas dari belengggu rasa canggung dan lidah tidak lagi kelu untuk memulai percakapan.
Saya pernah terkesan dengan teman dari Medan. Suatu ketika saya pernah memperkenalkan dia dengan ikhwan asal sunda. Jelas karena latar belakang budaya dan tradisi berbeda, maka cara berkomunikasi mereka juga berbeda. Teman Medan saya itu terkesan berbicara dengan nada yang berintonasi tinggi. Selain itu panggilan Kau selalu ditekan sehingga terkesan membentak. Sementara teman sunda saya berbicara dengan lembut. Bahkan ketika salaman pun membungkukan punggung. Padahal yang disalami menegakan punggungnya kalau tidak boleh dikatakan membusungkan dada.
Saya sempat risi melihat perkenalan mereka. Maka setelah teman asal Medan itu pergi, saya bilang kepada teman sunda saya,"Maklum, dia mah orang medan. Jadi ngomongnya kayak gitu."
Teman sunda saya tersenyum," Saya juga ngerti kok. Nggak kaget"
Jadi sob, kita nggak usah canggung ketika ingin berbuat atau berkata sesuatu. Kebanyakan dari kita merasa takut salah ngomong ketika memulai pembicaraan. Contohlah orang Medan tadi, ia tidak canggung dengan logatnya sendiri. Jangan pula salah tingkah dan takut salah dalam berbuat. Toh orang sunda bisa memahami kenapa orang medan nggak membungkukkan badan ketika bertemu dan bersalaman.

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment