Bahwa masing-masing dari kita
sudah memiliki takdir kehidupan sebelum kita dilahirkan. Pun, nasib dalam kehidupan
kita juga sudah ditentukan beserta waktu-waktunya; kapan kita mulai mendapatkan
pekerjaan, kapan kita menikah, kapan kita mendapat promosi jabatan dan lain
sebagainya.
Jadi kalau begitu? Kita berpikir
kita bisa menjalani kehidupan kita seperti air yang mengalir? Bukankah semua
sudah diplot sedemikian rupa?
Tidak seperti itu. Kita tetap
wajib berusaha karena yang dinilai dari diri kita bukanlah hasilnya, tapi
proses dalam menjalaninya. Dan proses yang kita jalani pun tetap harus dalam
koridor kebaikan. Karena usaha yang baik akan menghasilkan yang baik pula.
Bahkan walaupun harus berhadapan dengan buruk, maka pilihlah yang paling ringan
keburukannya..
Memang, yang dinilai itu adalah
prosesnya, tapi yang jauh lebih penting dari sekedar proses adalah nilai
akhirnya. Yang lebih penting dalam hidup kita adalah bagian akhir dalam
kehidupan kita. Tentunya kita ingin hidup kita diakhiri dengan perbuatan yang
baik.
Kita tidak tahu sampai kapan
jatah nafas kita, sehingga ini menjadi alasan untuk terus menerus berbuat baik.
Kita tidak pernah tahu batas timeline kita.
No comments:
Post a Comment