RAHMAT DATANG, TERSEBAB IMAN
Ketika mereka itu beriman, kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan kami berikan kesenangan kepada mereka sampai waktu tertentu. (10:98)
Cobalah kita bertanya tentang diri kita dan semua hal yang selama ini kita anggap sebagai bencana.
Barangkali semua kesedihan dan kesialan itu tersebab kita telah jauh dari Allah, sehingga Allah mencabut rahmat-Nya. Allah ingin kita kembali dengan musibah tersebut. Karena ada orang yang kembali kepada Allah dengan rasa syukur ketika nikmat itu datang. Tapi jika kenikmatan itu menjadi sebab dia lupa kepada Allah, maka Allah kirim musibah yang menjadi pengingat bahwa kita lemah dan masih membutuhkan-Nya.
Barangkali semua kesedihan dan musibah yang telah kita lewati tersebab dosa-dosa masa silam yang belum pernah kita taubati. Maka segeralah bertaubat supaya rahmat semakin mendekat. Dosa-dosa adalah ganjalan dari kebahagiaan yang mencabut keceriaan.
Barangkali semua kesedihan dan musibah itu tersebab kedzaliman yang kita lakukan terhadap saudara seiman dan sesama makhluk Tuhan. Maka segeralah untuk menghalalkan dan meminta keridhaan. Tersebab doa mereka tak terhijab dari pengabulan. Ingatlah baik-baik, pernahkah kita menyakiti orangtua, saudara, teman, atau tetangga?
Mari kita introspeksi, kemudian benahi diri. Setelah itu upgrade kualitas iman.
---
JUNG KESABARAN
#TadaburAyat
Setiap perkara ada pangkal dan ujungnya. Ada mula dan akhirnya. Ada batas-batas yang menjadi sifat kefanaannya. Karena tiada yang kekal selain Allah Rabb semesta.
Termasuk setiap ujian yang menuntut kesabaran. Ujian itu ada permulaan, dan ada pula akhirnya. Ujian yang pedih itu tak akan pernah kekal. Yang kekal adalah pahala iman dan kesabaran.
Ketika ujian begitu berat tak tertanggungkan, maka mintalah kepada-Nya untuk menguatkan jiwa ini. Karena jika iman dan sabar telah kuat, seberat apa pun ujian itu tak ada artinya sama sekali. Lebih dari itu, Dia percaya dan Maha Tahu bahwa kita mampu menanggungnya.
Jangan pernah sekalipun berucap, 'Mau sampai kapan aku harus bersabar?' Karena Allah telah menjanjikan,
"Dan ikuti apa yang diwahyukan kepadamu, DAN BERSABARLAH HINGGA ALLAH MEMBERI KEPUTUSAN. dialah Hakim yang terbaik (10:109)
Keputusan itu adalah tentang kapan Allah memberikan jawaban dari setiap tanya kita.
Keputusan itu adalah tentang kapan ujian itu usai dan iman kita telah benar-benar kuat karenanya.
Keputusan itu adalah tentang bagaimana Allah memberikan kejutan di ujung kesabaran kita
===
JANGAN PERNAH BERKATA, 'KENAPA HARUS AKU?'
Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikit pun, tetapi manusia itulah yang menzalimi dirinya sendiri. (10:44)
'Kenapa harus aku yang menanggung penderitaan ini?'
Tanya itu tiba-tiba muncul di benakmu ketika ujian tak lagi mampu kau tanggung. sementara kau melihat orang-orang yang secara kasat mata hidupnya jauh dari Allah bergelimang kesenangan.
Kita seakan menggugat takdir. Bahkan barangkali menggugat Allah. Naudzubillah!
Ketika penderitaan itu datang, maka ada 3 kemungkinan yang menyertainya.
Pertama, itu adalah bentuk cobaan dari Allah untuk menguji sejauh mana kualitas imanmu. Ketika kamu lulus dengan kualitas sabar, imanmu semakin bersinar.
Kedua, itu adalah bentuk kasih sayang Allah kepadamu supaya dosa-dosamu berguguran. Ada dosa yang hanya bisa dibersihkan dengan penderitaan.
Ketiga, itu tersebab dosa dan maksiat yang dilakukan. Karena setiap kemaksiatan akan mendatangkan kerugian. Tak hanya merusak iman, tapi juga merusak kualitas hidup dan kebahagiaan.
Karena Allah tak pernah zalim. Kitalah yang zalim.
***
TIDAK PERLU SEDIH DENGAN UCAPAN PARA PEMBENCI
Dan janganlah engkau sedih karena perkataan mereka. Sungguh, kekuasaan itu seluruhnya milik Allah (10:65)
Pernahkah kita kesal ketika seseorang nyinyir dan mencibir?
Pernahkah kita sakit hati ketika orang lain menghina dan menghibahi?
Pernahkah kita marah ketika kita diterpa fitnah?
Semua itu wajar dan tidak salah. Karena itu adalah sifat manusiawi. Bahkan sekelas Rasulullah pun merasa sedih dengan ucapan-ucapan tak beradab kaumnya.
Tapi Allah memberi kita penghiburan lewat alquran yang mulia. Allah meminta kita untuk tidak bersedih dan berduka cita tersebab lisan orang-orang yang tidak suka.
Selama kita ada dalam kebenaran, Allahlah yang menjaga. Dan jangan pernah lupa, segala kekuatan dan kekuasaan ada di tangan Allah. Bukan di tangan manusia. Apalagi para pembenci. Jadi, sandarkan jiwa pada Allah.
===
JAMINAN REZEKI
Setiap makhluk-Nya telah dijamin dengan rezeki hingga ajal menentukan takdir terakhirnya. Tak ada rezeki yang tertukar, semuanya sudah ditentukan. Tak ada rezeki yang luput, selama ia dijemput dengan ikhtiar.
Burung pipit meninggalkan sarang, pulang dalam keadaan kenyang. Ayam keluar kandang, pulang dengan tembolok tebal.
Rezeki itu sudah ditentukan kadar dan takarannya. Ada yang bisa diprediksi seperti gaji bulanan. Ada pula yang tidak pernah ketahuan kapan dan bagaimana dia datang. Bahkan yang sudah diprediksi datang pun bisa jadi tak sampai karena banyak sabab. Ajal misalnya.
Jangan pernah berputus asa dalam mencari rezeki. Karena ikhtiar akan sesuai dengan apa yang didapat. Sebagaimana pepatah mengajarkan, 'keringat tidak akan mengkhianati hasil.'
===
JANGAN LUPAKAN ALLAH,
نَسُوا اللّٰهَ فَنَسِيَهُمۡؕ
Mereka telah melupakan Allah, maka Allah melupakan mereka (pula). (10: 67)
Barangkali kesulitan yang tengah kita hadapi tersebab kita jauh dari Allah, sehingga Allah serahkan urusan hidup kita di pundak kita. Dan Allah tidak peduli.
Barangkali petunjuk itu tidak menyambangi kita tersebab kita tidak pernah melibatkan Allah dalam doa kita. Bagaimana Dia akan memberi, jika kita tak meminta?
Barangkali Allah lupakan kita di masa sempit tersebab kita sering lupa pada-Nya di masa lapang.
Seorang ulama pernah berkata, "Allah mengakhirkan segala urusanmu karena engkau sering mengakhirkan urusan Allah dalam shalatmu." Allah akhirkan jodohmu, rezekimu, kebahagianmu, karena engkau selalu menunda ibadah kepada-Nya.
Jadikan Allah urusan utama dalam hidup kita, maka Allah jadikan urusan kita sebagai 'prioritas-Nya'.
===
ALLAH TAHU, KAMU KUAT!
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (Al-Baqarah: 286)
Seorang lelaki datang kepada seorang Syaikh untuk mengadukan beban hidupnya yang ia rasa sudah tak tertanggungkan. "Aku sudah tidak sanggup lagi. Mengapa Allah memberiku banyak musibah?"
Syaikh menjawab, "Karena Allah tahu kamu kuat. Dan Dia memilih engkau sebagai hamba pilihan yang mampu menanggung itu semua dengan sabar dan tawakal. Jangan pernah menyerah, karena setiap detik dari sabarmu, Allah hapuskan dosamu, Allah naikan derajatmu, Allah tambah pahalamu."
===
MENOLAK KEJAHATAN DENGAN CARA YANG BAIK
Kebaikan tidak sama dengan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik, sehingga yang memusuhimu akan seperti teman yang setia.”
(Q.S Fusshilat: 34)
Betapa sering kita menemukan kisah tentang orang-orang yang memeluk islam karena kagum dengan akhlak kaum muslim yang menakjubkan.
Pun kita sering membaca kisah orang-orang yang awalnya membenci islam, tapi kemudian pada akhirnya menjadi pencinta dan pembela islam yang paling utama. Semua itu berawal dari kekaguman pada ajaran islam yang mengajarkan kelemahlembutan dan muslim yang mengamalkan akhlak yang penuh cinta dan kasih sayang.
Rasulullah pun mengajarkan hal yang sama. Banyak dari para sahabat yang pada awal mula dakwah islam, mereka menjadi batu yang mengganjal dakwah, tapi kelak menjadi pembela islam yang utama. Umar bin Khatab dan Khalid bin Walid, misalnya.
Oleh karena itu, hendaknya kita selalu mengutamakan akhlak yang baik dan lembut, karena itulah hiasan islam. Mereka yang tidak mengenal islam tidak membaca islam lewat ayat alquran dan hadits. Mereka membaca tingkah laku kita.
Join us on telegram t.me/trenislam
===
TEMAN MENJADI MUSUH
اَلْاَخِلَّاۤءُ يَوْمَىِٕذٍۢ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ اِلَّا الْمُتَّقِيْنَ ۗ
Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa.
(QS 43:67)
Di hari pengadilan nanti, akan ada seorang istri yang menggugat suaminya tersebab ia tak mampu memimpin istrinya ke jalan yang semestinya.
Di hari itu, ada pula seorang anak yang menggugat orangtuanya karena sang orangtua tak mampu membimbingnya mengenal kebaikan.
Di hari itu, seorang kekasih akan menuduh pujaan hatinya sebagai sebab kecelakaan mereka di hadapan pengadilan Tuhan-nya.
Pun para sahabat karib. Kolega kerja akan saling tuding satu sama lain untuk urusan curang yang mereka sepakati dalam bisnis mereka.
Pada hari itu, Allah akan buktikan bahwa landasan cinta saja tidak cukup. Kita membutuhkan ketakwaan untuk membuat cinta itu langgeng selamanya. Sehidup sesurga.
Join us on telegram t.me/trenislam
No comments:
Post a Comment