Adakah Nilai Dakwah Dalam Pagelaran Wayang di Era Sekarang?
Bolbek, teman berdarah bengali asal India pernah bilang pada saya, "Aku bangga karena orang Indonesia itu mencintai budaya leluhur mereka. Tidak seperti muslim di India yang dipengaruhi budaya arab. Aku tahu kalian pasti tidak asing dengan cerita Ramayana. di India, ini kisah agama kami."
Aku hanya terdiam. Apakah aku harus bangga atau bagaimana, aku tidak tahu.
Ya, kita semua sepakat bahwa dahulu kala, Sunan Kalijaga menjadikan wayang sebagai sarana dakwah untuk masyarakat Jawa (bukan nusantara) yang masih menganut hindu dan animisme. Ya, kita tahu itu adalah sejarah yang luar biasa. Dan wayang tetap menjadi identitas orang jawa dan diakui sebagai identitas kekayaan budaya Indonesia di masa kini.
Kita mengakui bahwa ada nilai dakwah di masa silam lewat pewayangan. Lalu bagaimana di masa sekarang?
Ketika kita melihat pagelaran wayang di era sekarang, tak ada nilai dakwah sama sekali. Ceritanya tak lebih dari kisah2 epos hindu ramayana. Seputar Pandawa dan Kurawa. Jika dalam pertunjukan wayang golek Sunda, ada tokoh cepot yang suka 'ngabodor', mengundang tawa.
Lalu, jika kemudian ada yang bilang wayang sebagai sarana dakwah, itu di masa silam. Masa sekarang kita tidak pernah menemukan nilai dakwah dalam wayang.
Tidak ada nilai ibadah dalam menonton wayang. Tidak ada pahala dalam menyimak kisah-kisahnya yang sarat dengan epos hindu. Wayang hanyalah tontonan layaknya ketika kita nonton netflix atau nonton BTS ngedance di panggung. Apakah ketika kita nonton Netflix dapat pahala? Tentu saja tidak.
Lalu apakah dengan alasan itu kita harus meninggalkan wayang?
Tentu saja tidak! Wayang adalah warisan budaya yang harus dilestarikan. Wayang adalah kesenian yang diakui hingga dunia. Itu tak jadi soal. Hanya saja, tolong jangan berlebih-lebihan. Jangan koar-koar seakan tanpa wayang islam tidak mungkin menyebar di nusantara. Seakan-akan wayang adalah bagian dari dunia dakwah yang selalu mengalirkan pahala.
Sah-sah saja jika kemudian kamu ingin menginisasi sebuah 'islamisasi' baru dengan membuat tokoh2 islam dalam bentuk wayang. Sama sahnya ketika sineas muslim membuat film-film islami semacam AAC dan KCB.

No comments:
Post a Comment