29 Jan 2021

HATI-HATI KETIKA MENULIS GENRE HOROR

 
Diantara karya fiksi yang banyak diminati adalah genre horor. Genre yang satu ini memang menjadi genre paling favorit di grup dan aplikasi kepenulisan. Hanya saja, banyak sekali karya-karya fiksi horor yang terjatuh pada penyimpanan aqidah. Misalnya, kepercayaan terhadap arwah mayit yang kembali, jimat, dan sebagainya.

Saran saya, sebelum kamu benar-benar menulis genre ini, pelajari aqidah dulu. Jangan sampai kebodohan menyebabkan mitos, mistisme, perdukunan, ramalan, dan tahayul menjadi hal yang dianggap lumrah dan dipercayai.

Ada penulis horor di aplikasi yang mengaku sering melihat arwah dan didatangi arwah yang sudah meninggal dan menklaim itu nyata. Saya sendiri sangsi dengan ceritanya yang selalu dilabeli 'kisah nyata.' Katanya.

Saya juga pernah menulis cerpen horor. Meski tak sesering menulis cerpen roman atau cerita anak. Hanya saja, dalam menulis cerita horor saya punya batasan syariat.

Saya hanya menulis pengalaman mistis yang pernah dialami orang-orang sekitar. Seperti pengalaman bapak saya yang shalat bersama jin yang menyerupai manusia, cerita-cerita penampakan dan semisalnya. Hanya saja, saya selalu memberi konklusi di akhir cerita bahwa itu bukanlah roh jadi-jadian, tapi Jin yang menampakan dirinya kepada manusia dengan maksud jahil atau mengganggu.  Saya juga memberi penekanan hanya Allah yang hendaknya ditakuti dan betapa lemah jin/hantu dibandingkan manusia.

Bogor, 24-01-2021

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment