HIDUP TERASA SULIT KARENA ISI KEPALA
Hidup ini terasa sulit dan sempit tersebab kita terlalu menghiraukan isi kepala kita. Kita disibukan oleh berbagai macam kekhawatiran yang membombardir kita.
Barangkali kita khawatir memikirkan masa depan kita dengan kekhawatiran yang tidak terukur. Bukan berarti kita tak boleh merencanakan masa depan dan bekerja untuk masa depan. Hanya saja, jangan sampai kekhawatiran itu menenggelamkan kita.
Selain memikirkan masa depan, memikirkan apa kata orang terhadap kita juga menjadi hal yang sangat menyiksa. Kita selalu berpikir dan takut dengan penilaian orang lain yang belum tentu benar adanya. Itu hanya ketakutan yang timbul di benak kita. ‘Andai aku berbuat begini, pasti orang berpikir begitu, bla..bla..bla…”
Saya, jujur saja, sering mengalami dua kekhawatiran di atas. Saya begitu khawatir dengan masa depan saya. Bagaimana jika saya kelak tidak mampu memenuhi kebutuhan saya? Bagaimana jika kelak saya tidak bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan tidak bisa membayar kuliah saya? Bagaimana jika kelak saya tidak mendapatkan pekerjaan? Bagaimana jika kelak saya tidak mampu menikah? Bagaimana jika setelah menikah saya tak mampu menafkahi keluarga saya? Dan semua pertanyaan itu akan beranak pinak karena setan selalu menyiramnya setiap hari dengan bisikan-bisikan ketakutan.
Saya juga pernah merasa takut dan khawatir dengan penilaian orang lain sehingga saya tidak bisa melangkah dan berkembang sekaligus menikmati hidup saya. Pada akhirnya, hidup saya didefinisikan oleh orang lain (dalam asumsi kepala kita yang belum tentu benar), bukan oleh diri kita sendiri. Saya takut menyapa dan tersenyum karena khawatir orang lain menyalahartikan senyuman saya. Saya takut meminta tolong karena khawatir orang lain berpikir saya kurang mandiri. Saya khawatir curhat kepada seseorang karena khawatir mereka memandang saya orang yang cengeng.
Pada akhirnya, marilah kita berpikir untuk apa yang kita lakukan hari ini. Gunakan waktu di hari ini dengan maksimal dan optimal. Selalu tersenyum dan selalu optimis. Sebagaimana hasan al-Basri pernah bilang, “Hari kemarin adalah sejarah, hari besok misteri, dan hari ini adalah hadiah. Sama persis seperti kata present dalam bahasa inggris, yang bisa berarti ‘hadiah’ dan sekarang’. Ya, sekarang, detik ini, saatnya kita menikmati hadiah berupa ‘waktu’ yang masih bisa kita nikmati. Bebaskan jiwa kita dari kekhawatiran dan ketakutan yang tak berdasar.
1 Feb 2021
HIDUP TERASA SULIT KARENA ISI KEPALA
February 01, 2021
By:
Husni
Husni
Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.
you may also like
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
New Post
recentposts
social counter
[socialcounter]
[facebook][#][215K]
[twitter][#][115K]
[youtube][#][215,635]
[dribbble][#][14K]
[linkedin][#][556]
[google-plus][#][200K]
[instagram][#][152,500]
[rss][#][5124]
My Tweet
Blog Archive
About this blog
HusniMagazine
Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis..
husnimubarok5593@gmail.com

No comments:
Post a Comment