26 Nov 2020

10 PENULIS LOKAL TERFAVORIT VERSI HUSNI-MAGZ

Setiap orang tentu memiliki standar yang berbeda-beda dalam menilai dan mengukur baik atau tidaknya sesuatu. Termasuk dalam urusan sastra sekaligus penulisnya. Saya pribadi memiliki rasa kagum terhadap beberapa penulis Indonesia dan jatuh cinta terhadap karya-karya mereka. Bagi saya, karya mereka memberi saya inspirasi, cara pandang baru dan tentu saja memperkaya jiwa saya.

 

Setidaknya, ada 10 penulis lokal yang saya kagumi. Cekidot

 

Andrea Hirata

 

Andrea Hirata telah membawa nama Indonesia ke kancah internasional dengan novel-novelnya yang bertema pendidikan dan kehidupan sosial tempat kelahirannya, belitong. Saya sendiri sudah membaca banyak karya Andrea, diantaranya Tetralogi Laskar Pelangi, Padang Bulan dan Cinta dalam Gelas.

Konon, Laskar Pelangi sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan mendapatkan apresiasi dari dunia.

 

Habiburrahman el-Shirazy

 

Ini novelis yang pertama kali menyihir saya lewat permainan kata-katanya di dalam novel Ayat-Ayat Cinta yang menjadi mega best seller nasional. Bahkan juga disukai di negeri Jiran seperti Malaysia, Brunai dan Singapura. Cerita tentang Aisyah, Fahri dan Maria bener-bener bakal jadi hal yang nggak akan terlupakan di sejarah perfilman.

 

Tere Liye

 

Ini adalah salahsatu penulis yang memiliki kepiawaian yang sangat luar biasa. Beliau boleh dikata sebagai penulis multitalent karena mampu menulis novel dalam berbagai genre. Mulai dari romance, cerita anak, hingga fantasi. 

 

Eka Kurniawan

 

Cantik Itu Luka adalah karyanya yang paling fenomenal menurut saya. Memenangkan banyak penghargaan di negeri tetangga, dan baru-baru ini salah satu bukunya yaitu "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" juga akan difilmkan.

 

Okky Madasari

 

Okky Madasari Konsisten menghadirkan karya-karya yang tak jauh dari kritik sosial dan membawa kita pada perenungan yang mendalam. Sebut contohnya novel ‘Maryam’ yang menyorot tentang gadis Ahmadiyah yang mengalami perjalanan panjang karena diskriminasi.

 

Tasaro GK

 

Saya menyukai Tasaro GK setelah membaca novel ‘Kinanti’ yang benar-benar membuat saya menggeleng-geleng kepala karena suka dengan alurnya. GK sendiri singkatan dari Gunung Kidul. Yang paling mencengangkan, belakangan saya tahu kalau Tasaro GK pernah ngampus di kampus tempat saya menuntut ilmu STAI Al-Hidayah Bogor. (Eh, apa hubungannya ya?)

 

Ahmad Fuadi

 

Pertama kali kenal dengan karya Ahmad Fuadi adalah lewat karyanya ‘Negeri 5 Menara’ yang benar-benar saya suka karena mengetengahkan kisah santri dalam menggapai mimpi. 

 

Achi TM

 

Sebenarnya baru pekan kemarin saya mengenal penulis yang satu ini lewat karyanya yang berjudul ‘Cincin Lama Belum Kembali.’ Tapi, meski hanya baru membaca satu novel karyanya, saya tak sungkan untuk memberikan lima bintang di goodreads karena suka dengan jalan ceritanya.

 

Afifah Afra

 

Afifah Afra konsisten menyajikan karya-karya yang menyampaikan nilai islam dan kemanusiaan. Beliau telah menghasilkan banyak karya yang luar biasa. Satu novel yang paling saya suka dari buah tangan beliau adalah ‘the winst’ yang bersetting masa penjajahan Belanda. 

 

Saya Sendiri

 

Well, silakan jika kamu ingin mengatakan saya orang narsis. Hehe. Anggap saja ini sebagai doa dan sekaligus harapan bagi saya. Tak ada salahnya jika kita punya mimpi yang besar, bukan begitu?

 

Omong-omong, siapa penulis favorit kalian?

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment