18 Jan 2018

Wanita dan Sepotong Kue

Suatu malam seorang wanita sedang duduk di ruang tunggu bandara. Masih ada beberapa jam sebelum jadwal keberangkatannya tiba. Untuk membuang rasa jenuh karena menunggu, dia menuju ke salah satu toko di sekitar situ. Dia membeli buku dan sekantong kue di toko tersebut kemudian kembali ke tempat duduknya.

Dalam duduknya wanita itu asyik membaca buku yang baru dibelinya. Sedang asyiknya membaca, dia melirik seorang lelaki yang duduk di sebelahnya. Bukan karena tampan, tinggi ataupun rapinya si lelaki itu. Tapi karena rasa beraninya telah mengambil kue yang berada di antara mereka.

Wanita itu mencoba mengabaikan kejadian tersebut agar tidak terjadi keributan. Dia melanjutkan membaca sambil mengunyah kue serta melihat jam menanti jadwal keberangkatannya. Sementara lelaki yang duduk di sebelahnya dengan berani mengambil lagi kue persediaannya.

Menit demi menit telah berlalu dan wanita itu semakin kesal dengan tingkah laku si lelaki. Dengan perasaan jengkel, dalam hati dia berkata "Kalau aku bukan orang baik sudah aku tonjok kau!"

Setiap dia mengambil satu kue, lelaki itu pun ikut mengambil satu kue. Terus-menerus demikian sampai akhirnya tersisa hanya satu kue. Si wanita pun bertanya-tanya "Apa yang akan dilakukan lelaki itu?"

Dengan penuh senyum dan sedikit gugup di wajahnya, si lelaki mengambil kue yang hanya tersisa satu dan membaginya dengan wanita yang sudah sangat dongkol itu.membaginya menjadi dua bagian.  Si wanita pun merebut kue dan berkata dalam hati "Ya ampun, laki-laki ini benar-benar tidak punya rasa malu.”

Belum pernah rasanya dia sekesal ini.

Akhirnya jadwal keberangkatannya pun tiba. Dia menghirup napas lega sesaat setelah mendengar pengumuman keberangkatannya. Dengan cekatan dia mengumpulkan barang miliknya dan segera bergegas menuju pintu gerbang. Dia menolak untuk menoleh ke arah lelaki yang dianggap telah mencuri kuenya itu.

Setelah pesawat lepas landas, dengan duduk santainya wanita itu merogoh tas miliknya berusaha menemukan buku yang hampir selesai dia baca tadi. Seketika jantungnya berdegup kencang. Ternyata kue yang dia beli tadi masih ada dan utuh di dalam tasnya. Sontak dia tersadar dan bergumam dalam hati, "Jadi kue tadi miliknya dan dia mencoba berbagi kue denganku. Siapa sebenarnya yang telah berbuat tidak sopan dan bertingkah konyol?"

Rasa bersalah pun menyelimuti pikiran wanita itu. Terlambat sudah untuk minta maaf kepada lelaki yang dianggap sebagai pencuri kue tadi. Seketika dia tersandar lemas di tempat duduk. Dia sedih dan malu begitu menyadari bahwa sesungguhnya dialah pencurinya, dialah yang kasar dan tidak tahu berterima kasih.

Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi. Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kaca mata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya.

Orang lainlah yang selalu salah
Orang lainlah yang patut disingkirkan
Orang lainlah yang tak tahu diri
Orang lainlah yang berdosa
Orang lainlah yang selalu bikin masalah
Orang lainlah yang pantas diberi pelajaran
Tanpa pernah melihat kepada diri kita sendiri.

Benarlah kata pepatah, semut di seberang lautan kelihatan tapi gajah di pelupuk mata tidak kelihatan.


Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment