Tiga orang lelaki yang sedang mabuk bertanding
untuk menentukan siapa diantara mereka yang paling kejam.
Lelaki yg pertama menyerang seorang perempuan
dan memukulnya sehingga giginya patah, lebam kedua matanya dan darah keluar
dari hidung dan telinga perempuan itu. Akhirnya perempuan itu jatuh ketakutan
dan badannya menggeletar.
Lelaki yang pertama itu menghadap dua temannya
dan berkata dengan bangga, “Akulah orang
yang paling kejam. Lihat perempuan itu. Aku membuatnya babak belur dan
menderita serta ketakutan.” Pungkasnya dengan bangga.
Tidak terima, lelaki kedua bangun dan mengoyak
baju perempuan itu, memperkosanya dan terus mencekik perempuan itu sehingga
perempuan itu mati.
Dan dia berkata sambil membusungkan dada “Tidak
ada siapa yang lebih kejam daripada aku!"
Lelaki ketiga pula bangun dengan senyum yang
lebar. Kemudian dia berkata, “Akulah lelaki yang paling kejam. Aku Cuma berdiri
dan melihat kekejaman kalian. Sedangkan perempuan ini adalah adik kandungku
sendiri.”
Siapa perempuan itu?
Perempuan itu adalah saudara-saudara kita di
Mosul,Raqqa,Gaza-Palestina, Syria, Rohingya, Afrika Tengah, dan juga
tempat-tempat lainnya dimana umat islam menjadi minoritas dan terdzalimi serta
ditindas dengan semena-mena.
Lelaki pertama adalah Israel
Lelaki yang kedua adalah Amerika Serikat
Sedangkan lelaki yang ketiga adalah kita umat
islam yang hanya berdiam diri dengan melihat apa yang terjadi.
Ini hendaknya menjadi renungan untuk kita
semua, kita sebagai umat muslim, para penguasa dan pemimpin negeri-negeri
Islam!
Berdiam diri dan melihat kekejaman dihadapan
kita, itu saja yang mampu kita buat.
Apakah kita akan menjadi lelaki ketiga yang
tega melihat ‘adik kandungnya’ disiksa dan diperkosa tanpa pernah berbuat hal
yang berarti?
Quote>
“Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan saling berempati bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggotanya merasakan sakit, maka seluruh tubuh turut merasakannya dengan berjaga dan merasakan demam.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
No comments:
Post a Comment