17 Jan 2018

Harga yang Sesungguhnya adalah Kepedulian

Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun sedang berada di pasar dengan adik perempuannya yang berumur 4 tahun.

Tiba-tiba anak laki-laki itu menyadari bahwa adik perempuannya tertinggal di belakang. Dia berhenti dan menengok ke belakang. Dilihatnya sang adik sedang berdiri di depan sebuah toko mainan dan melihat sesuatu dari luar dengan penuh minat.

Anak laki-laki itu kembali kepadanya dan bertanya, "Apakah kamu menginginkan sesuatu, adikku?"

Adiknya menunjuk sebuah boneka beruang yang besar dan lucu. Ia memegang tangan kakaknya dan berharap kakaknya bisa membelikan boneka itu untuknya.
Anak laki-laki itu mengangguk sehingga membuat adik perempuannya senang.

Diam-diam si pemilik toko melihat mereka dan merasa terharu melihat anak laki-laki itu memiliki rasa tanggung jawab untuk menyenangkan adik perempuannya.

Kemudian anak laki-laki itu datang ke meja si pemilik toko dan bertanya kepada pemilik toko, "Berapa harga boneka ini, Pak!"

Pemilik toko yang baik hati itu memiliki rasa belas kasihan sekaligus bangga dengan keberanian anak laki-laki itu. Ia ingin menghargai tanggung jawab anak laki-laki itu dengan balasan yang setimpal.

“Nah, apa yang bisa kamu berikan?” Tanya si pemilik toko dengan senyum lebar.
Anak laki-laki itu terdiam beberapa saat seperti memikirkan sesuatu. Kemudian merogoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa cangkang kerang dengan berbagai bentuk dan ukuran yang berhasil dia kumpulkan dari pantai. Dia biasa merangkai kerang itu menjadi kalung atau gelang, kemudian menjualnya.

“Aku punya cangkang kerang dengan bentuk yang indah.” Jawab anak lelaki itu dan memperlihatkan cangkang kerangnya.


Penjaga toko mengambil cangkangnya dan mulai menghitung. Lalu ia menatap anak laki-laki itu.

Anak laki-laki itu bertanya dengan cemas, “Apakah kurang?”

Penjaga toko berkata, “Tidak, Tidak . Ini bahkan lebih dari harga. Jadi aku akan mengembalikan sisanya.”

Penjaga toko itu hanya mengambil empat buah cangkang kerang dan mengembalikan sisanya.

Anak laki-laki itu dengan sangat bahagia menyimpan sisa cangkang kerang tersebutdi sakunya dan pergi bersama adiknya.

Seorang pelayan toko sangat terkejut menyaksikan semua itu. Dia bertanya kepada si pemilik toko, “Tuan, Anda menyerahkan boneka mahal seperti itu hanya untuk empat cangkang kerang?”


Penjaga toko berkata sambil tersenyum, “Nah, bagiku mungkin ini hanya cangkang kerang belaka. Tapi untuk anak itu, kerang ini sangat berharga. Pada usianya saat ini, dia tidak mengerti apa itu uang dan juga tidak mengerti nilai uang. Tapi saat dia dewasa, dia pasti akan mengerti hal itu. Yang pasti dia akan mengingat peristiwa ini. Bahwa dia membeli boneka hanya dengan cangkang kerang, bukan uang. Dia akan mengingat aku dan berpikir bahwa dunia ini penuh dengan orang-orang yang baik. Dia akan mengembangkan pemikiran positif. Lebih dari itu, aku menghargai rasa kasing sayang dan cinta yang dia miliki untuk adik perempuannya. Dia seorang bocah yang memiliki benih tanggung jawab.”
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment