Rizki: Eh mad, tahu nggak, sekarang tuh lagi hangat-hangatnya
berita tentang pelawak yang menghina umat islam
Ahmad : Oh ya, gimana ceritanya.
Rizki : Itu… pelawak yang mantan penyanyi cilik kena kasus
penghinaan islam. Ya gitu, dia menjadikan islam sebagai bahan lawakan. Lucu
apanya coba. Yang ada malah bikin panas kuping. Abis itu, temennya juga kena
kasus yang serupa.
Ahmad : Emang konten lawakannya gimana sih
Rizki : Nih, saya liatin videonya di youtube
(suara video youtube samar-masar)
Ahmad : Inalilahi, ini mah nggak bisa ditolerir Riz, ini udah
terang-terangan menjadikan islam sebagai bahan guyonan.
Rizki: ada lagi yang lebih heboh. Ini nggak seberapa.
Ahmad : Apa tuh Riz
Rizki: Justru yang lebih heboh adalah kok ada orang islam
yang mengaku muslim tapi malah membela si pelawak. Nggak tanggung-tanggung
mereka malah bilang si pelawak nggak ada maksud menghina islam. Waduh…saya jadi
ragu, ini orang islam apa bukan ya.
Ahmad : Ya begitulah Riz, islam itu kan macam-macam. Ada
islam yang meresap ke dalam hati, ada islam yang memang sekedar di mulut doang.
Rizki : eh mad, ngomongin masalah guyonan nih. Menurut kamu
gimana sih hukumnya orang yang menjadikan agama sebagai bahan guyonan.
Ahmad : Jelas ini haram. kalo orang islam yang menjadi
pelakunya, maka dia telah murtad dengan goyonannya tersebut, tapi kalau dia
non-muslim berarti dia telah melanggar kehormatan kita dan telah menista agama
kita. Ini jelas pelanggaran berat dan
harus ditindak dengan tegas.
Emangnya bahan guyonan udah habis apa? Emang udah nggak bisa
lagi nyari bahan yang buat orang ketawa sampe-sampe Tuhan yang menciptakan kita
dijadikan bahan guyonan. Sampe-sampe ajaran tuhan dijadikan bahan olok-olok.
Kurang ajar banget kan.
Lagi pula, banyak ketawa itu mematikan hati Riz. Bikin hati
kita keras dan nggak peka. Makanya kamu jangan banyak guyon. Kentara banget kan
kamu jadi nggak peka sama temen sendiri. Udah dua bulan nggak nraktir saya
jajan baso. Biasanya rutin ngajakin wisata kuliner di sepanjang jalan kapten
yusuf. Haha
Rizki : haha, itu mah bukan nggak peka. Tapi emang lagi
kanker. Kantong kering. Haha. Etapi, kita malah kejebak guyon nih. Udah ah jangan
guyon lagi. Kamu bilang kan guyon bikin hati kita keras.
Ahmad : iya, tapi bukan berarti guyon itu 100 persen haram.
Lha wong Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam sendiri suka bercanda kok.
Rizki : Oh gitu ya.
Ahmad : Yup, guyon yang dilarang itu guyon yang kebablasan.
Rizki : Contohnya?
Ahmad : Macem-macem sih Riz. Diantaranya guyon dengan
kecacatan atau kekurangan fisik orang lain. Contohnya saya bilang ke kamu, eh
Riz, kulit kamu kok item banget sih, kayak arang.”
Rizki : nah, kamu sendiri tuh yang langgar. Kulit saya emang
item.
Ahmad : haha, ini kan buat contoh. Nah, jenis guyonan lainnya
yang dilarang menjadikan agama sebagai bahan guyonan, atau melecehkan agama. Contohnya
nyebut orang berjenggot kayak kambing, atau menyebut orang yang memakai celana
cingkrang orang yang kebanjiran dan lain sebagainya.
Rizki : etapi Mad, yang melontarkan guyonan kan orang
non-muslim, bukan orang islam. Sementara yang kamu sebutkan tadi adalah
larangan atau keharaman guyonan yang seakan-akan peringatan untuk kita sebagai
orang beriman.
Ahmad: yaelah ki, tetap aja haram. Mau orang itu percaya
neraka atau nggak. Mau orang itu nggak takut azab Allah, tapi dia telah
melanggar kehormatan agama orang lain. Ini kan melanggar HAM. Oke lah, dia
boleh berlindung dengan alasan kebebasan berkespresi. Tapi kebebasan juga harus
bertanggung jawab keles. Nggak boleh bikin resah masyarakat. Itu mah bukan
kebebasan. Tapi kebablasan.
No comments:
Post a Comment