Tentunya kita
sudah akrab dengan benda yang satu ini. Sejak kita masuk kelas TK hinga sekolah
Dasar, kita begitu mengakrabinya dalam kehidupan sehari-hari kita. Yup, pensil.
Dia menemani kita dalam mengerjakan PR bahkan begitu berguna saat ujian tiba.
Mungkin kita
hanya memandang pensil sebagai sebuah benda yang berguna dalam masa pendidikan
kita. Tak lebih dari itu. Oleh karena itu, saya ingin mengajak anda untuk
berpikir lebih luas tentang benda yang satu ini. Mari kita menemukan filosofi
kehidupan dari pensil.
Nilai apa yang
bisa kita ambil dari sebatang pensil? Bagaimana pensil bisa memberi hikmah dan
pelajaran untuk kehidupan kita? Mari kita simak.
- Pensil Butuh Penggerak
Sebatang pensil
bisa menulis apa pun, menggambar apa pun dan bisa menghasilkan karya yang hebat
dan indah. Bahkan bisa membuat seseorang terkenal. Tapi perlu diketahui bahwa
pensil tidak bisa menghasilkan karya tanpa tangan yang menggerakannya.
Layaknya seperti manusia, manusia
tidak bisa bergerak, tidak bisa berkarya tanpa ada yang menggerakkan. Dan Dialah Allah yang menggerakkan manusia, yang
memberi ide, yang memberi kemampuan, memberi kekuatan, kesehatan dan nikmat
yang sangat banyak sekali.
- Pensil Perlu Diraut
Pensil butuh berhenti untuk meneruskan
kerjanya, ia butuh untuk diraut agar kembali tajam, mungkin rautan tersebut
akan menyakiti pensil, dan menghilangkan sebagian dari bagian dirinya
sendiri.
Tapi setelah rautan itu selesai
pensil akan kembali tajam, ia kembali kuat dan siap digunakan lagi.
Seperti manusia,
dalam hidup akan mendapat ujian, cobaan, sakit dan kehilangan, tapi setelah itu
justru menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih siap dan lebih dewasa dalam
menjalani hidup.
- Kesempatan Menghapus
Pensil memberikan kita kesempatan untuk
menghapus kesalahan yang kita buat. Kita pun mampu membersihkannya dengan
maksimal dan diganti dengan hal yang benar. Apalagi kadang
setiap pensil dibekali penghapus di ujungnya sehingga jika sewaktu-waktu kita
salah dalam menulis, kita tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk menghapusnya.
Dalam hidup,
jika kita mempunyai banyak kesalahan tentu selalu ada kesempatan untuk
memperbaikinya dengan melakukan kebaikan. Salah adalah sifat dari manusia itu
sendiri. Yang menjadi masalah adalah ketika dia tidak ingin merubah atau
menghapus kesalahannya tersebut. Maka seperti pensil, hendaknya kita menghapus
‘dosa’ dan ‘kesalahan’ kita dengan taubat dan melakukan hal-hal yang baik.
- Bagian Terpenting
Bagian terpenting dari pensil adalah
arangnya, bagian dalamnya, bukan bagian luarnya. Halnya seperti manusia, yang
terpenting bukanlah wajahnya, bukan penampilannya tapi hatinya, budi pekertinya
dan bagaimana dia bermanfaat bagi orang lain.
- Meninggalkan Jejak
Setiap coretan pensil pasti akan meninggalkan
jejak atau goresan. Sama halnya seperti manusia. Apa yang kita lakukan
dan apa yang kita katakan akan selalu meninggalkan jejak atau kenangan. Oleh
karena itu, mestinya kita harus hati-hati dalam
berbuat dan dalam melakukan semua tindakan kita.
Semoga dengan
mengetahui filosofi pensil ini, hidup kita bisa menjadi lebih tenang dan
terarah.
No comments:
Post a Comment