Rasa putus asa itu bermuara dari banyak sebab. Mungkin kamu tidak sabar untuk menunggu waktu yang tepat dimana Allah berikan kesuksesan itu kepada kita. Mungkin juga rasa putus asa itu datang karena kurangnya dukungan, atau sebab-sebab lainnya.
Tapi guys, sebelum kamu benar-benar menyerah, cobalah pikirkan 5 hal ini. Sehingga kamu tidak lagi duduk termangu dan merutuki nasib. Dengan memikirkan 4 hal ini, kamu akan tetap berjalan, meski harus terseok dan merangkak demi menggapai impian yang kau inginkan.
Pertama, ingatlah kembali kenapa kita harus memulai. Ingat kembali visi dan misi yang selalu kita azzamkan di dalam hati kita di masa-masa awal kita berjuang
Kedua, ingatlah kembali kebahagiaan apa yang akan kita peroleh ketika kita telah menggapai mimpi-mimpi kita dengan sempurna. fokuslah pada hasil yang ingin kita raih, jangan fokus pada pedihnya proses yang harus kita jalani saat ini. Sebagaimana para pendaki yang menikmati alam nan indah dari puncak gunung, mereka lupa dengan semua keletihan dan kepedihan akibat goresan onak berduri selama proses pendakian puncak mereka lalui.
Ketiga, ingatlah bahwa kita tidak pernah sendiri. Selalu ada sahabat, pasangan, keluarga dan orang-orang terdekat yang selalu mendukung kita. Ada orangtua yang selalu mendoakan kita. Ada guru yang selalu memberi kita nasihat untuk tidak pernah menyerah. Ingatlah bahwa mereka semua menunggu keberhasilan kita. Pada saatnya nanti, mereka ikut tersenyum dan bahagia ketika kita meraih mimpi kita. Imajinasikanlah di benak kita bahwa ketika mimpi itu datang, orangtuamu menangis, gurumu membanggakan dirimu di kelasnya, pasangan dan anak-anakmu pun bangga dengan prestasimu.
Keempat, ingatlah selalu bahwa mimpi yang besar harus selalu diperjuangkan dengan tekad dan pengorbanan yang besar. Semuanya setara. Jika kita ingin mendapatkan kepuasan paling besar, maka kita harus siap berkorban dengan pengorbanan yang besar
Kelima, ingatlah kembali tentang waktu, tenaga, pikiran dan uang yang telah kita korbankan dan keluarkan demi meraih impian kita. Jika kita menyerah di tengah jalan, maka itu sama saja kita telah mubazir. Semua pengorbanan itu sia-sia belaka. Sangat sayang bukan?
No comments:
Post a Comment