Kita bisa
merasa aman ketika berada di dalam pesawat terbang tanpa pernah tahu siapa
pilotnya. Kita juga bersantai di atas kapal tanpa pernah tahu siapa kapten yang
mengendalikannya, dan kita bisa nyaman duduk di bus tanpa pernah tahu siapa
pengemudinya. Lalu mengapa kita tidak pernah merasa aman dan santai dalam hidup
kita, sementara kita sadar akan fakta bahwa Allah subhanahu wata'ala adalah
pengendali hidup kita? Jangan pernah khawatir, percayalah pada Allah karena Dia
adalah sebaik-baik Perencana.
Kita
tidak pernah tahu Kapan Keberhasilan itu akan datang
Jangan pernah
menyerah. Kita tidak tahu dititik mana keberhasilan akan datang dan kapan dia
akan datang. Karena Allah subhanahu wata'ala punya rencana, sementara kita
berikhtiar untuk menjemput apa yang telah direncanakan-Nya.
Teruslah bergerak.
Jika diumpamakan kita adalah penggali terowongan yang mencari permata, maka
kita telah berada beberapa meter dari permata yang terpendam. Kemudian ada yang
menyerah karena menganggap tidak ada hasil, sementara yang optimis terus
menggali. Yang pesimis tidak menyadari bahwa hanya perlu menggali beberapa
meter lagi untuk menemukan permata itu, sehingga puluhan meter yang dia gali
berujung pada kesia-siaan.
Kita lebih
dekat dengan kesuksesan daripada yang kita pikirkan. Hari ini sulit, besok akan
lebih buruk, tetapi lusa kita akan menghadapi kenyataan yang membahagiakan.
Semua
Butuh Proses dan Kesabaran
Ketika kita
melihat orang yang sukses, jangan melihat bagaimana mereka menikmati puncak
kesuksesannya, tapi lihatlah bagaimana mereka berproses dan bersabar untuk
menggapai kesuksesan di masa sekarang.
Jika
Menyerah, Kamu Tidak Memperoleh Apa pun.
Kita sering
mendengar statement ‘sudah terlanjur. Dan tentunya statement ini bagus untuk
kita terapkan dalam menggapai kesuksesan kita. Kita sudah terlanjur melangkah
jauh. Kita sudah terlanjur berkorban waktu, tenaga, dan pikiran sehingga
menyerah adalah satu tindakan yang konyol. Kita hanya membuat semua pengorbanan
sia-sia jika menyerah begitu saja.
Memang,
godaan untuk menyerah itu akan selalu ada. tapi cobalah untuk berpikir bahwa
jika menyerah, kita sudah terlanjur berkorban segalanya.
Ketika
kita Menyerah, Maka kita telah mati
Putus asa
adalah racun bagi segala kesuksesan dan ia bisa membunuh harapan yang telah
dirancang. Seorang yang telah putus asa sama saja seorang pecundang yang telah
kehilangan spirit. Ia tidak memiliki kehidupan karena kehidupannya telah hilang
bersama rasa putus asa yang telah melilitnya.
Kegagalan
Masa Lalu Tidak Menentukan Masa Depan
Jangan selalu
mengenang masa lalu dan menghidupkannya dalam nostalgia yang berkepanjangan. Biarkan
masa lalu berlalu dan jangan pernah menyibukan diri dengan meratapinya.
Fokuslah untuk menata rencana masa depan. Menengok ke belakang bukan kesalahan
jika itu dimaksudkan untuk mencari pelajaran. Itu seperti kita menengok kaca
spion untuk keselamatan dalam perjalanan. Akan tetapi selalu menengok kaca
spion tanpa pernah terfokus ke depan adalah langkah maut bagi setiap pengendara
motor.
Sumber gambar: aboutislam.net
No comments:
Post a Comment