Sobat husni-magz, tentunya sebuah kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri ketika kita memiliki banyak relasi dan teman. Banyak sekali keuntungan yang kita dapatkan ketika kita memiliki banyak teman, lebih-lebih teman dari latar belakang yang berbeda, baik itu latar agama, bangsa-bahasa, dan ras yang berbeda, sehingga hal itu bisa menambah pengalaman kita dalam berinteraksi di tengah keragaman.
Selain itu, Muhammad al-Arifi dalam bukunya ‘Enjoy Your Life’ menyebutkan bahwa 70% kesan pertama itu didapat dari bagaimana orang-orang yang mengenal kita lewat pertemuan pertama. Oleh karena itu, pastikan orang-orang yang baru bertemu dengan kita berkesan dengan pertemuan pertama kita sehingga mereka nyaman untuk menjadi teman kita.
Berikut Husni-Magz paparkan 4 Seni memikat hari orang yang
baru kita kenal lewat kesan pertama
Jangan Lupakan Namanya
Hal yang pertama kita tanyakan ketika bertemu orang baru
tentu saja namanya. Nama adalah identitas utama dan paling urgen dari
seseorang, oleh karena itu jangan coba-coba melupakan nama seseorang. Karena ketika
kau lupa nama seseorang, dan kamu menanyakannya kembali untuk yang kedua
kalinya, itu bisa berakibat fatal. Teman barumu itu menangkap kesan bahwa
dirinya tidak begitu penting bagi dirimu sehingga dia mungkin tidak suka
kepadamu.
Saya pernah berteman dengan orang Iran dan beberapa minggu
kemudian saya menyapanya kembali, dan fatalnya saya lupa namanya mengingat
banyak orang baru yang saya kenal. Orang itu membalas saya, “Really, kamu lupa
nama saya?”
Dan disaat itu saya merasa bersalah.
Kenali hobinya
Selain menanyakan nama dan asal, kita juga biasanya
menanyakan hal-hal personal lainnya seperti hobi, status dan semacamnya. Cobalah
untuk menanyakan tentang hobinya dan setelah itu buatlah teman barumu berkesan
dengan berbicara tentang hobi yang dia sukai.
Misal, kamu berteman dengan Abdullah dan dia hobinya sepak
bola. Alangkah baik jika kamu sewaktu-waktu membicarakan tentang sepak bola dan
klub-klub favoritnya, sehingga kamu meninggalkan kesan di hati Abdullah.
Meskipun kamu sendiri tidak suka bola.
Sapa dengan bahasanya
Teman India saya terkejut ketika untuk pertama kalinya saya
menyapa dia dengan ungkapan salam India, ‘Namaste Bhaijan.’
“Wow, kamu bisa bahasa hindi?” balasnya dengan antusias. Dia
merasa senang ketika mendengar orang asing bisa melafalkan bahasa ibunya.
“Ya, saya belajar sedikit-sedikit.” Aku saya.
Ternyata menyapa dengan menggunakan bahasa ibunya termasuk
satu trik memikat dan membuat orang yang baru kita kenal berkesan dengan
kepribadian kita.
Lontarkan pujian
Siapa sih yang tidak suka mendapatkan pujian. Saya, kamu,
mereka, tanpa terkecuali menyukai pujian dari orang lain. Bahkan pujian bisa
mempengaruhi suasana hati seseorang lho. Asal jangan jadi penjilat saja. memuji
ketika ada maunya saja. saya masih teringat video inspiratif yang dibagikan Jay
shetty lewat instagramnya tentang pujian terhadap seseorang. Di video tersebut
diperlihatkan ekspresi orang dari berbagai bahasa ketika mereka dipuji dengan
ungkapan ‘kamu tanpak cantik.’ Wajah-wajah di video itu menampakan kebahagiaan,
pipi bersemu dan tersipu.
Saya pun mencoba ‘mengamalkan’ rumus ini. Ketika saya
berbicara dengan seseorang untuk pertama kalinya saya mencoba memujinya. ‘Kamu
tampan, kamu cantik, aku suka senyummu, kamu sangat baik sekali, kamu orang
yang paling ramah yang pernah aku kenal’ dan semacamnya.
Pernah suatu ketika lewat Vc whatsapp saya memuji shalwar
kameez yang dipakai teman saya dari Pakistan. “Saya suka sekali shalwar kameez
Pakistan. Kamu terlihat tampan dengan shalwar Kameez.”
Kau tahu apa yang terjadi selanjutnya? Temanku itu terlihat
senang saya memuji pakaian yang dipakainya dan setelah itu dia ingin memberikan
beberapa shalwar Kameez Pakistan untukku. Terlepas apakah dia yakin akan
benar-benar memberikanku pakaian itu dengan Cuma-Cuma, aku senang bisa memuji
orang lain.
No comments:
Post a Comment