Bunga yang indah selalu dicari orang. Begitupun denan
manusia. Ketika dia memiliki akhlak yang baik, wawasan yang luas, pendapat yang
bijak dan tangan yang selalu terulur untuk membantu sesama, maka orang akan
selalu mencarinya. Orang akan selalu ingin dekat dengannya.
Bunga selalu menebar keharuman. Bunga juga bisa menjadi
bahan dari minyak wangi. Begitu pun kita sebagai manusia. Karena jiwa kita yang
baik, yang tersepuh dengan akhlak yang indah, maka nama kita akan semerbak
harum di tengah-tengah sesama manusia. Nama kita disebut dan dipuji, bahkan
hingga kita mati.
Sebagaimana pepatah, “gajah mati meninggalkan gading, macan
mati meninggalkan belang,” maka kita mati meninggalkan nama yang harum di
tengah-tengah manusia.
Pun kita bisa menularkan keharuman itu kepada yang lain. Persis
seperti bunga yang dijadikan minyak wangi. Orang-orang membelinya untuk
mengharumkan tubuh mereka, pakaian dan ruangan. Maka kita bisa menularkan
kebaikan, mengajarkan kebijaksanaan, sehingga semakin banyak pribadi harum yang
tersebar. Dan semakin banyak nama yang semerbak dalam peradaban kehidupan.
Bunga memiliki warna yang indah dan menyegarkan pandangan. Begitulah
kita seharusnya, selalu memberikan kenyamanan kepada orang sekitar. Memberi mereka
senyuman, sapaan, dan perhatian sehingga membawa keindahan dan kenyamanan di
hati para manusia.
Bunga itu satu nama, tapi banyak jenisnya. Ada bunga mawar,
melati, anggrek dan lain-lain. Pun manusia memiliki keahlian dan kecenderungan
yang berbeda. Tapi dari semua perbedaan tersebut mampu memberi manfaat yang
besar. Dokter dan guru tentunya beda, tapi sama-sama memiliki andil dalam
kehidupan manusia yang berperadaban.
Bunga seindah apa pun akan layu dan mati pada akhirnya. Begitu
pun dengan kita, setampan, secantik dan semenawan apa pun kita, kehidupan kita
tidak akan kekal. Kita akan menua, kulit mengeriput hingga pada akhirnya mati. Maka
tak seharusnya kita menyombongkan semua keindahan yang melekat di tubuh kita. Keindahan
fisik, menterengnya gelar dan jabatan dan lain sebagainya.
Bunga, ditempat mana pun ia tumbuh, tetap akan membawa
keindahan. Tak ada bedanya antara bunga liar atau bung ataman, bunga di
tebing-tebing curam atau bunga di daratan, semua memiliki keindahan. Begitupun
manusia, dimana pun dia berada, selama kebaikan dan prinsip iman dia bawa, maka
lingkungan tak membuatnya menjadi kotor dan hina.
Bunga akan gugur ketika musim gugur tiba, tapi akan ada
penggantinya ketika musim semi tiba. Begitupun manusia. Sebagaimana kata
pepatah yang familiar, ‘mati satu tumbuh seribu,’ maka hendaknya setiap kita
mengkader generasi muda kita untuk menggantikan kita di kemudian hari. Hendaknya
setiap guru, orang tua, kakak, mendidik murid, anak dan adik mereka supaya
memiliki visi dan misi yang sama. Memiliki karakter dan membawa manfaat untuk
kehidupan manusia.
No comments:
Post a Comment