18 Feb 2018

Bunga

Bunga yang indah selalu dicari orang. Begitupun denan manusia. Ketika dia memiliki akhlak yang baik, wawasan yang luas, pendapat yang bijak dan tangan yang selalu terulur untuk membantu sesama, maka orang akan selalu mencarinya. Orang akan selalu ingin dekat dengannya.

Bunga selalu menebar keharuman. Bunga juga bisa menjadi bahan dari minyak wangi. Begitu pun kita sebagai manusia. Karena jiwa kita yang baik, yang tersepuh dengan akhlak yang indah, maka nama kita akan semerbak harum di tengah-tengah sesama manusia. Nama kita disebut dan dipuji, bahkan hingga kita mati.

Sebagaimana pepatah, “gajah mati meninggalkan gading, macan mati meninggalkan belang,” maka kita mati meninggalkan nama yang harum di tengah-tengah manusia.

Pun kita bisa menularkan keharuman itu kepada yang lain. Persis seperti bunga yang dijadikan minyak wangi. Orang-orang membelinya untuk mengharumkan tubuh mereka, pakaian dan ruangan. Maka kita bisa menularkan kebaikan, mengajarkan kebijaksanaan, sehingga semakin banyak pribadi harum yang tersebar. Dan semakin banyak nama yang semerbak dalam peradaban kehidupan.

Bunga memiliki warna yang indah dan menyegarkan pandangan. Begitulah kita seharusnya, selalu memberikan kenyamanan kepada orang sekitar. Memberi mereka senyuman, sapaan, dan perhatian sehingga membawa keindahan dan kenyamanan di hati para manusia.

Bunga itu satu nama, tapi banyak jenisnya. Ada bunga mawar, melati, anggrek dan lain-lain. Pun manusia memiliki keahlian dan kecenderungan yang berbeda. Tapi dari semua perbedaan tersebut mampu memberi manfaat yang besar. Dokter dan guru tentunya beda, tapi sama-sama memiliki andil dalam kehidupan manusia yang berperadaban.

Bunga seindah apa pun akan layu dan mati pada akhirnya. Begitu pun dengan kita, setampan, secantik dan semenawan apa pun kita, kehidupan kita tidak akan kekal. Kita akan menua, kulit mengeriput hingga pada akhirnya mati. Maka tak seharusnya kita menyombongkan semua keindahan yang melekat di tubuh kita. Keindahan fisik, menterengnya gelar dan jabatan dan lain sebagainya.

Bunga, ditempat mana pun ia tumbuh, tetap akan membawa keindahan. Tak ada bedanya antara bunga liar atau bung ataman, bunga di tebing-tebing curam atau bunga di daratan, semua memiliki keindahan. Begitupun manusia, dimana pun dia berada, selama kebaikan dan prinsip iman dia bawa, maka lingkungan tak membuatnya menjadi kotor dan hina.


Bunga akan gugur ketika musim gugur tiba, tapi akan ada penggantinya ketika musim semi tiba. Begitupun manusia. Sebagaimana kata pepatah yang familiar, ‘mati satu tumbuh seribu,’ maka hendaknya setiap kita mengkader generasi muda kita untuk menggantikan kita di kemudian hari. Hendaknya setiap guru, orang tua, kakak, mendidik murid, anak dan adik mereka supaya memiliki visi dan misi yang sama. Memiliki karakter dan membawa manfaat untuk kehidupan manusia.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment