Filosofi Bumi

SEJAK SD tentu kita sudah diperkenalkan dengan system tata surya dan nama-nama planet dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Dan kita begitu antusias menghafal dan mengetahui fakta-fakta bahwa ternyata selain bumi ini, ada banyak planet yang baru kita tahu kala itu. 

Sebagaimana kita tahu bahwa sistem tata surya kita dihuni oleh banyak planet, mulai dari yang terdekat hingga yang terjauh dengan Planet Bumi. Bentuk dan karakter mereka juga beraneka ragam.

Planet Jupiter adalah planet terbesar. Jika dibayangkan sebagai bola, maka 1300 bumi bisa dimasukkan ke dalam bola Jupiter. Besar sekali bukan? Seandainya sejak awal umat manusia tinggal di Jupiter, mungkin kita tak pernah mencemaskan terjadinya kepadatan penduduk.

Berikutnya ada si Planet Markurius. Inilah dia planet terkuat. Pada siang hari planet ini suhunya 4000 Celcius, sedangkan pada malam hari -1700 Celcius.

Bayangkan gelas di rumah kita akan pecah saat diberikan air panas kemudian secara tiba-tiba langsung diberi air dingin. Begitu pula Markurius, jika ia bukan planet terkuat mungkin sudah pecah berkeping-keping dengan perubahan suhu ekstrim itu.

Selanjutnya predikat planet tercantik, jatuh kepada Planet Saturnus. Satu-satunya planet yang memiliki cincin begitu menawan. Saturnus sendiri pada malam hari berwarna kuning keemasan yang elok dipandang. 

Meski demikian, Allah menjatuhkan pilihan kepada Planet Bumi sebagai tempat singgah Nabi Adam dan keturunannya. Karena Bumi yang paling bersahabat dengan manusia. Kandungan air dan udaranya paling cocok untuk kehidupan kita. Padahal bumi bukan planet yang terkuat, bukan juga planet yang indah dan besar. 

Demikianlah, mungkin dalam hidup ini kita bukan orang besar, bukan orang terkuat, dan bukan pula yang tercantik. Tidak apa-apa. Yang paling penting kita menjadi orang yang paling bersahabat dan indah dengan akhlak yang menghiasi pribadi kita,

Kita menjadikan iman sebagai landasan prilaku yang mulia. Karena insya Allah dengan bekal itu, Alloh akan menjatuhkan pilihan kepada kita, dan manusia akan cocok dengan diri kita. mereka akan menyukai kita dan betah berdekatan dengan kita.

Kita harus mengingat bahwa hidup ini bukan tentang siapa yang terbesar, terkuat dan tercantik, melainkan tentang siapa yang memiliki akhlak yang paling terpuji.

أَكْثَرُ مَا يُدْخِلُ اَلْجَنَّةَ تَقْوى اَللَّهِ وَحُسْنُ اَلْخُلُقِ

Penyebab paling banyak yang memasukkan manusia ke surga adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia.”

(Hadist Riwayat Tirmidzi)