Seekor gagak tinggal di hutan. Dia menikmati hari-harinya
dan merasa bahagia dengan kehidupan yang dijalani. Tapi suatu hari gagak
melihat seekor angsa yang berbulu putih. Gagak menjadi merasa malu karena
memiliki bulu yang hitam legam. Dia juga merasa sedih karena merasa menjadi
burung yang paling jelek di hutan.
“Angsa itu sangat putih,” pikirnya, “sementara aku sangat
hitam. Angsa ini pasti burung paling bahagia di dunia.”
Kemudian dia mendatangi si angsa dan mengungkapkan perasaannya.
“Sebenarnya,” sang angsa menjawab, “Saya merasa bahwa saya
adalah burung paling bahagia, sampai saya melihat burung beo, yang memiliki dua
warna. Sekarang aku kira burung beo itu adalah burung terindah di hutan."
Burung gagak kemudian mendekati burung beo. Dan
mengungkapkan apa yang dikatakan oleh si angsa kepadanya.
“Kau beruntung menjadi burung yang paling cantik di hutan.”
Puji gagak. Tapi hatinya masih menyimpan kesedihan. Dia masih tetap merasa
menjadi burung paling buruk di hutan.
Burung beo itu menjelaskan, “Saya menjalani hidup yang
sangat bahagia sampai saya melihat burung merak. Saya hanya punya dua warna,
tapi burung merak memiliki banyak warna.”
Burung gagak merasa penasaran dengan apa yang dikatakan
burung beo. Sebelumnya dia belum pernah melihat merak. Jadi, setelah itu dia
berkeliling hutan untuk mencari sang merak. Tapi seekor tupai mengatakan
kepadanya bahwa merak sudah pindah sejak bulan lalu.
“Kemana dia pindah?” Tanya beo penasaran.
“Menurut si musang dia pindah ke kebun binatang.” Jelas
tupai.
“Kebun binatang? Dimana tempat itu berada?” Tanya gagak
lebih lanjut.
“Saya tidak tahu pasti. Tapi jika kau ingin melihatnya,
terbanglah ke kota. Kemudian cari sebuah tempat yang berisi banyak binatang.”
Terang si tupai.
Akhirnya si gagak terbang menuju pemukiman. Setelah
berhari-hari dia tiba di kota dan berusaha mencari tempat yang banyak terdapat
binatang di dalamnya.
Tak berapa lama, dia menemukan sebuah tempat yang banyak
dihuni binatang-binatang. Kebanyakan berada di dalam kandang.
Tak menunggu lama, Beo mendatangi seekor orang utan yang
tengah termenung sembari menanyakan dimana burung merak berada.
Orang utan menunjuk sebuah kandang yang dikerumuni banyak
manusia.
Gagak segera terbang kea rah kandang dan hinggap di sebuah
jeruji besi. Setelah orang-orang pergi, gagak menghampiri merak.
“Merak yang terhormat,”
kata gagak, “kamu sangat cantik. Setiap hari ribuan orang datang dan
menikmati keindahan bulumu. Saat orang melihat saya, mereka segera mengusir
saya. Saya pikir kamu adalah burung terindah di planet ini.”
Burung merak tersebut menjawab, “Saya selalu berpikir bahwa
saya adalah burung yang paling indah dan bahagia di planet ini. Tapi karena
kecantikan saya, saya terjebak di kebun binatang ini. Saya telah memeriksa
kebun binatang dengan sangat hati-hati, dan saya menyadari bahwa burung gagak
adalah satu-satunya burung yang tidak disimpan di dalam sangkar. Jadi, selama
beberapa hari terakhir ini, saya berpikir bahwa jika saya gagak, saya bisa
dengan senang hati berkeliaran di mana-mana.”
Gagak terkejut dengan apa yang dikatakan si merak. dia tidak
menduga bahwa ternyata merak menginginkan bisa menjadi dirinya. Akhirnya, dia menyadari
bahwa tidak ada makhluk yang sempurna. Semua memiliki kekurangan dan kelebihan.
Banggalah menjadi diri sendiri.
No comments:
Post a Comment