26 Dec 2017

Pentingnya Memiliki Teman

Hiduplah seekor elang  jantan yang tinggal di pohon yang tumbuh di tepi sungai. Elang itu masih muda, tapi dia tidak memiliki teman.
Suatu hari, dia melihat seorang elang betina yang sangat cantik. Elang betina itu bertengger di atas pohon. Si elang muda pun menghampirinya dan mengajaknya berbicara.
“Maukah kau menikah denganku?” pinta sang elang.
“Aku tidak ingin menikah dengan elang jantan yang tidak memiliki teman. Kamu bisa menikah denganku jika kamu sudah memiliki tiga sahabat.” Jawab si elang betina.
Si elang jantan itu menyanggupi permintaan si elang betina. Ia pun mulai mencari teman. Saat terbang di tepi sungai yang lain, dia melihat seekor kura-kura besar yang sedang berjemur.
 Elang itu terbang ke arahnya dan berkata, “maukah kamu menjadi teman saya dan membantu saya ketika saya membutuhkan pertolongan?”
Kura-kura tersebut setuju untuk menjadi temannya dan berkata, Panggil aku kapan pun kamu membutuhkan  dan aku akan datang untuk membantumu.”
Sang Elang jantan pun kembali terbang untuk mencari teman kedua. Tak berapa lama dia menemukan burung Osprey. Elang jantan mendekatinya dan bertanya apakah dia mau menjadi temannya dan membantunya ketika dia membutuhkan bantuan.
Burung Osprey sangat senang menerima permintaan persahabatan itu. Ia juga berjanji untuk memberikan pertolongan jika sang elang jantan membutuhkan pertolongan.
Burung elang sangat senang karena dia telah mendapatkan dua teman. Sekarang dia harus mendapatkan teman ketiga sehingga ia bisa menikah dengan elang betina yang cantik jelita.
Si elang jantan pun melanjutkan perjalanan dan tak berapa lama bertemu dengan seekor harimau. Tanpa ragu, si elang menawarkan persahabatan. Harimau pun menyanggupi untuk menjadi teman si elang jantan.
“Mulai sekarang dan seterusnya, aku adalah teman kamu. Tidak ada yang akan menyakitimu. Jika ada orang yang mencelakakanmu, panggil aku. Pasti aku akan datang membantu.”
Si Elang jantan sangat bahagia. Dia mengucapkan terima kasih pada harimau itu, terbang kembali ke atas pohon tempat si elang betina bertengger menunggu.
“Aku telah mendapatkan tiga teman sebagaimana yang kau inginkan.” Ujar si elang jantan.
“Siapa teman-temanmu?” Tanya si elang betina.
“Mereka adalah kura-kura, burung Osprey dan seekor harimau.” Jelas si elang jantan sumringah. “Jadi kita bisa menjadi sepasang kekasih sekarang.”
Si elang betina setuju untuk menikahinya. Segera, pernikahan mereka berlangsung. Ketiga temannya menghadiri pernikahan elang dan mengucapkan selamat kepada mereka berdua.
Setelah beberapa bulan, si elang betina bertelur dan tak berapa lama telur itu menetes.  Si elang jantan sangat senang karena memiliki dua anak yang lucu. Mereka hidup bahagia di sarang mereka.
Hinga suatu hari, ketenangan itu mulai terusik. Dua pemburu datang dan duduk di bawah pohon dimana si elang tinggal bersama keluarganya. Kedua pemburu itu tanpak lelah dan lapar. Mereka tanpaknya belum menemukan hewan buruan. Akhirnya mereka memutuskan untuk menangkap ikan. Tapi mereka tidak mendapatkan satu ekor ikan pun.
Hari mulai gelap dan kedua pemburu itu memutuskan untuk bermalam di bawah pohon tersebut. Agar tetap hangat, mereka menyalakan api. Lidah api itu terlalu tinggi sehingga membuat bayi elang merasa kepanasan. Selain itu elang juga merasa terganggu dengan asap yang keluar dari bara api. Bayi-bayi elang mulai menangis.
Pemburu mendengar tangisan bayi burung elang di sarangnya. Salah satu dari mereka berkata, “Ada burung di pohon ini. Mari kita tangkap mereka. Kita akan memanggang mereka di atas api dan memakannya.”
Temannya menyetujui.
Induk elang mendengar percakapan mereka. Mereka berdua sangat khawatir dengan keamanan bayi mereka. Si elang betina menyarankan kepada si elang jantan untuk meminta bantuan kepada ketiga temannya.
Si elang jantan terbang meninggalkan sarang untuk meminta bantuan teman-temannya. Pertama, dia bertemu dengan burung Osprey dan menceritakan masalahnya.
Si osprey berkata, “Pulanglah dan lindungi bayimu. Aku akan berurusan dengan para pemburu.”
Osprey itu terjun ke sungai dan kemudian terbang di atas api. Air dari bulunya yang basah jatuh ke api. Dia berulang kali terjun ke sungai dan terbang di atas api. Sehingga air dari bulunya bisa memadamkan api ungun si pemburu.
Para pemburu memutuskan untuk menyalakan api lagi. Namun, begitu mereka menyalakan api, burung Osprey terbang di atasnya dan memadamkannya lagi.
Sementara itu, elang jantan pergi untuk mendapatkan bantuan dari kura-kura. Ketika kura-kura itu mendengar permasalahan yang dihadapi si elang jantan, dia berkata kepadanya, “Jangan khawatir, aku akan berada di sana dalam waktu singkat dan mengatasi para pemburu dengan caraku sendiri. Pergilah dan lindungi keluargamu. “
Tak berapa lama kura-kura itu sudah sampai di bawah pohon. Dia merangkak mendekati para pemburu yang mencoba menyalakan api yang telah padam.
Salah satu dari pemburu itu melihat kura-kura dan berkata kepada temannya, “Lihat ada kura-kura besar. Lupakan saja burung di atas pohon itu. Kita bisa makan daging kura-kura.”
Pemburu yang lain setuju dan berkata, “Mari kita sobek kemeja kita dan buatlah tali. Kita akan mengikat ujungnya yang satu ke kura-kura dan lainnya ke pinggang kita. Lalu kita akan menarik kura-kura itu dengan skekuatan kita.”
Pemburu lainnya menyukai gagasan itu. Segera, mereka membuat tali dari kemeja mereka. Mereka mengikat satu ujung tali ke kaki kura-kura. Kemudian, mengikat ujung yang lain ke pinggang mereka. Tapi ternyata Kekuatan kura-kura jauh lebih besar dari pada dua pemburu tersebut.
Kura-kura itu menarik kedua orang itu ke dalam sungai.  Dengan susah payah, kedua pemburu itu memotong tali yang mengikat pinggang mereka dan kembali ke tepi sungai.
Mereka sekarang merasa sangat kedinginan. Mereka telah kehilangan baju mereka. Mereka berpikir untuk membuat api unggun lagi.
Melihat mereka mengumpulkan dedaunan dan rantingnya, elang kembali merasa khawatir. Dia terbang ke hutan dan memanggil teman ketiganya, si harimau. Ia menemukan harimau itu di tepi hutan. Saat harimau mendengar masalah elang, dia langsung bergegas menuju tepian sungai.
Pemburu itu sekarang menyalakan api dan salah satu dari mereka bersiap memanjat pohon untuk mendapatkan bayi elang itu. Tepat pada saat itu, harimau itu sampai di pohon. Melihat harimau, para pemburu lari dari sana dan tidak pernah kembali lagi.

Elang itu berterima kasih pada ketiga temannya atas bantuan mereka yang baik dan tepat waktu. Dia juga menyadari bahwa sangat penting untuk memiliki banyak teman. Elang betina sangat bijak dalam menasihati elang jantan itu untuk berteman sebelum menikahi dia.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment