Hiduplah seekor elang
jantan yang tinggal di pohon yang tumbuh di tepi sungai. Elang itu masih
muda, tapi dia tidak memiliki teman.
Suatu hari, dia melihat seorang elang betina yang sangat
cantik. Elang betina itu bertengger di atas pohon. Si elang muda pun
menghampirinya dan mengajaknya berbicara.
“Maukah kau menikah denganku?” pinta sang elang.
“Aku tidak ingin menikah dengan elang jantan yang tidak
memiliki teman. Kamu bisa menikah denganku jika kamu sudah memiliki tiga sahabat.”
Jawab si elang betina.
Si elang jantan itu menyanggupi permintaan si elang betina.
Ia pun mulai mencari teman. Saat terbang di tepi sungai yang lain, dia melihat
seekor kura-kura besar yang sedang
berjemur.
Elang
itu terbang ke arahnya dan berkata,
“maukah kamu menjadi teman saya dan membantu saya ketika saya membutuhkan
pertolongan?”
Kura-kura tersebut setuju untuk menjadi temannya dan
berkata, “Panggil aku kapan
pun kamu membutuhkan dan aku akan datang untuk
membantumu.”
Sang Elang jantan pun kembali terbang untuk mencari teman
kedua. Tak berapa lama dia menemukan burung Osprey. Elang jantan mendekatinya
dan bertanya apakah dia mau menjadi temannya dan membantunya ketika dia
membutuhkan bantuan.
Burung Osprey sangat senang menerima permintaan persahabatan
itu. Ia juga berjanji untuk memberikan pertolongan jika sang elang jantan
membutuhkan pertolongan.
Burung elang sangat senang karena dia telah mendapatkan dua
teman. Sekarang dia harus mendapatkan teman ketiga sehingga ia bisa menikah
dengan elang betina yang cantik jelita.
Si elang jantan pun melanjutkan perjalanan dan tak berapa
lama bertemu dengan seekor harimau. Tanpa ragu, si elang menawarkan
persahabatan. Harimau pun menyanggupi untuk menjadi teman si elang jantan.
“Mulai sekarang dan seterusnya, aku adalah teman kamu. Tidak
ada yang akan menyakitimu. Jika ada orang yang mencelakakanmu, panggil aku.
Pasti aku akan datang membantu.”
Si Elang jantan sangat bahagia. Dia mengucapkan terima kasih
pada harimau itu, terbang kembali ke atas pohon tempat si elang betina
bertengger menunggu.
“Aku telah mendapatkan tiga teman sebagaimana yang kau
inginkan.” Ujar si elang jantan.
“Siapa teman-temanmu?” Tanya si elang betina.
“Mereka adalah kura-kura, burung Osprey dan seekor harimau.”
Jelas si elang jantan sumringah. “Jadi kita bisa menjadi sepasang kekasih
sekarang.”
Si elang betina setuju untuk menikahinya. Segera, pernikahan
mereka berlangsung. Ketiga temannya menghadiri pernikahan elang dan mengucapkan
selamat kepada mereka berdua.
Setelah beberapa bulan, si elang betina bertelur dan tak
berapa lama telur itu menetes. Si elang
jantan sangat senang karena memiliki dua anak yang lucu. Mereka hidup bahagia
di sarang mereka.
Hinga suatu hari, ketenangan itu mulai terusik. Dua pemburu
datang dan duduk di bawah pohon dimana si elang tinggal bersama keluarganya.
Kedua pemburu itu tanpak lelah dan lapar. Mereka tanpaknya belum menemukan
hewan buruan. Akhirnya mereka memutuskan untuk menangkap ikan. Tapi mereka
tidak mendapatkan satu ekor ikan pun.
Hari mulai gelap dan kedua pemburu itu memutuskan untuk
bermalam di bawah pohon tersebut. Agar tetap hangat, mereka menyalakan api. Lidah
api itu terlalu tinggi sehingga membuat bayi elang merasa kepanasan. Selain itu
elang juga merasa terganggu dengan asap yang keluar dari bara api. Bayi-bayi
elang mulai menangis.
Pemburu mendengar tangisan bayi burung elang di sarangnya. Salah
satu dari mereka berkata, “Ada burung di pohon ini. Mari kita tangkap mereka.
Kita akan memanggang mereka di atas api dan memakannya.”
Temannya menyetujui.
Induk elang mendengar percakapan mereka. Mereka berdua
sangat khawatir dengan keamanan bayi mereka. Si elang betina menyarankan kepada
si elang jantan untuk meminta bantuan kepada ketiga temannya.
Si elang jantan terbang meninggalkan sarang untuk meminta
bantuan teman-temannya. Pertama, dia bertemu dengan burung Osprey dan
menceritakan masalahnya.
Si osprey berkata, “Pulanglah dan lindungi bayimu. Aku akan
berurusan dengan para pemburu.”
Osprey itu terjun ke sungai dan kemudian terbang di atas api.
Air dari bulunya yang basah jatuh ke api. Dia berulang kali terjun ke sungai
dan terbang di atas api. Sehingga air dari bulunya bisa memadamkan api ungun si
pemburu.
Para pemburu memutuskan untuk menyalakan api lagi. Namun,
begitu mereka menyalakan api, burung Osprey terbang di atasnya dan
memadamkannya lagi.
Sementara itu, elang jantan pergi untuk mendapatkan bantuan
dari kura-kura. Ketika kura-kura itu mendengar permasalahan yang dihadapi si
elang jantan, dia berkata kepadanya, “Jangan khawatir, aku akan berada di sana
dalam waktu singkat dan mengatasi para pemburu dengan caraku sendiri. Pergilah
dan lindungi keluargamu. “
Tak berapa lama kura-kura itu sudah sampai di bawah pohon.
Dia merangkak mendekati para pemburu yang mencoba menyalakan api yang telah
padam.
Salah satu dari pemburu itu melihat kura-kura dan berkata
kepada temannya, “Lihat ada kura-kura besar. Lupakan saja burung di atas pohon
itu. Kita bisa makan daging kura-kura.”
Pemburu yang lain setuju dan berkata, “Mari kita sobek
kemeja kita dan buatlah tali. Kita akan mengikat ujungnya yang satu ke
kura-kura dan lainnya ke pinggang kita. Lalu kita akan menarik kura-kura itu
dengan skekuatan kita.”
Pemburu lainnya menyukai gagasan itu. Segera, mereka membuat
tali dari kemeja mereka. Mereka mengikat satu ujung tali ke kaki kura-kura.
Kemudian, mengikat ujung yang lain ke pinggang mereka. Tapi ternyata Kekuatan
kura-kura jauh lebih besar dari pada dua pemburu tersebut.
Kura-kura itu menarik kedua orang itu ke dalam sungai. Dengan susah payah, kedua pemburu itu
memotong tali yang mengikat pinggang mereka dan kembali ke tepi sungai.
Mereka sekarang merasa sangat kedinginan. Mereka telah
kehilangan baju mereka. Mereka berpikir untuk membuat api unggun lagi.
Melihat mereka mengumpulkan dedaunan dan rantingnya, elang
kembali merasa khawatir. Dia terbang ke hutan dan memanggil teman ketiganya, si
harimau. Ia menemukan harimau itu di tepi hutan. Saat harimau mendengar masalah
elang, dia langsung bergegas menuju tepian sungai.
Pemburu itu sekarang menyalakan api dan salah satu dari
mereka bersiap memanjat pohon untuk mendapatkan bayi elang itu. Tepat pada saat
itu, harimau itu sampai di pohon. Melihat harimau, para pemburu lari dari sana
dan tidak pernah kembali lagi.
Elang itu berterima kasih pada ketiga temannya atas bantuan
mereka yang baik dan tepat waktu. Dia juga menyadari bahwa sangat penting untuk
memiliki banyak teman. Elang betina sangat bijak dalam menasihati elang jantan
itu untuk berteman sebelum menikahi dia.
No comments:
Post a Comment