Ada seorang raja yang memiliki tubuh yang cacat. Ia hanya
memiliki satu mata dan satu kaki. Kakinya buntung sebatas paha. Suatu hari dia
meminta semua pelukis melukis sosok dirinya dengan lukisan yang paling indah
dan sempurna. Banyak para pelukis yang merasa gamang dan takut. Karena bagaimana
pun juga, mereka tidak bisa melukis sang raja dengan indah dan sempurna. Bagaimana
bisa, dia seorang raja yang cacat.
Akhirnya, belasan pelukis menggambar sosok raja. Beberapa hari
kemudian raja meminta semua lukisan dikumpulkan. Raja merasa marah ketika
banyak lukisan tersebut menggambarkan tubuhnya yang apa adanya. Tapi Raja
berkesan dengan dua buah lukisan.
Lukisan yang pertama menggambarkan sang raja tengah berlutut
dengan satu kaki dan tengah membidikan senjata. Sementara satu matanya yang
buta tertutup alat teropong senapan. Lukisan itu menggambarkan Sang raja tengah
membidik buruan.
Sementara lukisan yang kedua memperlihatkan raja dari arah
samping. Tentu saja gambar diambil dari samping yang memiliki mata dan kaki
yang utuh. Sehingga menyembunyikan kecacatan di sisi yang lain.
Moral;
Kita bisa menyembunyikan aib orang lain seperti para pelukis yang menyembunyikan cacat sang raja. Sehingga kita banyak disenangi oleh orang-orang disekitar kita. Karena kita telah menyembunyikan aib dan kekurangan mereka, dan menampakan semua kelebihan mereka.
No comments:
Post a Comment