Rumahku surgaku. Sungguh indah kalimat itu. Tapi benarkah
kita sudah menganggap rumah kita sebagai surga? Benarkah kita sudah merasakan
kebahagiaan yang sempurna dengan rumah yang kita tempati? Tetunya setiap
orang punya jawaban tersendiri mengenai
pernyataan ini. Tapi jangan sampai menganggap bahwa rumah yang layaknya surga
dalah rumah yang bergelimang harta atau materi, gedung mewah dan para pelayan
yang loyal dan setia. Toh dengan semua kemewahan itu tidak menjamin akan adanya
kebahagiaan.
Betapa banyak kasus perceraian dari kalangan orang yang berada,
walau tidak menutup kemungkinan dari keluarga miskin juga perceraian tak bisa
dihindari. Intinya, letak kebahagiaan itu ada dari hati. Dan hati yang bahagia
itulah yang menghadirkan rasa nyaman. Dan kenyamananlah yang menyebabkan para
penghuni sebuah rumah merasakan kenikmatan laksana surga.
Mari kita contoh bagaimana kehidupan rumah tangga
rasulullah. Beliau dan istri-istrinya tetap merasakan kebahagiaan meski dengan
kekurangan demi kekurangan. Hati rasulullah dan para istrinya merasa nikmat
dengan hadirnya iman, kesabaran dan rasa syukur di hati mereka.
Jangan sampai rumah yang kita tempati mendatangkan ketidak
nyamanan dan ketidak harmonisan antar sesama penghuninya. Sungguh sudah menjadi
fenomena, bagaimana rumah hanya untuk sebatas tempat tidur belaka. Para orang
tua mulai Berangkat kerja dari pagi buta hingga pulang jam Sembilan malam.
Setelah itu tidur di depan layar televisi. Tak ada waktu untuk anak-anak.
Mereka tak sempat bertemu dengan orang tuanya. Maka bagaimana mungkin anak-anak
kita merasakan surga yang termanivestasikan berupa cinta dan kasih saying orang
tua. Bagaiman mungkin istri kita merasakan sugra jika kita mengacuhkan
urusan-urusan rumah tangganya. Bagaimana mungkin suami merasakan surge jika
istrinya sibuk bekerja dan ia tak bisa melampiaskan cinta kasihnya.
Lalu bagaimana supaya rumah kita laksana surga yang
mendatangkan ketenangan dan ketentraman bagi para penghuninya?
Pertama, memiliki sebaik-baik perhiasan dunia.
Sebaik baik perhiasan dunia dalah wanita solihah. Dialah
bidadari surge dunia. Yang selalu menjadikan tempat berlabuh hati para suami
yang dirundung duka.
Oleh karena itu bagi para lelaki, janganlah salah memilih
calon pendamping hidup. Bagaimana pun juga, seorang istri yang solehah akan
menjadikan ketentraman yang mendalam. Rasulullah saw, bersabda,” sebaik-baik
wanita adalah jika kamu memandangnya dapat membuatmu senang, jika kamu
meyuruhnya maka dia selalu taat, jika kamu memberikannya (uang) maka ia akan
menggunakannya untuk kebaikanmu, jika kamu pergi maka ia akan menjaga dirinya
dan hartamu” (HR. an-Nasa’i)
Kedua, memperhatikan kebersihan, kerapihan dan keindahan
rumah.
Bagaimana mungkin rumah bak kapal pecah bisa mendatangkan
ketentraman dan kebahagiaan. Tak aka nada rasa nyaman ketika tinggal di
dalamnya. Biasakanlah untuk berdisiplin membersihkan rumah dengan selalu
membersihkannya secara rutin. Selain itu juga harus menghindari menumpuk
barang-barang yang kotor.
Ketiga, menghiasi diri dan anak-anak yang berahlakul
karimah.
Akhlak atau adab merupakan hal yang terpenting dari diri
seorang muslim. Karena akhlak yang mulia timbul dari keimanan yang kokoh dan bersih. Dengan akhlak yang purna, para
anggiora keluarga mengenal dan menyadari hak dan kewajiban masing-masing,
saling menghormati dan menyayangi, dan selalu menasihati dalam kebaikan.
Alangkah bahagianya rumah yang berhias akhlakul karimah.
Keempat,Bersikaplah qona’ah
Rasa syukur dan puas dengan apa yang dianugerahkan allah
akan emndatangkan ketentraman dan kesabaran yang kokoh. Qonaah bukan berarti
pasrah tanpa berusaha. Tapi qonaah timbul setelah adanya ikhtiar dan doa, dan
hanya bertawakal kepada allah dengan menyerahkan sepenuhnya segala urusannya.
Kemudian ridho dengan apa yang telah allah tentukan untuk kehidupannya. Dengan
qona’ah, seseorang bersyukur dan merasa bahwa nikmat allah tak pernah berhenti
karena keberkahan yang terus mengalir. Bahkan sikap qonaah bisa membenamkan
angan-angan dan rasa iri terhadap orang-orang yang lebih tinggi dari pada
dirinya.
“lihatlah kepada orang yang berada di bawah kalian (dalam
urusan dunia), jangan melihat kepada orang yang diatas kalian (dalam urusan
dunia). Hal ini lebih layak agar kalian tidak meremehkan nikmat-nikmat Allah
atas kalian.” (HR. Bukhari Muslim)
Kelima, jauhkan setan dari rumah kita.
Setan tak akan mampu masuk ke rumah yang didalamnya selalu
disebut asma allah. Maka dari itu, sudah selayaknya para penghuni rumah selalu
membasahi lidahnya dengan dzikir, tilawah qur’an. Bentengi rumah kita dengan
dzikir pagi dan petang. Jangan sampai rumah tangga kita sepi layaknya kuburan.
Atau bahkan tabuhan music lebih mendominasi rumah dari pada lantunan kalam
ilahi? Naudzubillahi mindzalik.
No comments:
Post a Comment