Dilema Mayoritas

 Judul: Dilema Mayoritas

Penulis: Artawijaya

Penerbit: Medina Publishing

Tahun terbit: 2008

Kalau tidak ada semangat Islam, sudah lama kebangsaan yang sebenarnya lenyap dari Indonesia dokter Douwes Dekker. (26)

Sejarah bangsa ini adalah sejarah yang dipenuhi oleh perjuangan umat Islam titik itu fakta sejarah titik tetapi sampai saat ini kita selalu dikhianati dan dipinggirkan pusat Husein Umar ketua umum ddii (11)

Menurut A Hasan tidak ada larangan bagi kaum muslimin untuk mencintai negerinya asalkan kecintaannya pada tanah air harus dilandasi dengan mengambil Islam sebagai dasar pergerakan dan dasar hukum negara. Pak Hasan mengatakan, cinta terhadap tanah air seharusnya dilakukan semata-mata dengan maksud menjalankan hukum-hukum Allah pada negara di mana kaum muslimin tinggal. 29

Snouck hugronje pernah mengatakan, 

Yang harus ditakuti pemerintah Belanda bukanlah Islam sebagai agama, tapi Islam sebagai doktrin politik. Biasanya dipimpin oleh small majority yang fanatik, yakni ulama yang membuktikan hidupnya terhadap cita-cita Pandi islamisme. Golongan ulama ini lebih berbahaya kalau pengaruhnya meluas kepada petani di desa-desa. Karena itu pemerintah kolonial disarankan supaya bertindak Netral terhadap Islam sebagai agama dan sebaliknya bertindak tegas terhadap Islam sebagai doktrin politik. (46)

Serikat Islam meletakkan dasar perjuangannya atas tiga prinsip dasar. Pertama, asas agama Islam sebagai dasar perjuangan. Kedua asas kerakyatan sebagai dasar himpunan organisasi. Ketiga asas sosial ekonomi sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang umumnya berada dalam tahap kemiskinan dan kemelaratan. (47)

Pada tahun 1973 sebanyak 94 anggota DPR dari partai Islam dengan dukungan pemuda mahasiswa dan ormas-ormas Islam berhasil menggagalkan aturan anti Islam dalam RUU perkawinan yang diinisiasi oleh Orde Baru. Kalangan partai islam menolak RUU tersebut karena dianggap bertentangan dengan syariat Islam seperti membolehkan pernikahan beda agama. (196)

Soekarno menafsirkan Pancasila dengan kemauannya sendiri maka muncullah istilah demokrasi terpimpin dan Nasakom yang bertentangan dengan keyakinan muslim. Soeharto menafsirkan Pancasila, maka timbul sebutan demokrasi Pancasila, yang ironisnya jauh dari nilai-nilai demokratis bahkan yang terjadi adalah pengekangan terhadap asas-asas lain di luar Pancasila. 

Kesimpulan, Pancasila seringkali dijadikan alat oleh kepentingan penguasa. (213)

Perjuangan menegakkan syariat Islam adalah perjuangan aqidah, bukan perjuangan politik. (274)

Abu Bakar Ba'asyir pernah menjelaskan bahwa yang ditakuti AS Dari dirinya bukanlah bom yang dia punya, karena AS yakin dirinya tak memiliki itu, melainkan lisan dan penanya yang selalu menyuarakan perlawanan terhadap kezaliman as dan menyerukan penegakan syariat Islam. (287)