Beberapa waktu yang lalu cukup viral postingan tentang BH. Yang ribut adalah para netizen setelah melihat adanya poster 'dakwah' dari kelompok tertentu yang menyatakan bahwa memakai BH adalah haram dengan alasan bisa menimbulkan fitnah terhadap kaum lelaki yang ingin 'menjaga pandangannya.'
Kemudian saya merenung (atau mungkin melongo karena rasa kaget) tentang poster itu. Kemudian saya baca, ternyata poster 'dakwah' itu dikutip dari fatwa ulama-ulama arab saudi yang ditanya tentang hukum memakai BH.
Gue berpikirnya sih si penanya nggak ada kerjaan atau mungkin nggak ada pertanyaan yang penting selain dari bertanya tentang perkara BH. Jangan-jangan nanti muncul pertanyaan-pertanyaan nyeleneh 'hukum memakai sandal, hukum memakai sepatu, hukum memakai sempak dll. LOL
Selain menyoroti pertanyaan konyol 'si penanya' yang entah siapa. (Yang jelas yang bertanya pasti orang arab, karena itu fatwa dari institusi fatwa saudi arabia), saya juga menyoroti beberapa hal terkait hal ini.
Pertama, apa untungnya membahas BH dalam kultur kita? Apakah dengan tidak memakai BH lelaki lebih terjaga? jangan-jangan justru ketika para wanita mengamalkan fatwa itu, lelaki semakin jelalatan karena melihat para wanita semakin gundal gandul tak jelas, pun 'semangkanya' tercetak di balik kain.
Kedua, kultur saudi tentu saja tidak sesuai dengan kultur Indonesia. Saya sih berhusnudzon saja, kenapa komisi fatwa saudi mengeluarkan fatwa haramnya BH. Mungkin, BH di saudi beda dengan BH di Indonesia. Mungkin BH di saudi lebih atraktif daripada BH indonesia. Saya tidak tahu itu, jadi tolong bisa diresearch lagi. hehe
Ketiga, apakah 'segelintir kaum muslimin' yang kaku itu tidak cukup pede dengan memakai fatwa ulama lokal seperti MUI atau ormas-ormas islam di indonesia? Kenapa semua permasalahan hukum harus selalu menginduk pada fatwa saudi?
Keempat, apakah hanya ulama Saudi dan produk fatwanya yang shahih, sementara produk fatwa ulama islam di negara-negara lain (yang tentunya lebih tahu kondisi masyarakatnya masing-masing) tidak shahih. Atau jangan-jangan mereka menganggap bahwa pemerintah saudi dan segenap ulamanya adalah maksum. Sebagaimana kaum syiah yang menganggap ulama iran maksum?
Sekian. Mohon jangan bertengkar. LOL
s

No comments:
Post a Comment