Saya sangat
takjub ketika pertama kali saya tahu bahwa pohon pisang bisa tetap tumbuh meski
batang pohonnya kita potong. selama bonggolnya masih tetap menancap di tanah,
pohon pisang akan tetap tumbuh. Ada tunas baru yang muncul dari dalam batang
yang telah tertebas.
Dari pohon
pisang ini saya mengambil pelajaran.
Pertama, bisa
jadi akan ada banyak orang yang dengan sengaja ingin menghalangi kita dari
kesuksesan dan cita-cita kita, seperti seseorang yang dengan sengaja memotong batang pisang yang berusaha tumbuh.
Apa yang
kita lakukan dengan makar orang-orang yang tidak senang dengan semua pencapaian
kita? apakah kita putus asa dan merasa tidak memiliki kekuatan lagi untuk
tumbuh dan berkembang? Apakah semua cacian, kritikan, fitnah dan bullying yang
kita terima membuat kita tidak mampu bertunas? Jangan. Jangan seperti itu.
semua itu justru menjadi ‘pupuk alami’ supaya kita tetap tahan banting dan
terus tumbuh di tengah tekanan demi tekanan.
Layaknya pohon
pisang yang tetap tumbuh meski batangnya ditebas, kita akan tetap tumbuh meski
ada orang yang tidak suka dan berusaha menggagalkan kita. sebagaimana pepatah
bilang, ‘Anjing menggonggong, kafilah berlalu.’ Ada masanya kita harus
menulikan telinga kita sehingga kita kebal terhadap semua nada-nada sumbang
yang berusaha menebas cita-cita kita. setiap kali tebasan itu datang, tunas
baru akan tetap muncul. Pada akhirnya, orang-orang yang tidak senang akan
merasa jengkel dan menyerah untuk menjegal setiap usaha kita.
Kedua, pohon
pisang mengajarkan arti kesederhanaan dan ketawadhuan. Pohon pisang juga
mengajarkan kita untuk tidak menyusahkan orang lain. Pohon pisang itu bukanlah pohon yang memiliki
jenis batang pohon yang kuat. Tidak seperti pohon jati atau pohon mahoni yang
keras. Pohon pisang hanyalah pohon yang berbatang sangat empuk. Kita bisa
dengan mudah mematahkannya. Batangnya yang tidak berkambium sehingga membuatnya
mudah sekali roboh. Namun lihatlah, pohon itu tetap akan tumbuh dan tumbuh
meski dipotong beberapa kali Karena ia ingin berbuah dan menghasilkan buah
pisang yang bermanfaat bagi orang lain.
Pohon pisang
juga tidak membutuhkan banyak perawatan khusus sebagaimana tumbuhan lainnya
yang biasa ditanam manusia. Dia tidak membutuhkan pupuk dan semacamnya. Dia akan
tetap tumbuh dan berbuah di semua jenis tanah.
Maka,
jadilah seperti pohon pisang yang tidak menyusahkan orang lain, mampu menabur
manfaat. Bisa beradaptasi di semua lingkungan. Sebagaimana pepatah bilang, ‘dimana
bumi dipijak, disitu langit dijunjung.’
Dan golongan kanan, Alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di antara pohon bidara yang tak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya)” (QS. Al-Waqiah 56:27-29)
Tidakkah
kamu perhatikan bagaimana Allah membuat perumpamaan kalimat yang baik (iman)
seperti pohon yang baik, akarnya menancap kuat (ke dalam tanah) dan cabangnya
(menjulang) ke langit. Pohon itu menghasilkan buahnya pada setiap saat dengan
izin Rabbnya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya
mereka selalu ingat (QS Ibrahim: 24-25).
No comments:
Post a Comment