24 May 2019

Tawakal Bukan Pasrah Tanpa Ikhtiar

Jika kita dekat dengan Allah, jika kita memiliki ikatan kuat dengan Dia, jika kita yakin kepada-Nya, maka kita punya segalanya.
Berusahalah melakukan yang terbaik, Allah akan menyelesaikan sisanya.

Baca Artikel Lainnya: Kisah al-Balkhi dan Burung Pincang

ketawakalan itu berbeda dengan kepasrahan yang menihilkan usaha. Betapa ada diantara sebagian sufi yang menyimpang beranggapan bahwa mereka harus menjauhi dunia secara total. kemudian mereka berpendapat bahwa Allah subhanahu wata'ala akan menurunkan rezeki-Nya kepada mereka.
Padahal, Allah subhanahu wata'ala sendiri telah memerintahkan kita untuk membulatkan tekad, baru setelah itu bertawakal kepada-Nya.

Dan apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (Q.S Ali Imran: 159)

Diriwayatkan bahwa ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam dan bertanya, “Apakah aku harus lepaskan untaku kemudian bertawakal?” Maka Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam menjawab, “Ikatlah untamu terlebih dahulu kemudian bertawakkallah kepada Allah.” (HR. Tirmidzi)

Memang, tawakal itu letaknya berada di dalam hati. Tapi anggota badan tidak akan pernah mengkhianati hati dengan berpangku tangan tanpa melakukan ikhtiar. Karena antara hati dan anggota badan harus ada keselarasan yang beriringan. Jika mendapati kesulitan dalam ikhtiar maka itu adalah takdir-Nya yang harus kita ikhlaskan, adapun segala kemudahan adalah anugerah-Nya yang harus disyukuri.

Bahkan burung pun harus berikhtiar menjemput rezeki dari Allah subhanahu wata'ala dengan mencarinya. Burung keluar sarang di pagi hari dalam keadaan tembolok yang kosong dan pulang dengan keadaan tembolok yang penuh. Hal inilah yang Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam sabdakan untuk mengajari kita tawakal dari seekor burung.

“Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Al-Hakim)

Mari kita tutup bagian ini dengan mentadaburi satu ayat ini,

Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.  (Q.S At-Talaq: 3)

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment