Jika kita dekat dengan Allah, jika kita memiliki ikatan kuat dengan Dia, jika kita yakin kepada-Nya, maka kita punya segalanya.
Berusahalah melakukan yang terbaik, Allah akan menyelesaikan sisanya.
Baca Artikel Lainnya: Kisah al-Balkhi dan Burung Pincang
ketawakalan itu
berbeda dengan kepasrahan yang menihilkan usaha. Betapa ada diantara sebagian
sufi yang menyimpang beranggapan bahwa mereka harus menjauhi dunia secara
total. kemudian mereka berpendapat bahwa Allah subhanahu wata'ala akan
menurunkan rezeki-Nya kepada mereka.
Padahal, Allah subhanahu
wata'ala sendiri telah memerintahkan kita untuk membulatkan tekad, baru setelah
itu bertawakal kepada-Nya.
Dan apabila
kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (Q.S Ali Imran: 159)
Diriwayatkan bahwa
ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam dan
bertanya, “Apakah aku harus lepaskan untaku kemudian bertawakal?” Maka
Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam menjawab, “Ikatlah untamu terlebih
dahulu kemudian bertawakkallah kepada Allah.” (HR. Tirmidzi)
Memang, tawakal
itu letaknya berada di dalam hati. Tapi anggota badan tidak akan pernah
mengkhianati hati dengan berpangku tangan tanpa melakukan ikhtiar. Karena
antara hati dan anggota badan harus ada keselarasan yang beriringan. Jika
mendapati kesulitan dalam ikhtiar maka itu adalah takdir-Nya yang harus kita
ikhlaskan, adapun segala kemudahan adalah anugerah-Nya yang harus disyukuri.
Bahkan burung
pun harus berikhtiar menjemput rezeki dari Allah subhanahu wata'ala dengan mencarinya.
Burung keluar sarang di pagi hari dalam keadaan tembolok yang kosong dan pulang
dengan keadaan tembolok yang penuh. Hal inilah yang Rasulullah shollallahu
'alaihi wasallam sabdakan untuk mengajari kita tawakal dari seekor burung.
“Sungguh,
seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya
kalian akan diberi rizki sebagaimana burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi
dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad,
At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Al-Hakim)
Mari kita tutup
bagian ini dengan mentadaburi satu ayat ini,
Dan
barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan) nya. (Q.S At-Talaq: 3)
No comments:
Post a Comment