Tak ada yang sulit jika engkau mencarinya melalui Tuhanmu. Tak ada yang mudah jika engkau mencarinya melalui dirimu sendiri. – Ibnu Athaillah
=
Bilamana Allah menggerakkan lidahmu untuk meminta, maka ketahuilah bahwa Allah ingin memberi. – Ibnu Athaillah
=
Tatkala berkurang apa yang membuatmu senang, maka berkuranglah pula apa yang kau sedihkan. – Ibnu Athaillah
=
Harapan adalah yang diikuti dengan tindakan. Jika tidak, maka itu hanyalah angan. – Ibnu Athaillah
=
Diantara tanda seseorang mengikuti nawa nafsu adalah bersegera melakukan amaliyah-amaliyah yang sunnah namun malas menegakkan yang bersifat wajib. – Ibnu Athaillah
=
Maksiat yang melahirkan rasa hina pada dirimu hingga engkau menjadi butuh kepada Allah, itu lebih baik daripada taat yang menimbulkan perasaan mulia dan sombong, atau membanggakan dirimu. – Ibnu Athaillah
=
Jangan kau tuntut Tuhanmu karena tertundanya keinginanmu, tetapi tuntutlah dirimu karena engkau telah menunda adabmu kepada Allah. – Ibnu Athaillah
=
Beraneka ragamnya jenis amal perbuatan itu adalah karena bermacam-macamnya kondisi spiritual yang datang di dalam hati. – Ibnu Athaillah
=
Jika pagi datang, orang yang lalai akan berpikir apa yang harus dikerjakannya. Sedangkan orang yang berakal akan berpikir apa yang akan dilakukan Allah kepadanya. – Ibnu Athaillah
=
Kelezatan hawa nafsu yang sudah bersarang di kalbu merupakan penyakit kronis. – Ibnu Athaillah
=
Menunda beramal shalih untuk menantikan kesempatan yang lebih lapang termasuk tanda kebodohan jiwa. – Ibnu Athaillah
=
Amal yang kosong dari ikhlas sama sekali tidak berarti, bagaikan jasad tanpa ruh. Keikhlasan merupakan ruh yang menjadikan setiap amal bermakna. – Ibnu Athaillah
=
Istirahatkan dirimu atau pikiranmu dari kesibukan mengatur kebutuhan duniamu. Sebab, apa yang sudah dijamin diselesaikan oleh selain kamu, tidak usah engkau sibuk memikirkannya. – Ibnu Athaillah
=
Kau harus tetap menghadiri majelis ilmu meskipun masih melakukan maksiat. Jika hari ini tidak mendapatkan manfaat, mungkin esok kau akan mendapatkannya. Ketahuilah, satu kali duduk di majelis seorang ulama yang tulus, dapat membuatmu berubah dari sosok pelaku maksiat menjadi hamba yang taat dan takut kepada Allah. – Ibnu Athaillah
=
Jangan kau temani atau kau jadikan guru orang-orang yang perilakunya tidak membangkitkan kamu kepada Tuhan dan kata-katanya tidak menunjukkan kamu kepada Tuhan. – Ibnu Athaillah
=
Apabila Allah telah membuatmu jemu dengan makhluk, maka ketahuilah bahwa Dia hendak membukakan pintu kemesraan dengan-Nya. – Ibnu Athaillah
=
Di antara tanda matinya hati adalah tidak adanya perasaan sedih atas ketaatan yang kau lewatkan, dan tidak adanya perasaan menyesal atas kesalahan yang kau lakukan. – Ibnu Athaillah
=
Siapa yang tidak mendekat kepada Allah, padahal sudah dihadiahi berbagai kenikmatan, maka akan diseret (agar mendekat) kepada-Nya dengan rantai cobaan. – Ibnu Athaillah
=
Keinginanmu agar orang lain mengetahui keistimewaanmu adalah bukti ketidakjujuranmu dalam menghambakan diri kepada Allah. – Ibnu Athaillah
=
Seseorang tidak disebut mencintai kalau masih meminta sesuatu dari yang dicintai, namun orang-orang yang betul-betul mencintai ialah orang yang mau berkorban untukmu. Maka sesungguhnya orang yang mencintai ialah orang yang memberimu, bukan orang-orang yang minta diberi pemberianmu. – Ibnu Athaillah
=
Tanamlah dirimu dalam tanah kerendahan, sebab segala sesuatu yang tidak ditanam maka hasilnya tidak akan sempurna. – Ibnu Athaillah
=
Jika engkau melihat seseorang selalu menjawab segala apa yang ditanyakan kepadanya, mengungkapkan segala apa yang disaksikannya, dan menyebut segala apa yang diketahuinya, maka ketahuilah bahwa itu tanda-tanda kejahilan (kebodohan) pada dirinya. – Ibnu Athaillah
=
Siapa yang merasa dirinya tawadhu, berarti ia sombong, karena tawadhu tidak muncul dari orang yang merasa mulia. Maka dari itu, ketika kau merasa mulia, berarti kau telah sombong. – Ibnu Athaillah
=
Sebaik-baik waktumu adalah saat engkau menyadari kekuranganmu, dan engkau pun kembali mengakui kerendahanmu. – Ibnu Athaillah
=
Barangsiapa yang tidak mengetahui nilai sebuah kenikmatan ketika ada, maka ia akan mengetahuinya ketika sudah tidak ada (lenyap). – Ibnu Athaillah
=
Kadang umur berlangsung panjang namun manfaat kurang. Kadang pula umur berlangsung pendek namun manfaat melimpah. – Ibnu Athaillah
=
Engkau merdeka dari apa yang tak kau inginkan. Engkau budak dari apa yang kau serakahi. – Ibnu Athaillah
=
No comments:
Post a Comment