3 Sept 2018

Kisah Celana yang Basah



Ada seorang anak berusia sembilan tahun duduk di mejanya dan tiba-tiba, ada genangan di antara kakinya dan bagian depan celananya basah. Dia mengompol di kelas karena itu hari pertamanya di sekolah. Anak itu malu untuk meminta izin kepada gurunya.

Anak lelaki itu menjadi ketakutan. Dia bisa membayangkan bagaimana gurunya akan marah dan bagaimana teman-teman sekelasnya akan menertawakannya. Bahkan mungkin hingga dia remaja nanti mereka akan mengingatnya. Tak ada gadis yang mau dekat dengan seorang lelaki kuper yang ngompol di kelasnya.

Maka anak lelaki itu berdoa,  “Ya Tuhan,tolonglah aku saat ini juga. Jika tidak, maka aku bisa mati karena menanggung malu. “

Anak lelaki itu mendongak dan didapatinya sang guru melihat sorot matanya. Dia pikir, dia bakalan ketahuan ngompol di kelas.

Sang guru mendekat sementara saat itu temannya, Susi yang berada di belakang anak lelaki itu tahu apa yang sedang terjadi dengan teman lelakinya itu. Maka Susi beranjak dari kursinya sembari membawa sebotol air berisi ikan mas dan berlari ke arah si anak lelaki itu dan dengan pura-pura terpeleset dan menjatuhkan botol di pangkuan si anak lelaki.

Anak laki-laki itu pura-pura marah, tetapi disaat yang sama dia bersyukur, “Terima kasih, Tuhan! Terimakasih Tuhan!"

Sekarang, alih-alih menjadi objek ejekan, bocah itu menjadi objek simpati. Sang guru bergegas ke ruang ganti dan memberinya celana pendek untuk dikenakan sambil menunggu celananya kering.
Tetapi, ejekan yang seharusnya adalah miliknya telah dialihkan kepada si pemilik air yang tumpah, Susie.

Akhirnya, di penghujung hari, ketika mereka menunggu bus, bocah itu berjalan ke arah Susie dan berbisik, “Kamu sengaja melakukan itu, bukan?”

Susie balas berbisik, “Aku juga pernah mengompol sekali.”

Sahabat, kita semua pernah mengalami hal baik dan hal yang buruk dalam kehidupan kita. Kita tentunya ingat bagaimana perasaan kita ketika kita berada dalam kondisi yang sulit. Oleh karena itu dengan alasan apa kita mengejek orang lain yang berada dalam kondisi memalukan? Hendaknya kita menempatkan diri kita dalam sudut pandang mereka. Selalu mencoba memahami situasi dan mereka seolah-olah kita.

Kamu punya kisah lain tentang hal ini? Tulis di komentar ya sob


Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment