18 Mar 2019

Kutipan dari Buku 'Izrail Bilang Ini Ramadhan Terakhirku.'



Yang harus disyukuri itu bukan hanya harta dan kesehatan, tapi iman yang bertambah dan ketaatan yang meningkat jauh harus lebih disyukuri. Bahkan rasa syukur kita pun harus disyukuri.

Mengembalikan uang satu dirham yang meragukan itu lebih saya sukai daripada bersedekah seratus dirham (Abdullah bin Mubarak)
Orang yang menafkahkan uang yang haram dalam perbuatan taat adalah ibarat orang yang mencuci baju dengan air seni (Sufyan Ats-Tsauri)

Menjadi apa pun Anda; pelajar, mahasiswa, petani, pedagang, atau pegawai negeri, itu adalah pilihan profesi. Yang jelas, pilihan profesi yang sedang Anda geluti itu berpotensi menjadi ladang pahala jika niat yang ada di jiwa kita adalah mencari pahala.

Sesungguhnya Allah memberikan dunia kepada orang yang mencintai-Nya maupun yang tidak dicintai. (HR. Ahmad)

Ketika kita melihat kedzaliman, yang kita benci jangan orangnya, tapi kedzalimannya. Karena mungkin jiwa orang itu belum menjumpai berkas cahaya. Atau mungkin dia masih berproses mencari cahaya. Bantulah dia. Cintai dia, jangan malah dijauhi.

Carilah kebenaran, sungguh tunas-tunas nurani yang suci akan cenderung  untuk selalu menuju cahaya. Dan ingat,  hidayah Allah akan tertuju pada jiwa yang senantiasa berusaha mencari pelita. Pelita  yang memberi cahaya hingga maut  menjemput. Pelita yang akan menerangi  perjalanan kita 

Tugas kita diciptakan bukan untuk “menerima” peran, tetapi memilih peran. Menjadi apa pun   kita, terserah, tetapi satu yang utama. Ya, hanya satu. Bagaimana kita bisa menjadikan peran yang kita pilih itu  sebagai media pengabdian terbaik kita kepada Sang Pencipta. Bagaimana agar  dengan peran itu kita bisa berkontribusi  kepada sebanyak mungkin manusia. Itu saja.

Gordon Selfridge membedakan antara orang yang bertipe pemimpin dan orang yang bertipe bos dengan bahasa yang indah. Seorang bos mempekerjakan bawahannya, tetapi seorang pemimpin mengilhami mereka. Seorang bos mengandalkan kekuasaannya, tetapi seorang pemimpin mengandalkan  kemauan baik. Seorang bos menimbulkan ketakutan, tetapi  seorang pemimpin memancarkan kasih. Seorang bos mengatakan “aku”, tetapi seorang pemimpin mengatakan “kita”. Seorang bos menunjukkan siapa yang bersalah, tetapi seorang pemimpin menunjukkan apa yang salah. Seorang bos tahu bagaimana sesuatu dikerjakan, tetapi seorang pemimpin tahu bagaimana mengerjakannya. Seorang bos menuntut rasa hormat, tetapi seorang pemimpin membangkitkan rasa hormat. Seorang bos berkata, “Pergi!”, tetapi seorang pemimpin berkata, “Mari kita pergi!” Maka jadilah seorang pemimpin dan  bukan seorang bos.

 â€śBetapa zalimnya manusia ketika nikmat belum ia rengkuh, tap malam tangisnya tidak henti-henti mengiba di hadapan Allah. Tetapi  setelah nikmat didapat, dengan mudah ia lupa, tidak bersyukur sama sekali kepada Tuhannya.”
Betapa zalimnya manusia, jutaan nikmat tidak bisa membuatnya peka. Masih ada saja yang terus mengeluh hanya karena ujian- ujian kecil yang tidak sebanding dengan apa yang telah diberikan Allah pada dirinya. 


Sebab,  Allah boleh jadi tidak memberikan apa yang kita minta, tetapi Allah Mahatahu. Yakinlah selalu bahwa Ia hanya memberikan apa yang kita butuhkan.
Jika kita meniatkan untuk menggapai akhirat, insya Allah dunia akan lebih mudah kita raih. Itu pasti. Ibarat  menanam padi, rumput akan tumbuh mengiringi pertumbuhannya. Tapi jika yang kita tanam adalah rumput, jangan harap padi akan tumbuh. 


Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment