Jangan percaya semua yang Anda lihat. Bahkan garam terlihat seperti gula. Sama-sama putih, tapi beda rasa.
Perekat mendasar yang menyatukan hubungan apa pun ... adalah
kepercayaan.
Memercayaimu adalah keputusanku. Membuktikan saya benar
adalah pilihanmu.
Kepercayaan itu seperti kertas, setelah kusut, kepercayaan
itu tidak akan sempurna lagi.
Kebohongan sekali bisa membuat orang meragukanmu dalam
setiap kebenaran yang engkau ungkapkan.
Jangan percaya kepada Orang yang pernah melanggar
kepercayaan meski sekali. Karena kita tidak tahu apakah dia akan jujur atau
berbohong kembali
Kepercayaan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk
membangun, beberapa detik untuk merusaknya dengan satu kebohongan dan
membutuhkan waktu yang lama untuk membangunnya kembali
Kepercayaan itu seperti cermin. Kita bisa memperbaikinya
jika dia retak, tapi pantulan kita di cermin tidak lagi sempurna, karena
mustahil kita bisa mengembalikannya seperti semula.
Jangan percaya sesuatu kecuali setelah mengecek
kebenarannya. Percaya secara membabi buta hanya akan membuat kita menyesal dan
terluka.
“Itu salah.” Katamu. Dan yang paling menyakitkan adalah
bukan kata-katamu yang menghakimimu, tapi fakta bahwa aku sudah terlanjur
memercayai orang semacam kamu? Bagaimana mungkin aku bisa menaruh kepercayaan
kepada seseorang yang tidak bisa memercayaiku?
Butuh berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk mengenal
seseorang secara utuh. Jadi, jangan cepat percaya kepada seseorang sebelum kamu
benar-benar yakin dia orang yang layak untuk kamu percayai
Cinta tidak dibangun di atas ketertarikan, tapi dia dibangun
di atas kepercayaan. Dengan kepercayaan, suatu hubungan bisa tetap hidup. Jika kamu
tidak mempercayai partner hidupmu, untuk apa mempertahankannya?
Sekali pembohong, selalu pembohong. Bahkan jika dia berjanji
bahwa dia tidak akan pernah melakukannya lagi, kita tidak bisa mempercayai mereka
lagi!
Kepercayaan adalah perekat kehidupan. Ini adalah unsur
terpenting dalam komunikasi yang efektif. Ini adalah prinsip dasar yang
memegang semua hubungan. - Stephen R. Covey
Ada dua alasan mengapa kami tidak mempercayai orang. Pertama
- kita tidak mengenal mereka. Kedua - kita kenal mereka.
Jika Anda memberikan kepercayaan Anda kepada orang yang tidak
pantas mendapatkannya, Anda sebenarnya memberinya kekuatan untuk menghancurkan
Anda.
Saya tidak percaya kata-kata. Saya hanya mempercayai
tindakan dan pembuktian.
Orang bisa berbohong sehingga Anda tidak akan pernah tahu
tentang pengkhianatannya. Mereka bahkan dapat melakukan pemalsuan kata dan
tindakan, tetapi pola-pola yang dibuat dari waktu ke waktu tidak akan pernah
berbohong kepada kita. Karena kebohongan akan tanpak pada akhirnya
Anda hanya mendapatkan apa yang Anda berikan. Jika Anda
mempercayai seseorang, mereka pasti akan mengembalikannya. Namun, perlu diingat
bahwa ini tidak terjadi setiap waktu
Saya orang yang cukup baik untuk memaafkanmu, tetapi tidak
cukup bodoh untuk mempercayaimu lagi.
Jangan pernah mempercayai seseorang yang berbohong kepada
Anda. Jangan pernah berbohong kepada seseorang yang mempercayai Anda. - Mandy
Ketika Anda sepenuhnya mempercayai seseorang tanpa keraguan,
Anda akhirnya mendapatkan satu dari dua hasil: seseorang seumur hidup atau
pelajaran seumur hidup.
Katakan dusta sekali, dan semua kebenaranmu dipertanyakan.
Kepercayaan seperti penghapus; semakin kecil dan semakin
kecil setelah setiap kesalahan dihapus.
Semakin banyak kita berbohong dan berkhianat, semakin kecil dan berkurang kepercayaan orang lain kepada kita.
Semakin banyak kita berbohong dan berkhianat, semakin kecil dan berkurang kepercayaan orang lain kepada kita.
No comments:
Post a Comment