1 Jan 2020

Kutipan Tentang Kepercayaan


Jangan percaya semua yang Anda lihat. Bahkan garam terlihat seperti gula. Sama-sama putih, tapi beda rasa.

Perekat mendasar yang menyatukan hubungan apa pun ... adalah kepercayaan.

Memercayaimu adalah keputusanku. Membuktikan saya benar adalah pilihanmu.

Kepercayaan itu seperti kertas, setelah kusut, kepercayaan itu tidak akan sempurna lagi.
Kebohongan sekali bisa membuat orang meragukanmu dalam setiap kebenaran yang engkau ungkapkan.
Jangan percaya kepada Orang yang pernah melanggar kepercayaan meski sekali. Karena kita tidak tahu apakah dia akan jujur atau berbohong kembali
Kepercayaan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membangun, beberapa detik untuk merusaknya dengan satu kebohongan dan membutuhkan waktu yang lama untuk membangunnya kembali
Kepercayaan itu seperti cermin. Kita bisa memperbaikinya jika dia retak, tapi pantulan kita di cermin tidak lagi sempurna, karena mustahil kita bisa mengembalikannya seperti semula.
Jangan percaya sesuatu kecuali setelah mengecek kebenarannya. Percaya secara membabi buta hanya akan membuat kita menyesal dan terluka.
“Itu salah.” Katamu. Dan yang paling menyakitkan adalah bukan kata-katamu yang menghakimimu, tapi fakta bahwa aku sudah terlanjur memercayai orang semacam kamu? Bagaimana mungkin aku bisa menaruh kepercayaan kepada seseorang yang tidak bisa memercayaiku?
Butuh berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk mengenal seseorang secara utuh. Jadi, jangan cepat percaya kepada seseorang sebelum kamu benar-benar yakin dia orang yang layak untuk kamu percayai
Cinta tidak dibangun di atas ketertarikan, tapi dia dibangun di atas kepercayaan. Dengan kepercayaan, suatu hubungan bisa tetap hidup. Jika kamu tidak mempercayai partner hidupmu, untuk apa mempertahankannya?
Sekali pembohong, selalu pembohong. Bahkan jika dia berjanji bahwa dia tidak akan pernah melakukannya lagi, kita tidak bisa mempercayai mereka lagi!
Kepercayaan adalah perekat kehidupan. Ini adalah unsur terpenting dalam komunikasi yang efektif. Ini adalah prinsip dasar yang memegang semua hubungan. - Stephen R. Covey
Ada dua alasan mengapa kami tidak mempercayai orang. Pertama - kita tidak mengenal mereka. Kedua - kita kenal mereka.
Jika Anda memberikan kepercayaan Anda kepada orang yang tidak pantas mendapatkannya, Anda sebenarnya memberinya kekuatan untuk menghancurkan Anda.
Saya tidak percaya kata-kata. Saya hanya mempercayai tindakan dan pembuktian.
Orang bisa berbohong sehingga Anda tidak akan pernah tahu tentang pengkhianatannya. Mereka bahkan dapat melakukan pemalsuan kata dan tindakan, tetapi pola-pola yang dibuat dari waktu ke waktu tidak akan pernah berbohong kepada kita. Karena kebohongan akan tanpak pada akhirnya
Anda hanya mendapatkan apa yang Anda berikan. Jika Anda mempercayai seseorang, mereka pasti akan mengembalikannya. Namun, perlu diingat bahwa ini tidak terjadi setiap waktu
Saya orang yang cukup baik untuk memaafkanmu, tetapi tidak cukup bodoh untuk mempercayaimu lagi.
Jangan pernah mempercayai seseorang yang berbohong kepada Anda. Jangan pernah berbohong kepada seseorang yang mempercayai Anda. - Mandy
Ketika Anda sepenuhnya mempercayai seseorang tanpa keraguan, Anda akhirnya mendapatkan satu dari dua hasil: seseorang seumur hidup atau pelajaran seumur hidup.
Katakan dusta sekali, dan semua kebenaranmu dipertanyakan.
Kepercayaan seperti penghapus; semakin kecil dan semakin kecil setelah setiap kesalahan dihapus.

Semakin banyak kita berbohong dan berkhianat, semakin kecil dan berkurang kepercayaan orang lain kepada kita.

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment