Ulat merupakan salah satu binatang yang sering
dipelajari di sekolah, bahkan sejak tingkat dasar. Salah satu alasannya adalah
karena proses kehidupannya yang dapat dibilang cukup unik dan menarik untuk
dipelajari, yaitu ulat melewati proses metamorfosis yang tidak semua binatang
melewatinya.
Selain dipelajari secara biologis, sebenarnya ada banyak hal lain yang dapat
dipelajari dari kehidupan ulat.
1. Ketika masih menjadi ulat, ia menjadi salah satu binatang
yang lemah dan kecil. Ulat bahkan merupakan makanan dari banyak binatang,
sehingga ia harus berjuang untuk tidak dimakan agar dapat bertahan hidup.
Hal tersebut memperlihatkan bahwa
dalam proses kehidupan tidak menutup kemungkinan bahwa ada saatnya seseorang,
sama seperti ulat, berada pada fase lemah, merasa tidak berdaya atau kecil
(biasanya pada fase awal). Walaupun begitu seseorang tetap harus bertahan, berusaha, dan berjuang
sekuat tenaga agar tidak “dimakan”, serta bersabar karena fase itu suatu saat
akan berlalu juga.
2. Selain itu, ulat juga bukan termasuk binatang yang disukai
banyak orang. Ada beberapa jenis ulat yang dapat membuat orang merasa jijik
hanya dengan melihatnya saja atau juga jenis ulat yang jika dipegang dapat
membuat orang merasa gatal. Beberapa alasan tersebut membuat orang enggan atau
tidak mau dekat dengan ulat, bahkan cenderung menjauhi ulat.
Mirip seperti ulat, dalam kehidupan, tidak ada orang yang
disukai oleh semua orang. Orang yang paling baik sekalipun juga dapat mempunyai
musuh atau orang yang tidak menyukainya. Pada saat-saat tertentu, orang yang
selalu merasa disukai dan mempunyai banyak teman juga dapat merasa kesepian
atau ditinggalkan. Pada masa tersebut, seseorang harus tetap berjuang dan
berusaha melewati hidup karena jika dapat melewatinya suatu saat ia akan mempunyai
kesempatan berubah menjadi kupu-kupu.
3. Walaupun ulat kelihatannya
lemah dan tidak menarik, tetapi sebenarnya ulat mempunyai banyak kegunaan,
seperti membantu penyerbukan, memberikan tanda-tanda alam, dan sebagainya.
Ulat membuktikan bahwa kelihatan kecil, lemah, dan tidak
menarik tidak menunjukkan bahwa mereka tidak berguna. Begitu juga dengan
seseorang, walaupun seseorang kelihatan lemah dan tidak menarik, bukan berarti
orang tersebut tidak berguna atau tidak punya talenta. Setiap orang punya kelebihan
masing-masing. Jadi, jangan menilai orang dari luarnya. Ketika seseorang merasa
lemah dan tidak berdaya, orang tersebut juga tetap harus berusaha untuk
menggunakan atau mengembangkan kelebihannya dengan baik.
4. Ulat harus menjadi kepompong terlebih dahulu sebelum
menjadi kupu-kupu.
Proses tersebut mengajarkan bahwa jika ingin berkembang dan
menjadi lebih baik lagi serta mencapai tujuan hidupnya, setiap orang pasti dan
harus mau berubah. Selain itu, setiap orang harus melewati proses hidupnya
sesuai urutan atau secara bertahap dengan baik, baru dapat mencapai hasil yang
maksimal.
5. Ketika menjadi kepompong, ulat menyendiri dan mengasingkan
diri dari kehidupan di luar.
Hal tersebut mengajarkan bahwa dalam kehidupan, ada saatnya
seseorang harus “beristirahat” sebentar. Jika seseorang sudah capek atau
mencapai tahap dan waktu tertentu, orang tersebut perlu untuk menyepi terlebih
dahulu. Menyepi bukan berarti kalah atau menyerah, ada kalanya itu justru
merupakan tahap yang harus dilewati untuk dapat naik ke tahapan selanjutnya.
6. Kepompong terlihat tidak melakukan hal yang apa pun yang
berarti, padahal ia tetap berproses di dalam kepompong tersebut. Ia juga tetap
tetap menjadi kepompong sampai waktu tertentu. Jika ada orang lain yang membuka
kepompong sebelum waktunya, maka kepompong tersebut bisa saja tidak menjadi
kupu-kupu atau menjadi menjadi kupu-kupu yang cacat.
Dalam kehidupan, ketika seseorang memilih untuk menyepi
sejenak, terlihat seolah-olah orang tersebut menghabiskan atau membuang-buang
waktunya. Padahal, selama proses menyepi tersebut, seseorang tetap menjalani
prosesnya untuk menjadi kupu-kupu. Bisa saja proses tersebut merupakan proses
refleksi untuk dapat memperbaiki diri sehingga bisa melangkah ke tingkat
selanjutnya atau proses lainnya yang memang diperlukan untuk menjalani proses
selanjutnya. Selain itu, kepompong tersebut juga mengajarkan seseorang untuk
sabar.
7. Jika sudah melewati semua prosesnya dan sudah waktunya,
barulah kepompong tersebut akan menjadi kupu-kupu.
Setiap orang harus melewati setiap prosesnya dengan bertahap.
Proses kehidupan kupu-kupu rumit dan berbeda dari binatang lain, begitu juga
dengan kehidupan seseorang. Proses seseorang berbeda dan unik satu sama lain,
walaupun begitu seseorang tetap harus berjuang dan bersabar. Fisik atau keadaan
seseorang tidak menjamin atau memperlihatkan masa depan orang tersebut. Ulat
yang kecil dan terlihat lemah saja ternyata mempunyai masa depan untuk menjadi
kupu-kupu. Ulat juga memperlihatkan walaupun ia kecil dan lemah, tetapi ia harus
dan bisa melewati setiap proses kehidupannya yang lama dan rumit, apalagi
manusia pasti lebih bisa melewati setiap proses hidupnya untuk menjadi
“kupu-kupu”.
No comments:
Post a Comment